Shan Shan tinggal di rumah sampai hari ketujuh tahun baru Imlek sebelum kembali. di waktu tertentu ini, ia melakukan empat percakapan telepon dengan Presdir, masing-masing melakukan panggilan dua kali. Topik utama dari panggilannya adalah tentang makan dan minum, bertanya jika Dia sudah makan dan minum dengan baik. Big Bos kebanyakan berbicara tentang menyelesaikan perjalanan kembali dan meninjau kepuasan pelanggan setelah memberikan hadiah tahun baru Imlek.
Kedua pihak juga puas dengan kualitas beberapa percakapan mereka.
____
"Kau menggunakan pesawat ah? Kau biasanya menggunakan kereta?"
Di rumah Shan Shan, Shuang Yi berbaring ditempat tidur Shan Shan dan memperhatikan kopernya.
Shan Shan juga tidak berbicara, dengan diam mengeluarkan Hpnya, mencari dan menunjukkan pesan teks pada Shuang Yi, Dia melihat, "Perusahaan penerbangan mengirimkan konfirmasi pemesanan tiket kepadamu? Kenapa Kau menunjukkan ini padaku? "
"Aku tidak melakukan pemesanan ... dua hari yang lalu, Dia tiba-tiba mengirimnya ke ponselku = ="
"Ai yo, sangat memaksa, keinginan untuk menggunakan kontrol yang sangat kuat." Shuang Yi menopang wajah dengan kedua tangannya dan ada banyak bintang di matanya.
Shan Shan menutup mulutnya dan memutuskan untuk tidak memberitahukan pesan yang diikuti oleh panggilan telepon oleh seseorang yang ingin menggunakan keinginannya yang kuat untuk mengendalikan. Dia memerintahkannya untuk tidak berkeliaran setelah turun dari pesawat dan harus menunggu di bandara untuk penerbangannya mendarat.
Sesaat Shuang Yi menatap dengan tergila-gila: "Aku bertanya padamu, apa rencanamu setelah kembali?"
"Uh pertama-tama, membayarnya kembali uang tiket pesawat." Shan Shan dengan jujur mengutarakan pikirannya.
Shuang Yi benar-benar ingin memukul dinding dan berkata: "Apakah Kau tidak berpikir mengembalikan uang itu merusak niat baiknya?"
"Tapi aku juga tidak bisa memanfaatkannya, ah." Shan Shan sangat terdesak.
"Tentu saja uangnya harus dibayar kembali, tapi tidakkah Kau merasa dengan melakukan itu Kau terlalu dingin? Apakah Kau pikir Bos mu akan peduli tentang dua puluh lembar kertas? Kau tidak bisa melakukannya dengan cara lain!"
"Lalu apa yang harus saya lakukan? "Shan Shan merasa bodoh dengan apa yang dikatakan Shuang Yi. Ia benar-benar merasa akan terlihat konyol jika dia memberikan uang yang sedikit itu pada Big Bos.
"Kau tidak tahu, tidak lama setelah Tahun Baru Imlek adalah Hari Valentine? Kau tidak tahu cara membeli sesuatu dan memberi orang ah!"
Shuang Yi berteriak. Dia adalah penulis novel romantis tapi kenapa Dia memiliki teman yang tidak memiliki IQ dalam percintaan ah!
_____
Dengan desakan Shuang Yi, keduanya berpakaian dan langsung pergi ke pusat perbelanjaan paling mewah di kota.
Saat mereka dalam perjalanan, Shan Shan memikirkan apa yang harus dibeli. Shuang Yi meninggalkannya sendiri dengan pikirannya. Hasilnya saat mereka mendekati mal, Shan Shan memegangnya dan berkata dengan serius, "Shuang Yi, Aku pikir kita tidak bisa membeli sesuatu yang harganya $ 2.000. Kau pikirlah, Aku berhutang $ 2.000 padanya, jadi kalau Aku membeli sesuatu yang harganya $ 2000, itu tidak akan dianggap sebagai hadiah tapi pembayaran hutang. Jadi, kita akan membeli sesuatu yang harganya $ 2.500 ..... "
Shuang Yi meliriknya dan segera mengakhiri percakapan: "Xue Shan Shan, tutup mulut!"
Mereka berjalan-jalan di mall dan menyadari bahwa sangat sulit membeli hadiah untuk pria, terutama untuk pria seperti Feng Teng.
"Haruskah kita membeli pena?" Usul Shan Shan.
Shuang Yi: "Bisakah Kau menjadi lebih norak?"
"Bagaimana dengan ikat pinggang?"
"Juga, tidak bagus, terlalu mesum."
"Bagaimana mungkin ... Mesum ..."
"Orang mengatakan bahwa pria memberi pakaian wanita untuk melepasnya. Apa yang ingin Kau lakukan dengan memberi ikat pinggang kepada Bos mu ...… " Shuang Yi tertawa. "tokoh utama wanita di buku terakhirku sayangnya memberi ikat pinggang dan itu adalah alasan yang dipakai oleh tokoh utama pria sebagai alasan untuk memakannya di chapter pertama."
"... Shuang Yi, kau menulis novel erotis? "
Mereka berkeliling tepat selama dua jam penuh di mall dan akhirnya membeli hadiah yang memuaskan. Keesokan harinya, Shan Shan membawa hadiah $ 2.580 yang dipilih oleh mereka berdua dengan sangat hati-hati saat menaik pesawat untuk kembali ke kota S.
____
Pesawat mendarat sekitar jam tiga sore, sementara pesawat Big Bos akan mendarat beberapa jam selanjutnya di bandara yang sama. Karena itu setelah turun dari pesawat, Shan Shan menyeret kopernya ke kafe tepat di seberang area kedatangan, di lantai dua.
Inilah yang diperintahkan Big Bos, untuk menunggunya di sini dan pergi bersama.
Setelah memesan minuman, Shan Shan menemukan tempat duduk yang dapat melihat para penumpang keluar dari area kedatangan di lantai dasar. Dia duduk dan menghubungi keluarganya untuk memberi tahu mereka bahwa Dia telah tiba dengan selamat. Lalu tiap beberapa menit, ia akan melihat pintu keluar area kedatangan.
Setelah melihat beberapa kali, akhirnya ia juga merasa bosan dan minum jusnya. Tak lama kemudian ia mengambil hadiah untuk Big Bos dari tas kecilnya.
Hadiah itu adalah sepasang aksesoris kancing lengan kemeja berwarna perak.
Logam perak gelap bertatahkan permata hitam, bagian sampingnya bergaya Cina, pengerjaan yang halus menghadirkan nuansa sederhana namun mewah.
Shan Shan menaruhnya di telapak tangannya. Bagaimana cara memberikannya kepada Big Bos?
Apakah ia harus menunggu sampai 14 Februari?
Saat Ia mengeluarkannya, apa yang harus ia katakan?
Big Bos akan menunjukan reaksi seperti apa?
Ia meletakkan tubuh atasnya di atas meja dan melihat manset di tangannya. Berbagai macam bayangan muncul dalam benaknya. Akhirnya, Shan Shan merasa sedikit mengantuk. ia menggenggam aksesoris tersebut dan memutuskan menutup matanya untuk beristirahat sebentar.
Perlahan, ia kehilangan kesadarannya. Dia tidak tahu sudah berapa lama berlalu, tapi dalam keadaan mengantuk, dia sepertinya mendengar suara beradu peralatan makan.
Shan Shan dengan mengantuk mendongak dan melihat kemeja hitam yang dirancang sangat baik. Otaknya belum sepenuhnya terjaga. ia duduk dan terkejut melihat wajah Big Bos yang gentle dan tampan.
Dia sedang memegang cangkir porselen putih di tangannya dan membaca majalah.
"Kau sudah bangun?"
"......"
Shan Shan benar-benar terbangun sekarang, "Kapan Kau sampai?"
"Setengah jam yang lalu."
Huh? Shan Shan dengan malu berkata: "Kenapa Kau tidak menghubungi ponselku?"
"Aku pikir seseorang akan menunggu di pintu keluar."
".......", Shan Shan merasa malu, "A, Aku tidak sengaja tertidur."
"Tidur nyenyak?" Feng Teng dengan santai bertanya.
".... Iya = ="
"Kalau begitu ayo, supir sudah datang." Feng Teng menaruh cangkirnya dan mengambil mantel dan kopernya.
"Oh, Aku harus membayar tagihannya."
"Aku sudah bayar."
"Tunggulah." Shan Shan berhenti dan dengan khawatir melihat lantai sekitar. Saat ia berdiri ia menyadari bahwa aksesorisnya hanya sisa satu.
Feng Teng sesaat memperhatikannya melihat sekitar tanpa arah, sebelum mengulurkan tangannya, "Kau mencari ini?"
"....." Shan Shan menatap kancing manset di tangannya, "Kenapa bisa ada padamu ..."
"Aku menemukannya di samping kakimu." Warna matanya gelap, "Di mana yang satunya?"
Shan Shan dengan malu-malu memberikan yang ada digenggamannya. Aiya, awalnya ia ingin mencari waktu yang tepat untuk diberikan padanya. Kenapa sekarang jadi seperti pemilik tanah menagih ia untuk menyerahkan properti = = "
"Sepertinya sesuatu yang dapat Aku pakai. "
"... Ya, itu memang untukmu."
"Hadiah?"
"= = Ya."
_____
Feng Teng tidak berbicara lagi dan berjalan keluar dari kafe. Setelah membalikkan semua barang - barangnya, Shan Shan dengan diam mengikutinya. Saat mereka sedang menunggu lift, Feng Teng tiba-tiba berbicara: "Mengapa tiba-tiba memberiku ini?"
"Oh, itu sesuatu hari yang sudah dekat ... "
"Hari Valentine?" Feng Teng tersenyum, "Keluarga kami sangat tradisional sehingga kami tidak pernah merayakan Hari Valentine Barat."
Ah? Shan Shan terkejut, jadi ia telah menyia-nyiakan hadiahnya?
"Orang tuaku saling kenal saat belajar di luar negeri, mereka suka merayakan hari libur Barat, tetapi kakekku membencinya jadi lebih dari beberapa kesempatan sering menceramahi orang tuaku. Jadi ketika Aku masih kecil, setiap kali hari Valentine, orang tuaku berpura-pura mengajak Feng Yue dan Aku keluar. Lalu mereka meninggalkan kami dengan pengasuh dan mereka berdua menyelinap keluar untuk kencan."
Shan Shan tahu orang tuanya tewas bersama dalam kecelakaan mobil. Walaupun saat Dia membicarakan tentang mereka, nadanya tidak memperlihatkan emosi apa pun, hatinya pasti sedikit tidak nyaman dan tidak senang.
Tiba-tiba, Shan Shan ingin memegang tangannya tapi sedikit malu juga. Akhirnya, dia perlahan mengulurkan tangannya, tapi jari-jarinya hanya menyentuh punggung tangannya dan seketika Dia membalikkan tangannya dan menangkapnya.
Walaupun mereka telah berciuman berkali-kali, ini pertama kalinya mereka berpegangan tangan di tempat umum. Hati Shan Shan penuh dengan ketegangan dan kekhawatiran sehingga dia memutuskan untuk mengalihkan perhatiannya dengan cara dengan tenang berdiskusi dengannya: "Lalu apakah kita akan merayakannya? Bagaimana kalau kita juga menyelinap keluar untuk merayakan hari Valentine?"
Feng Teng berbalik dan menatapnya, memegang erat tangan kecil yang tampaknya ingin melarikan diri dari tangannya dan sedikit mengulum bibir bawahnya, "Oke."
Mungkin suhu telapak tangannya terlalu panas atau pikirannya terlalu membingungkan saat ia memegang tangannya sepanjang perjalanan, Shan Shan hanya ingat untuk bertanya ketika ia tiba di tempat parkir dan melihat supir: "Kemana kita akan pergi?"
"Pertama, kita pergi ke rumahku di kota untuk membiarkanmu mengenal tempat itu, lalu kita pergi makan malam."
Mengapa mengenal tempat itu ... Shan Shan sedikit malu dan merasa tidak nyaman sehingga dia mencoba memikirkan sesuatu untuk dikatakan: "... Oh, omong-omong, kita harus pergi ke departemen pemerintahan lebih dulu untuk mengganti kartuku yang hilang."
"Oke." Feng Teng menggenggam tangan yang ia pegang, meletakkannya di bibirnya dan dengan lembut menciumnya, "Kau sangat merepotkan."
____
Sampai waktu makan malam, Shan Shan masih bisa merasakan sentuhan ciuman yang masih melekat di tangannya. Dia tidak bisa menahan untuk mengangkat kepalanya dan diam-diam menatap pria yang sedang membungkuk untuk makan di sisi yang berlawanan. Saat Dia pulang, Dia mengganti bajunya. Dia sudah mengikat kancing manset yang ia berikan di kancing kemejanya. Awalnya, dia merasa manset itu sangat halus dan berkilau, tetapi setelah Dia memakainya, mereka segera kehilangan kemegahannya dan menjadi biasa.
"Apa yang Kau lihat? ragu untuk memberikannya padaku? "
"Tidak tidak."
Shan Shan dengan cepat menunduk dan melanjutkan makan. Lalu, ia tiba-tiba menyadari bahwa ini sepertinya menjadi kencan pertama mereka setelah bersama.
Tidak masalah mau dilihat dari sudut pandang manapun, ini adalah kencan pertama yang sempurna.
_____
Namun, Xue Shan Shan terlalu meremehkan dirinya sendiri = =
Setelah makan malam, Feng Teng mengantarnya ke lantai bawah tempat teman sekelasnya——
Feng Teng menghentikan mobil, "Aku akan datang menjemputmu besok pagi."
Shan Shan melambaikan tangannya, "Tidak perlu la, kereta bawah tanah dari sini ke kantor sangat dekat. Terlalu jauh untukmu untuk kemari dan ada belum lagi kemacetan." Rumah Feng Teng di kota dekat dengan kantor, datang ke sini untuk menjemputnya sama saja dengan bolak-balik, itu hanya buang-buang waktu.
Feng Teng menganggukkan kepalanya dan tidak memaksanya, "Ingatlah, naik ke lantai atas untuk makan siang besok."
"Tidak bisa, lah." Shan Shan blurts.
"Kenapa?" Setelah penolakan berulang, suara Feng Teng menjadi lebih rendah.
"Sebelumnya, tidak masalah bagiku untuk pergi ke kantormu untuk makan siang karena tidak ada apa-apa di antara kita, tapi sekarang kita memiliki hubungan percintaan, maka Kau ... perlu memimpin dengan memberikan contoh?"
Feng Teng mengangkat alisnya, "Apa maksudmu dengan memimpin dengan memberi contoh? bicara dengan jelas."
"Huh, kamu tidak tahu?" Shan Shan menatapnya terkejut, "Kantor Kita tidak mengizinkan percintaan di kantor, ah!"