Chereads / MOONSTAR18 / Chapter 2 - Twins (Revisi)

Chapter 2 - Twins (Revisi)

" Good morning Apih, Amih, kak Awan ! "

Wulan menyapa dengan wajah semringwah kepada setiap orang yang berada di meja makan sambil berjalan menuruni anak tangga diikuti Bulan memasang wajah cemberut.

" Good morning too, "

" Selamat pagi dunia tipu-tipu ! Ayo tetap tersenyum walaupun dunia telah menikam mu berkali-kali. Ayo Bulan Welfrida Guna, You're strong !" Gumam Bulan meyakinkan dirinya dengan meletakkan tangan kanannya di dada.

" Gimana Bulan kamu udah siap sekolah ? " Tanya Bu Selly, tepatnya Las Chrisellyta ibu mereka bertiga.

" Hm. "

" Mukanya jangan jutek gitu lan, nanti kamu gak disukai oleh teman-teman loh !" ucap Bu Selly memberitahu putrinya.

" Aku gak pernah minta disukai orang lain. Mereka suka ya syukur. Kalau nggak ya bodoamat, " sahut Bulan.

" Bulan ! Kalau orang tua ngomong jangan dijawab, " peringat Pak Guna.

" Dijawab salah gak dijawab salah, " desah Bulan dengan suara pelan.

" BULAN ! APIH DENGAR APA YANG KAMU OMONG TADI !" bentak Pak Guna.

" Yaudah maaf. "

" Iya. Belajar yang bener. " ucap Pak Guna melahap sandwichnya.

" Iya. "

Permisa-permisa mohon dicatat ternyata sifat dingin dan cuek Bulan turun dari sang ayahnya guys !

" Wulan sayang, kamu yang semangat sekolahnya. Kalau ada masalah apa-apa cerita aja ya, " ucap Bu Selly mengelus pucuk kepala Wulan.

" Iya Amih ku sayang, mwah. " Wulan mencium pipi kiri Bu Selly.

" Tenang aja mih, Wulan gak bakal mengecewakan kok, " ucap Pak Guna meyakinkan.

" Siap laksanakan komandan Apih. " Tangan Wulan membentuk hormat kearah Pak Guna.

" Udah ayo berangkat nanti kesiangan !" ajak Awan menarik tangan kedua adiknya.

" Ta...tapi kalian belum sarapan, " Bu Selly mendekap tangan Awan.

" Tenang Amih kita sarapan di school aja, ya gak girls ?"

" IYA. "

Pak Guna dan Bu Selly hanya bisa menepuk jidat melihat kelakuan anak-anaknya. Ngidam apa waktu hamil ! Awan, Bulan, dan Wulan berpamitan kepada kedua orangtuanya, tidak lupa mencium tangan mereka.

" Hai girls ! Adik-adik kembar sang Awan yang cantik, Apakah kalian siap dengan misi kita ! "

" Siap 86 kak !"

***

Mobil Alphard Awan berhenti di sebuah sekolah besar bak istana terpampang jelas tulisan 'Welcome to Galaxy Internasional High School' . Semacam SMA tetapi menggunakan kurikulum Internasional. Hampir semua anak lulusan sekolah ini langsung diterima di universitas domestik maupun luar negeri tanpa harus mengikuti tes.

Cuaca hari ini sangat dingin sampai menyentuh 23°C, mungkin karena sudah memasuki musim penghujan tapi entah kenapa tangan Bulan terus berkeringat, mungkin keringatnya bisa untuk berendam. Wulan menggenggam tangan Bulan dan berkata, " Gak papa Bulan, I Will always be with you ". Perkataan itu membuat Bulan sedikit tenang dan menghela nafas berat. Dengan berat hati Bulan melangkahkan kakinya menginjak sekolah ini untuk pertama kalinya.

Bulan terdiam sejenak meratapi sekolah barunya.

" Huft, warga internet berdusta katanya ini sekolah bak surgawi tetapi nampak seperti Nusakambangan. Mampus gue ! Bisa muntah rumus gue disini " Bulan menggerutu dalam hatinya mengingat tadi malam ia mencari tau tentang sekolah ini di Twitter.

" Sekolahnya bagus kan ?" tanya Wulan pada Bulan yang masih melihat sekolah barunya.

" Iya bagus, kayak neraka. "

" Perpustakaan sekolah luas banget dan bukunya lengkap, kapan-kapan kita kesana yuk, " ajak Wulan.

" Gak ah. Gue gak minat calonin diri jadi kutu buku. "

" Pelajarannya gampang-gampang banget, serius sumpah, "

" Iya gampang buat gue mati ditempat. "

" Cowoknya ganteng-ganteng banget lan. Ahhh mantap, "

" Bodoamat, mau dia ganteng kayak sekuteng belum matang sekalipun gue ga peduli !"

Wulan terkekeh mendengar jawaban Bulan dan mengajak saudarinya berjalan masuk ke gedung sekolah. " Ayo, "

" Wulan ! Bulan ! Tunggu kakak mu yang ganteng ini, " ujar Awan yang baru saja turun dari mobilnya.

" Bye kak ! Aku sama Bulan mau ke ruang guru dahulu, bye.. bye.. " ucap Wulan, Wulan dan Bulan melambaikan tangan kepada kakaknya yang malang.

" Sial ! Punya adik kembar sebelas dua belas, gua ditinggal sendirian lagi. Habis manis sepah dibuang, nasib orang ganteng. "

***

Sesampainya diruang kepala sekolah, Wulan mengetuk pelan pintu itu. Sebaliknya Bulan mengetuk dengan ritme cepat.

Seorang laki-laki berpakaian rapi membuka pintu itu dari dalam. Bulan membaca sekilas nama yang tercantum dalam name-tag laki-laki itu.

" Kamu pasti Bulan Welfrida Guna kan ? Silahkan masuk. " ujar Pak Al - kepala sekolah Galaxy Internasional High School.

Bulan hanya berdeham, tidak sopan.

Wulan dan Bulan masuk keruangan itu. Ruangan berisi tumpukan berkas dan piala maupun medali sekolah.

" Iya pak, dia saudari kembar saya. Bulan Welfrida Guna pindahan dari SMA Bima Sakti. " ucap Wulan memperkenalkan saudarinya.

Pak Al mengangguk lalu membuka berkas milik Wulan.

" Saya kira kamu sepintar kembaran mu dalam bidang akademik. Ekspetasi saya terlalu tinggi ternyata. " ujar Pak Al yang membuat Bulan memelototinya.

" Tetapi saya bangga kamu, kamu sangat berbakat dalam bidang non-akademik yaitu memasak. Good job, lanjutkan. " bangga Pak Al.

Bulan tersenyum tipis. Hampir saja ia mendapatkan kesan buruk di hari pertamanya sekolah disini.

" Bulan kamu kelas XI A, berarti kamu satu kelas sama Wulan. Wulan tolong diantarkan ya, " minta tolong Pak Al.

" Baik, siap pak. "

***

" Hari ini kita kelas apa ? " Tanya Bulan membuka pembicaraan setelah tigapuluh menit tidak bicara dengan Wulan, saudarinya.

" Kelas Biologi, "

" Stop Bulan, kelas udah dimulai dari tadi, " ucap Wulan yang menghentikan langkahnya di dekat kelas mendengar suara lantang nenek sihir binti nenek lampir.

Terdengar jelas suara guru Biologi killer yang sedang menjelaskan tentang materi 'reproduksi makhluk hidup'.

" Kesepuluh Amoeba, Reproduksi amoeba berlangsung secara aseksual yang disebut pembelahan diri atau pembelahan biner, " jelas Bu Regha di depan kelas memukul mukul meja menggunakan penggaris kayu.

" Excuseme Miss, " Wulan memberanikan diri mengetuk pintu kelas yang tertutup. Wulan menggandeng tangan Bulan dan memasuki kelas dengan jantung yang hampir loncat dari tempat semayamnya.

" Oh my God, Miss. Apakah manusia bisa membelah diri juga ? "

" Apakah dia spesies Amoeba terbaru dan langkah?"

" Apakah Kingdom Protozoa kedatangan warga baru ? "

Pertanyaan itu cukup mewakili setiap isi otak siswa-siswi kelas XI A. Mereka membuka mulutnya hingga sempurna membentuk huruf O. Kondisi kelas menjadi mengheningkan cipta.

Bu Regha menarik tangan Wulan dan Bulan ke depan kelas. Dari arah belakang muncul seorang laki-laki dan menabrak tubuh Bulan. Nafasnya tidak beraturan. Wajah tampannya berlumuran keringat.

" Mohon maaf saya tidak sengaja, " ucapnya setelah menyadari tubuhnya menabrak seseorang.

Mata Bulan dan laki-laki itu saling terkunci untuk beberapa saat. Detik selanjutnya, Bulan mengalihkan pandangannya kearah lain.

Laki-laki itu merasakan sudah tidak asing lagi dengan kedua bola mata itu dan wajah datarnya.

" I'm sorry Miss, i'm very late ! " ucap laki-laki itu yang masih mencoba mengatur nafasnya.

" KENAPA KALIAN BISA TELAT ? " tanya Bu Regha memutari ketiga anak didiknya.

" Anu Miss, saya kesiangan. Pulau kapuk mengikat jiwa dan raga saya Miss. " jawab laki-laki itu

" Oke alasan yang kuno. Dan kamu berdua kenapa telat ? " Kini giliran Bu Regha bertanya kepada Wulan dan Bulan.

" Kami harus ke ruang guru, " jawab Wulan dan Bulan bersamaan.

Bulan mengambil satu langkah mendekati tubuh Bu Regha.

" Saya anak baru disekolah ini. Nama saya Bulan Welfrida Guna. " Bulan memperkenalkan dirinya pada Bu Regha, tetapi sepertinya guru itu acuh, tidak peduli.

" Bulan ?" batin laki-laki itu.

" Kalian tau kesalahan kalian kan, langsung aja kalian lari keliling lapangan 5 kali putaran nonstop ! " perintah Bu Regha to the point.

" Miss sekarang tanggal 11 bulan November kan ? " Tanya laki-laki tersebut

" Iya terus ?"

" Gada promo gratis ongkir gitu ?"

" Diskon 50 persen ?"

" Cashback ?" tanyanya lagi

" oke kamu dapat buy one get two, khusus kamu lari sepuluh kali putaran !"