Chereads / Come and eat, Shan-shan by Gu man ( Indonesia) / Chapter 23 - Come and Eat, Shan Shan by Gu Man (Chapter 23)

Chapter 23 - Come and Eat, Shan Shan by Gu Man (Chapter 23)

Shan Shan tidur dengan nyaman. di hari berikutnya, saat Ia terbangun, ia merasa segar dan bertenaga. Setelah membersihkan diri, ia membuka pintu dan melihat Xiao Zu Sudah menunggunya diluar. Ketika Dia melihatnya, ia segera menghampiri dan dengan tersenyum menyapa: "Nona Xue, selamat pagi."

Shan Shan kembali menyapa: "Selamat pagi."

"Nona Xue, apakah Anda akan pergi keruang makan untuk sarapan sekarang?"

"Uh..." Shan Shan ragu-ragu, karena ia adalah tamu di rumah seseorang, apakah ini termasuk tidak sopan?

Xiao Zu menebak pikirannya dan segera berkata: "Sebelumnya, Tuan Feng Teng memerintahkan untuk membawa Nona Xue turun untuk sarapan. Nona Feng ada disini."

"Nona Feng?" Shan Shan terkejut.

Xiao Zu menganggukkan kepalanya, "Iya, beliau datang sangat awal di pagi hari."

_____

Feng Yue mengaduk mangkuk buburnya, tanpa selera. Sebenarnya, ia tidak benar-benar datang sangat awal di pagi hari hanya untuk sarapan. Setelah beberapa kali mengaduk, akhirnya ia tidak tahan dan bertanya.

"Kak, Nona Xue akan tinggal bersama Kita untuk merayakan tahun baru Imlek?"

Feng Teng menoleh padanya, " Kau sangat berpengetahuan luas."

Feng Yue terlihat sedikit malu dan manggilnya: "Kakak."

"Ah?"

"..... Apakah Kau menyukai Nona Xue?"

Feng Yue merasa aneh menanyakan pertanyaan tersebut. seperti keluar dari karakter, untuk seseorang seperti Feng Teng untuk menyukai seseorang. tapi bagaimana cara menjelaskan situasi sekarang?

Feng Teng bertindak sangat jauh dengan membawa seorang gadis ke rumah untuk tahun baru Imlek...

Walaupun mereka sudah kenal untuk beberapa bulan. Namun Feng Yue masih merasa sedikit aneh. seperti kejadian di dunia entertainment dimana seorang yang kaya dan berkuasa bertemu gadis muda untuk beberapa hari, lalu menikah.

Feng Teng terlihat seperti tidak ada niatan untuk menjawab.

"Kak, Aku peduli padamu." Feng Yue menatapnya dan berkata dengan nada serius, "Aku tahu Kau tidak suka membicarakan hal ini denganku, tapi Aku ingin tahu apa yang Kau pikirkan. Kau harus membiarkan Aku merasa tenang. Seperti saat Yan Qing dan Aku akan menikah, Aku tidak menghentikan mu untuk menyelidikinya karena Aku ingin membuatmu merasa yakin karena hanya Kita keluarga yang tersisa di dunia ini."

Feng Teng mendesah, " Dia tidak mengesalkan."

"Lalu kalian berdua berpacaran dengan rencana menikah?"

Feng Teng berhenti, "Kau berpikir terlalu jauh."

Feng Yue ragu-ragu berkata: "Kakak, Kau tidak memainkan perasaan gadis itu kan?"

Feng Teng menampakan ketidaksenangan lalu menyelanya, "Aku juga tidak menyukai pekerjaan yang tidak berguna."

"Oke." Feng Yue menyerah dengan masalah tersebut. ketika Kakak mulai mengelak, itu artinya ia tidak lagi bisa mendapatkan apapun darinya. ia memutuskan untuk merubah rencana, "Aku selalu berpikir Kau akan memberikan ku Kakak ipar yang sosialnya sama."

Feng Teng dengan cuek berkata: "Keuntungan dari pernikahan politik dapat memberikanku batasan, Feng Teng juga tidak membutuhkan hal tersebut."

Feng Yue menggelengkan kepalanya dan berkata: "Aku tidak bermaksud seperti itu, Aku juga tidak peduli dengan hal tersebut, kalau tidak, Aku tidak akan menikahi Yan Qing. Aku berpikir seperti ini karena mantan-mantan pacarmu berasal dari keluarga yang cukup berada."

"Itu hanya kebetulan."

Yah, Kakak memang hanya punya dua mantan sebelumnya jadi mereka tidak bisa dipertimbangkan sebagai pola kebiasaan. Memikirkan hal tersebut, sejak Kakek meninggal, Kakak selalu sendiri sampai sekarang. Feng Yue bertanya menyelidik: "Jika Kau tidak peduli dengan status keluarga, lalu kenapa Kau tidak menerima cinta Li Shu?"

Li Shu?

Feng Teng terheran dan berkata: "bagaimana bisa Kau menyebut Li Shu?"

"Li Shu tumbuh bersama Kita, jangan bilang kalau Kau tidak tahu bahwa Dia selalu menyukaimu?" Feng Yue mulai mengeluh. Yu Li Shu adalah cucu dari pelayan setia keluarga dan seumuran dengan Feng Yue. Keduanya tumbuh bersama dan pergi ke sekolah yang sama jadi Feng Yue selalu memperlakukannya seperti saudara kandung.

Feng Teng berkata: "Feng Yue, Dia tumbuh bersama Kau, bukan denganku."

"Namun, Dia juga tinggal disini sebelum SMA."

"Ku pikir Kau sedang membahas Xue Shan Shan, bukan Yuan Li Shu denganku."

Feng Xue tahu bahwa dia sudah tidak ingin membahas hal ini, tapi ia sudah lama dipercayakan oleh seseorang jadi pokoknya ia harus mendapatkan jawaban.

"Aku hanya ingin tahu apa yang Kau tidak sukai tentang Li Shu?"

Feng Teng menatap serius padanya: "Feng Yue, banyak hal yang tidak aku sukai dari Xue Shan Shan tapi dengan Yuan Li Shu, tidak banyak yang Aku tidak sukai darinya, Kau paham?"

Feng Yue tetap diam lalu mendesah, karena Dia tidak peduli makanya jadi tidak ada yang tidak disukai. Tapi dengan Xue Shan Shan, karena Dia tertarik padanya jadi Feng Teng tentu saja menggunakan cara memilih sebagai penerus keluarga jadi ada banyak ketidakpuasan.

Sepertinya Li Shu tidak memiliki kesempatan. Sebenarnya, ia punya cukup kesan yang baik dari Xue Shan Shan, tapi bagaimana caranya ia menjelaskannya pada Li Shu? Feng Yue bertanya: "Kak, bolehkah aku bertanya, apa kriteria yang Kau gunakan untuk memilih pacarmu?"

"Berakal sehat dan tidak mengesalkan bisa juga." Feng Teng menjawab santai.

Ini tindak sungguh-sungguh, Feng Yue tidak puas berkata: "Terlalu banyak gadis lucu dan berakal sehat, kan? Kak, Kau sudah lama putus dengan mantan pacarmu, kenapa baru menunggu sampai sekarang untuk bersama dengan Nona Xue, ah?"

"Karena Dia spesial."

Feng Yue seketika bertanya lekat-lekat: "Bagaimana Dia bisa spesial?"

Feng Teng tidak segera menjawab, dia dengan elegan mengambil gelas dan meminumnya dan dengan santai berkata: "Dia spesial karena Dia mudah untuk 'dimakan'."

"Ah?" Feng Yue mengira bahwa ada masalah dengan pendengarannya, mengedipkan matanya dan tetap tanpa berekspresi, berusaha untuk mengerti dengan apa yang ia baru dengar.

_____

Nona Feng masih menatap kosong jadi pembicaraan terhenti. Ketika yang menjadi topik pembicaraan mereka muncul di ruang makan, Nona Feng sudah kembali normal sementara.

Dia bersinar ketika Dia menyapa Shan Shan: "Shan Shan, sini sarapan."

"Nona Feng."

"Aiya, Aku memanggilmu Shan Shan, tapi Kau memanggilku Nona Feng. Aku merasa sedih, ah."

"Ah?" Shan Shan tentu saja merasa terkejut dengan sikapnya yang tiba-tiba bersahabat jadi ia tidak bisa tidak untuk melihat pada Feng Teng.

Feng Teng berkata: "Duduk dan makanlah. waktu sarapan jam tujuh, jadi kedepannya jangan telat."

"Oh."

Shan Shan duduk untuk makan dan sadar bahwa ia berkata "kedepannya". Hari ini Nona Feng cukup tajam dan seketika memberi Feng Teng tatapan paham.

Feng Teng berpura-pura Dia tidak melihat apapun.

Pada saat itu, Wang Bo dan seorang pelayan wanita yang membawa sarapan datang bersamaan untuk memberi laporan pada Feng Teng: "Tuan, Aku tidak dapat memesan tiket pesawat ke kota G untuk hari ini, hanya ada tiket untuk pukul setengah sebelas besok pagi."

Feng Teng menatap Shan Shan.

Walaupun Shan Shan kecewa, tapi Ia juga sudah antisipasi hasilnya. ia hanya terus menganggukkan kepalanya untuk menunjukkan terimakasihnya.

Feng Teng menganggukkan kepalanya pada Wang Bo.

"Tunggu....." Feng Yue ingin mengatakan ia bisa membantu memesankan tiket pesawat, tapi sebelum ia dapat mengucapkan sebuah kata, ia melihat pandangan berarti dari Feng Teng.

Ia seketika menutup mulutnya, mencaci dirinya sendiri seperti pig dalam hati! ia mampu memesan tiket, tapi Kakaknya tidak mampu memesannya? tentu saja, kakaknya melakukan dengan sengaja lah.

Nona Feng tidak bisa mengontrol untuk diam-diam tidak setuju dengan tindakannya. Kenyataannya, karena itu bukan keputusan orangnya sendiri untuk tinggal disini pada tahun baru Imlek ah! kapan seseorang mulai tidak punya perasaan malu?, Dia bisa sangat memalukan, kakaknya adalah contoh terbaik. Dia bahkan belum jadi pacar sahnya, Dia sudah tidak membiarkannya pulang ke rumah untuk tahun baru Imlek.

Saat sarapan, Shan Shan terus merasa sangat tidak nyaman. ini pasti bukan karena ia makan dengan Presdir. sebenarnya, sudah lama terbiasa makan bersama Big Bos, tapi karena Nona Feng Yue berkali-kali menatapnya.

Caranya dia menatap sangat aneh, seperti, ia melihat pada sebuah makanan....

Uh, Ini pasti salah paham, Shan Shan menduga.

Itu pasti mungkin Nona Feng sedang memikirkan makanan dan disaat yang bersamaan sedang menatapnya. Benar saja, Shan Shan tiba-tiba mendengar Feng Yue berkata: "Shan Shan nanti Kita akan pergi ke pertanian untuk memetik sayuran."

Ah? Shan Shan bingung, ia dengan reflek berdasarkan dua kata "mengambil sayuran", pikirannya seketika mengingat sosok hitam jahat Big Bos.... mungkinkah Nona Feng juga punya kebiasaan macam ini?!!!

Tapi kenapa harus ke pertanian ah? Shan Shan malu-malu bertanya: "Mengambil sayuran macam apa?"

Feng Yue dengan tersenyum berkata: "Keluarga Kami punya tradisi memetik sayuran seorang diri dari pertanian Kami untuk semua masakan yang dihidangkan di makan malam pada malam tahun baru Imlek. Nanti Kau pergi bersama Kakak dan Aku ke pertanian la."