Tarantula raksasa betina itu bertahta di ruang penuh mutiara
Warna tubuhnya berkilau indah
Bulunya begitu terawat dan sangat halus merah jingga
Dan dia sangat beracun dan ganas saat lapar melandanya
Kain lenan halus merah jingga itu menutupi sebagian tubuhnya yang sangat indah, kakinya yang panjang terbuka sampai di hampir pangkal pahanya dengan juntaian gelang kaki yang berlapis emas dan berlian merah.
Dia sangat cantik, eksotik dan tidak terbantahkan dalam setiap perkataan, senyum dan rayuannya. Madu seakan keluar dari lidahnya, tapi air liur itu sangat beracun dan memangsa habis setiap pejantan yang telah bersetubuh dan mendekatinya.
Dia selalu lapar.
Uang tidak menjadi masalah buatnya, tubuh dan daging makanan sehari-harinya. Dia dikembangbiakan untuk membunuh, dan melahirkan.
Melahirkan pembunuh-pembunuh keji yang sama dengannya. Ratu Alam Semesta dia dijuluki oleh Semesta, walaupun kekejiannya melebihi pria dan wanita manapun tapi kecantikannya, kelembutannya, madu di bibirnya dan bau tubuhnya membuat semesta bertekuk lutut di hadapannya. Dia tidak terkalahkan, dia tidak tertobatkan, dia selamanya akan menjadi dia, Ratu Tarantula.
Dia tidak pernah merasa menjadi janda walaupun seribu pejantannya telah dibunuhnya setelah membuahinya, dia adalah Ratu yang berkuasa di dunianya. Dia yang akan membunuh setiap manusia lemah yang datang dihadapannya dan diserahkan untuk menjadi budaknya.
Kilauan permata, emas dan perak sudah menjadi seperti kaca dan pasir di tahta kepunyaannya.
Sepuluh menit kenikmatan bercinta dengannya akan dibalaskan dengan penderitaan kematian yang sangat mengerikan, satu demi satu anggota tubuh pejantannya akan dikunyah hidup-hidup tatkala nafsu makannya kembali setelah proses pembuahan terjadi.
Dia tidak pernah berubah menjadi tua, dia tidak pernah berubah menjadi buruk rupa karena dia sangat cantik melebihi semua tarantula yang pernah ada.
Jangan tanya berapa umurnya wajahnya seperti pagi yang baru merekah. Cintanya seperti seakan tulus dan nyata tapi dia bukan datang atas nama cinta, dia datang atas nama asmara. Dia tidak akan berhenti makan sampai dia kenyang dan terpuaskan. Dan setelah terpuaskan dia akan habiskan seluruh makan malam, ya, makan malam itu adalah kamu, secara kiasan dan literal.
Berharap jangan berjumpa dengannya karena apa yang dia maui tidak akan pernah bisa ditolak.
Dia harus ditangkap dan dimasukkan ke dalam kaca besar tempat dia akan dihukum dan disiksa sebanyak darah yang sudah ditumpahkannya dan sebanyak airmata yang sudah dialirkannya.
Dan siapapun yang memujanya akan mati dengan cara yang sama. Sudah banyak tarantula-tarantula muda yang telah dilatih olehnya membunuh seribu cinta di tanah Kapadokya.
Saatnya menuntut balas atas kekejamannya dan atas tipu muslihatnya.