Musim Hujan.
Bulan 7 pada hari ke 23, Tetua Suci Daniel melepas Tugas Tanah Suci yang sudah lama diterima olehnya melalui mimpi.
Dan menyerahkan pada keturunan Harun, Saudara Kandung Musa.
Penerus sama usia tua dengan usia Tetua Suci Daniel.
Dia Tetua Suci Kalem.
Penyerahan ini dilakukan demi Solomon, Pewaris Tahta Kerajaan Tanah Suci.
Beberapa hari sebelumnya.
Raja Daud dan Istrinya mendatangi kediaman Tetua Suci Daniel.
Disana Tetua Suci Daniel sedang menjabarkan kalimah Tuhan Musa kepada Tetua-tetua lainnya.
"Ada apa gerangan Raja Daud mendatangi kami?", tanya Tetua Suci Daniel.
"Anakku Solomon!"
"Tidak makan teratur maupun tidak tidur saat malam tiba!"
"Sejak anakku Solomon pulang bersama Tetua Suci Daniel dalam keadaan sakit!", jelas Raja Daud.
Tetua Suci Daniel merasa bersalah karena mengabaikan Solomon.
Tugas Tanah Suci yang diembannya ini tidak dapat diabaikan.
"Raja Daud!"
"Solomon akan baik-baik saja!"
"Aku akan datang kepadanya jika Tuhan Musa menghendaki-NYA!", sahut Tetua Suci Daniel.
Istri Raja Daud pun ingin lebih tahu kebenaran tentang semalam lalu saat Solomon pulang dalam keadaan sakit.
"Tetua Suci Daniel!"
"Mohon beritahukan seluruhnya pada malam itu! "
"Agar kami mengetahui!", pinta Istri Raja Daud yang memohon dengan wajah kesedihan.
Tetua Suci Daniel pun menjelaskan seluruhnya di hadapan Tetua-tetua, Raja Daud dan Istri Daud.
Mengenai Pertemuan Solomon dengan Iblis yang berkuasa atas gurun.