Setelah meletakkan telepon kurang dari satu jam, Asisten Senior Fang muncul di depan Shan Shan. Kemudian, kakek Xue berganti rumah sakit. Akhirnya kali ini, ada tempat tidur kosong meskipun itu di ruangan biasa untuk tiga pasien.
Ini bukan karena kurangnya kemampuan Asisten Senior, tetapi instruksi telepon Feng Teng adalah: "Temukan dokter terbaik tetapi tetap di bangsal biasa."
Kalimat ini membuat Asisten Senior Fang menilai kembali posisi Xue Shan Shan di hati Feng Teng. Mudah menggunakan uang tetapi sulit mengunakan hati. Memberikan instruksi seperti itu menunjukkan Feng Teng sangat memperhatikan Nona Xue.
Segala hal setelahnya menjadi mudah, Keluarga Xue tidak perlu khawatir tentang apa pun. Ada bangsal dan tempat tidur rumah sakit. Ada juga dokter dan spesialis. Semua orang juga ramah jadi semuanya baik selama mereka semua merawat kakek tua.
Tak lama, Nona Feng juga dengan cepat datang untuk menunjukkan kekhawatirannya. Awalnya, Dia menyalahkan Shan Shan karena tidak menghubunginya. Lalu Dia dengan ramah bertanya tentang kondisi kesehatan kakek dan menyapa keluarga Shan Shan. Sayangnya, Dia tidak bisa mengerti bahasa Mandarin bibi dan paman Shan Shan, karena itu Dia tidak punya pilihan selain menyerah.
Setelah berbicara dengan Shan Shan tentang situasinya saat ini dan mengetahui bahwa keluarga Xue tinggal di sebuah hotel, Nona Feng segera berkata: "Bagaimana mereka bisa terus tinggal di hotel dan makan di luar? Aku pikir Aku memiliki properti kosong di dekat sini."
Dia segera memanggil Yuan Li Shu. Asisten Senior Fang, yang ada di sampingnya, mencoba menghentikannya, tetapi sudah terlambat. Dia berpikir tidak perlu Nona Feng mencuri hal yang akan dilakukan presiden?
Yuan Li Shu sudah membantu Nona Feng untuk mengurus semua urusan keuangannya. sebuah panggilan telepon dan tidak lama kemudian, Dia datang dengan sebuah kunci. Dia mengatakan telah mempekerjakan pekerja paruh waktu untuk membersihkan propertinya jadi mereka bisa segera pindah di malam hari.
Keluarga Xue hanya terpana oleh berbagai peristiwa. Nyonya Xue diam-diam meraih tangan Shan Shan dan bertanya: "Shan Shan, di mana Kamu bertemu teman yang begitu berpengaruh?"
Shan Shan menatap kosong untuk beberapa saat kemudian berkata: "Mereka adalah rekan kerjaku."
Nyonya Xue tidak percaya padanya, "Kolega bisa sangat membantu? Nona Feng itu juga rekanmu?"
"Dia bukan rekan kerjaku." Shan Shan berpikir sebentar kemudian berkata, "Tahun lalu Aku menyumbangkan darah kepada Nona Feng karena kami memiliki golongan darah yang sama."
Nyonya Xue mengerti dan berkata, "Lalu Presiden Feng yang mereka sebutkan adalah kakak laki-laki Nona Feng? tidak heran mereka sangat membantu Kita. Oh, semuanya orang yang baik. Nanti, Kamu harus berterima kasih kepada semuanya dengan benar. "
Shan Shan ragu-ragu dan berkata "Ya".
____
Ketika semuanya sudah diatur dengan baik, Nona Feng dan Yuan Li Shu pergi duluan. Asisten Senior Fang tinggal sebentar lebih lama lalu juga pergi. Shan Shan mengantarkan Asisten Senior Fang keluar dari rumah sakit, dan Dia berkata: "Nanti, Saya akan melaporkan situasi di sini kepada presiden. Nona Xue, apakah ada hal lain yang Anda butuhkan?"
"Tidak." Shan Shan berpikir sebentar dan dengan sedikit malu mengatakan, "Apakah Dia kembali ke negara ini lusa? Bisakah Aku pergi denganmu ke bandara untuk menjemputnya?"
Asisten Senior Fang tersenyum, "Tentu saja, Presdir Feng pasti akan sangat senang."
____
Mungkin obat yang tepat telah digunakan, kondisi kakek Xue telah membaik dengan cepat. Keluarga Xue sangat lega.
Secara mental mereka juga lebih santai, tetapi Shan Shan dalam masalah. Bibi tertuanya tidak percaya Asisten Senior Fang hanyalah rekan Shan Shan sehingga Dia terus menanyainya. Meskipun Nyonya Xue tahu Asisten Senior Fang hanya melaksanakan perintah kakak laki-laki Nona Feng, Dia memang seorang lelaki yang berpenampilan mencolok sehingga Dia sangat mendesak Shan Shan untuk lebih aktif agar tidak kehilangan lelaki yang baik.
Shan Shan ingin berbicara mengenai Feng Teng, tetapi ia juga merasa ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakannya sekarang, jadi ia hanya menggelengkan kepalanya untuk menyangkal: "Dia benar-benar hanya seorang rekan kerja."
Tak lama kemudian, Shan Shan senang ia tidak mengatakan yang sebenarnya kepada mereka karena Nyonya Xue dan bibi tertua seperti dirasuki oleh iblis dan terus bertanya kepadanya tentang urusan pribadi Asisten Senior Fang. Namun, Shan Shan hanya tahu sedikit banyak jadi ia hanya bisa secara kasar memberi tahu mereka sedikit. Hanya dengan ini, mereka sudah sangat bersemangat.
Untungnya ia tidak menyebutkan tentang Bos. kalau tidak, mustahil untuk mengetahui apa yang akan terjadi.
____
Sore ketiga, Shan Shan bertukar shift dan pergi dari kantor ke bandara dengan mobil Asisten Senior Fang. Mereka tiba lebih awal di bandara sehingga Asisten Senior Fang menyarankannya untuk pergi ke kafe di seberang pintu kedatangan untuk duduk dan menunggu. Shan Shan ingat bagaimana ia tertidur di kafe terakhir kali, sehingga ia dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Aku akan menunggu di sini, tapi Kamu bisa pergi dan istirahat dulu."
Sudah pasti, Asisten Senior Fang tidak akan pergi, "Tidak perlu, mereka akan segera tiba."
Faktanya, setengah jam kemudian, layar elektronik baru menunjukkan informasi kedatangan penerbangan Feng Teng. Shan Shan mulai berjinjit dan terus mencari-cari tanpa henti. Asisten Senior Fang ingin memberitahunya untuk tidak begitu cemas tapi setelah berpikir dua kali memutuskan untuk tetap diam.
Mungkin Presiden Feng melihatnya dengan cara ini akan lebih senang.
____
Tak lama, Feng Teng dan rombongannya dari jauh muncul di garis pandangannya. Sambil berjalan, Dia juga berbicara dengan orang-orang di dekatnya. Luar biasa tampan, tubuhnya yang ramping tampak sangat menyilaukan di kerumunan. Dia terlihat ramping tanpa usaha seakan dibuat oleh tuhan agar menarik perhatian orang lain. Shan Shan menatapnya dari kejauhan dan tanpa sadar merasa sedikit terpesona. Dia asyik berbicara dan tidak memperhatikan orang-orang yang datang menjemputnya sampai Dia melihat Shan Shan berdiri tepat di depannya. Wajahnya tidak bisa menahan untuk terlihat sedikit terkejut, "Kenapa Kamu ada di sini?"
"Oh, aku bolos kerja." Dengan begitu banyaknya orang di sekitarnya, Shan Shan malu mengatakan bahwa ia secara khusus datang untuk menjemputnya jadi ia memberikan jawaban yang tidak masuk akal.
Feng Teng masih belum mengatakan apa-apa, tapi seorang manajer muda di rombongannya dengan menggoda berkata: "Aiya, sangat baik memiliki pacar yang adalah seorang bos. Sedangkan Kami tidak punya keuntungan punya anggota keluarga untuk datang dan menjemput kami selama jam kerja."
Feng Teng sungguh dalam suasana hati yang sangat baik sehingga ia juga bergabung untuk bercanda, "Jangan khawatir, gajinya akan dipotong dengan sesuai."
Shan Shan dengan lemah menambahkan: "Jangan dipotong, sebenarnya Aku mengganti shift ah."
Tiba-tiba semua orang tertawa, tapi mereka tahu bagaimana berperilaku dengan tepat sehingga mereka tidak lagi melanjutkan godaan. Setelah saling menyapa, mereka cukup paham untuk berjalan di depan.
Feng Teng memegang pakaiannya di satu tangan dan memegang tangan Shan Shan di tangan yang lain. Dia berjalan perlahan, "Hari ini, kenapa Kamu tidak takut orang akan tahu tentang hubungan percintaan kantor kita?"
"..." Lupakan la
Feng Teng menganggap tindakannya karena merasa malu, tersenyum tipis dan mengubah topik pembicaraan, "Merasa lebih baik sekarang?"
"Jauh lebih baik, ruam bercak merah sudah banyak berkurang. Dokter mengatakan tidak ada masalah besar."
"Aku bertanya tentangmu."
"Aku? Aku selalu sangat baik ah."
Sangat baik? Feng Teng mengangkat alisnya, lalu yang menangis di telepon sampai kehabisan kata-kata.
"Nanti, kita akan mengunjungi kakekmu dulu."
"Ah?" Shan Shan agaknya tidak siap.
"Apa ada masalah?"
"Tidak, tidak." Shan Shan dengan cepat melambaikan tangannya, "Kalau begitu, Aku akan memberi tahu ibuku dulu."
Feng Teng cukup jeli untuk mengetahui Dia berperilaku tidak wajar dan mengerutkan kening. "Apa ada masalah?"
Begitu Shan Shan mulai gelisah, ia tidak punya banyak waktu untuk berpikir dan segera berkata: "Aku, Aku belum memberi tahu keluargaku."
____
Tiba-tiba, Feng Teng berhenti berjalan.
Dia berbalik dan ekspresi senyum di wajahnya beberapa saat yang lalu telah menghilang tanpa jejak, "Kamu belum memberi tahu mereka apa? Aku?"
"Tidak, tidak, karena ..." Shan Shan ingin menjelaskan. ia ingin mengatakan karena kakek sakit jadi tidak pantas. ia juga ingin mengatakan ini bukan waktu yang tepat karena Liu Liu baru saja putus dengan pacarnya. Namun, ketika ia hampir mengatakan apa yang ada di benaknya, ia merasa bahwa alasan-alasan ini sangat dibuat-buat. Mungkin, ini bukan alasan sebenarnya.
ia terdiam dan menundukkan kepalanya.
Suara Feng Teng menjadi sangat dingin: "Xue Shan Shan, saat orang tuamu datang ke sini, kenapa Kamu tidak memberitahuku?"
Shan Shan dengan cepat menjelaskan: "Setelah Kamu pergi ke luar negeri, mereka tiba-tiba datang ke sini."
Dia menganggukkan kepalanya, tetapi hawa dingin dalam suaranya tidak mereda, "Bagaimana saat kakekmu jatuh sakit? kenapa kamu tidak memanggilku sejak awal? "
"Kamu sedang mengadakan pertemuan di luar negeri, Aku, Aku ..."
____
Feng Teng dengan terpaku menatapnya dan tiba-tiba berkata: "Xue Shan Shan, apakah Kau pikir kita pasti akan putus?"
Xue Shan Shan berbelit lidah dan tercengang padanya.
Setelah sampai di tempat parkir dan masuk ke mobil, pengemudi menanyakan tujuan. Feng Teng menginstruksikan dengan datar: "Antar Nona Xue ke rumah sakit terlebih dahulu."