Masih di apartemen Aris,
Saat itu terlihat Aris yang sedang berada didapur memasak bubur untuk dirinya sendiri. Tiba-tiba Shina datang dan menghampirinya
"Sedang apa kau?" tanya Shina
"Memasak. Memangnya kau tidak lihat?" jawab Aris dingin
"Aku tahu kau sedang memasak. Maksud pertanyaanku itu kau sedang memasak apa?" tanya Shina kesal
"Bubur" jawab Aris singkat
"Kenapa harus repot-repot masak? Tinggal beli saja kan gampang. Pesen ojekfood bahkan bisa langsung diantar kemari" ucap Shina
"Biaya antar untuk makanannya mungkin bisa lebih mahal dari harga bubur itu sendiri. Memangnya kau pikir disekitar sini ada yang jual bubur" jawab Aris
Kemudian Shina,
"Makanya.. siapa suruh kau membeli apartemen mewah disini"
"Aku benar-benar tidak habis pikir, kau sanggup membeli apartemem mewah tapi masih mengeluh tentang biaya antar yang lebih mahal daripada harga makanannya.." ucap Shina heran
Kemudian dia kembali berkata
"Ahh.. pasti karna Lena mantanmu itu kan. Agar bisa lebih dekat dengannya, kau memutuskan untuk membeli aparteman disini. Pakai pilih unit yang sebelahan segala.. "
"Shina.. kalau kau tidak mau membantuku, lebih baik kau pergi.. Kau juga tidak bisa memasak kan" ucap Aris kemudian sambil menyindir
"Aku tahu aku memang tidak bisa memasak.. mungkin tidak seperti Lena.. Tapi setidaknya, kalau kita tahu resep dan cara membuatnya, aku pikir semua orang juga bisa memasak" lanjut Shina dengan percaya diri
"Apa sih.. bahas-bahas tentang Lena" Aris kesal
"Kenapa? Tidak suka aku membicarakan tentangnya.. Baper? Sakit hati?? Dasar bodoh, bahkan Lena saja sudah tidak mencintaimu, masih saja kau memikirkan tentang dia"
"Kalau aku itu bodoh, lalu kau itu apa.. Kau begitu terobsesi untuk mendapatkan Ryan kembali padahal kau sendiri tahu itu adalah hal yang mustahil.. " jawab Aris pada Shina
"Tentu saja aku berbeda denganmu. Kalau aku, aku dan Ryan.. kita punya sesuatu untuk diselesaikan yaitu masalah anak kami Rani. Sedangkan kau dan Lena, apa masih ada masalah yang belum diselesaikan antara kalian berdua?"
Mendengar jawaban dari Shina, Aris pun terdiam. Lalu sesaat kemudian,
"Tolong bantu aku ambilkan garam dan lada disitu" perintah Aris pada Shina
"Garam.. " sambil Shina mencari-cari dan melihat isi dari masing-masing wadah tempat menaruh semua bumbu dapur
"Ohh.. Trus ladanya.."
ketika Shina sedang mencari lada kemudian Aris berbalik untuk mengambil bubuk bawang putih yang ada didekat Shina.
Karena ruang dapur yang tidak begitu lebar, maka saat itu posisi mereka berdua sangat dekat, terlihat seperti Aris yang akan merangkul Shina dari belakang melalui bahunya, karena tinggi Shina yang beberapa senti dibawah bahu Aris
Shina pun terkejut, karena tiba-tiba ada tangan Aris yang melewati bahunya untuk mengambil salah satu bumbu disana. Tanpa terasa jantungnya pun berdegup kencang sehingga membuat dia tiba-tiba menjatuhkan semua garam yang dipegangnya tadi ke lantai.
"Aduh... " ucap Shina saat menjatuhkan semua garam tersebut ke lantai
Seketika itu Aris langsung
"Kau tidak apa-apa?" tanya Aris sambil membantu Shina membersihkan diri dari tumpahan garam tadi
"Apanya yang tidak apa-apa. Lihat.. Gara-gara perbuatan bodohmu itu, aku jadi bermandikan garam"
"Pffftt.. Pffttt.." Aris menahan tawa
Kemudian dia lanjut berkata
"Mungkin itu hukuman bagimu Shina karna mulutmu itu terlalu tajam.. bahkan dengan perkataanmu saja bisa membunuh orang lain."
"Jadi garam itu sengaja tumpah untuk menghilangkan efek negatif yang ada pada dirimu" ledek Aris sambil tersenyum manahan tawa
"Memang ada yang salah dengan perkataanku? aku kan hanya berbicara secara fakta.. Kau saja yang baperan dan menganggap semuanya itu menyakitkan untuk didengar" ucap Shina membalas Aris
"Iya.. iya.. aku yang salah, kau yang benar. Wanita kan memang selalu benar.." sambil Aris menggeleng-geleng
Sesaat kemudian Aris membersihkan tumpahan garam tadi dilantai dan setelah itu dia pun pergi keluar
"Mau kemana? " tanya Shina tiba-tiba
"Ke Joymart bawah, beli garam yang tadi kau tumpahkan ke lantai"
"Tunggu dulu, aku ikut.." ucap Shina pada Aris
"Ada beberapa barang yang ingin kubeli juga, terutama barang-barang kebutuhan wanita.. karna bagaimanapun aku kan akan tinggal disini."
Dan akhirnya Aris dan Shina pun pergi ke Joymart. Sesampainya di Joymart, terlihat beberapa ibu-ibu yang melihat takjub dan heran ke arah Shina, kemudian diantara mereka saling berbicara
"Eh, lihat.. Dia bukannya si Mawar itu ya. Yang di sinetron Istri yang tertukar" tanya Ibu A
"Oh iya bener-bener.. Namanya Shina kalau gak salah" jawab Ibu B
"Dia tinggal di apartemen ini juga.. Hebat.. Padahal udah gak sering muncul di tv tapi bisa tinggal di apartemen mewah gini" Ibu A kembali bicara
"Jangan-jangan jadi simpenan orang lagi, liat aja skandalnya dulu. Gonta-ganti cowok udah kayak gonta-ganti baju aja gitu.." jawab Ibu C
"ehh, dia udah berkeluarga belum sih. Udah gak pernah lagi denger gosip tentang dia di tv. Terakhir gosipnya dia putus sama artis XX itu kan.. " tanya Ibu B
Shina yang mendengar ibu-ibu menggosipkan tentang dirinya cuek. Bahkan dia tetap memilih maju untuk jalan didepan para ibu-ibu tadi. Kemudian terdengar
"Lihat-lihat.. Ke joymart aja dandanannya heboh gitu ya" kata ibu C
"Beda kelas Bu ma kita-kita. Maklum artis.." jawab Ibu A kemudian
"Biarpun dulu aku suka banget sama peran-perannya dia di tv, apalagi sebagai Mawar waktu itu, tapi tetap saja kelakuannya.. beda banget sama perannya" jawab ibu C
"Hei kalian ssttt.. nanti dia denger loh. Itu lihat, dia lewat depan kita" Ibu B memperingatkan
"Berani bertaruh.. Pasti dia masih single. Lagipula, lelaki normal mana yang mau nikahin cewek bermasalah kayak dia" Ibu C berbisik
"Iya, bahkan yang aku denger denger katanya dia rela melakukan apapun demi mendapatkan peran utama dalam sinetron" Ibu A manambahkan
"Ahh.. Masa. Yang bener Bu??" Ibu B memastikan
Shina yang mendengar hal itu pun emosi, seketika itu juga rasanya dia ingin mendamprat para ibu-ibu tadi. Namun kemudian Aris muncul dan menahannya. Kemudian Aris berkata sambil merangkul Shina pada waktu itu,
"Halo ibu-ibu, sepertinya kalian salah satu dari fans-fans Istriku ini ya, Perkenalkan aku Aris suaminya" sapa Aris ramah pada ibu-ibu tadi
"Terima Kasih loh, berkat kalian popularitas istriku semakin meningkat bahkan bisa seterkenal seperti sekarang. Tadinya aku sempat khawatir, apakah dengan semua status dan popularitasnya yang begitu menakjubkan itu, dia mau menikahiku yang hanyalah seorang pria biasa.. Ternyata kami bisa menikah sampai sekarang bahkan telah memiliki 1 orang anak.. "
"Aku benar-benar beruntung bisa menikah dengannya, apa kalian tahu.. rasanya seperti menang lotere. Selain cantik, berbakat, dia juga baik hati.."
"Ahh.. Masalah perannya itu ya, tentu saja.. Sikap dia memang sangat jauh berbeda dari perannya, itulah mengapa aku sangat mencintainya.. Aku akan sangat menyayangkan dan menyesali apabila suatu hari dia berpikir untuk pergi dan meninggalkanku begitu saja. Doakan kami sekeluarga ya Ibu-ibu, Semoga kehidupan kami langgeng terus sampai maut memisahkan" sambil Aris mencium tangan Shina
Shina pun terkejut mendengar dan melihat reaksi Aris yang ditunjukkan pada Ibu-ibu tadi. Seketika itu, mukanya merah dan jantungnya berdegup kencang. Akhirnya, diapun memutuskan berjalan pergi meninggalkan Aris dan para Ibu-ibu tadi. Kemudian Aris,
"Kalau begitu Ibu-ibu aku pamit dulu ya, sepertinya Istriku itu pemalu sekali.. benar-benar menggemaskan.." puji Aris
"Sayang.. tunggu aku.. " Aris pun berjalan mengejar Shina
Seketika itu Ibu-ibu tersebut,
"Ya ampunn.. dia udah nikah ternyata ya, dan suaminya itu.. ganteng banget.. gantle banget lagi" Ibu A berkata
"Iya bu, dan aku juga baru lihat ternyata si Mawar ehh, maksudnya Shina bisa bersikap malu-malu begitu didepan suaminya. Memang beda ya dengan penampilan yang sebelumnya kita lihat di tv" Ibu C meneruskan
"Iya, tapi suaminya itu loh Bu.. Jadi mupeng.. Seandainya suamiku juga seperti itu" Ibu B ikut berkomentar
Beberapa saat kemudian, Aris dan Shina dikasir
Shina yang masih merasa malu akan perlakuan Aris tadi, akhirnya memberanikan diri untuk menyapa Aris. Dengan gaya cueknya, kemudian Shina
"Ehmm.. yang tadi itu Makasih ya" ucap Shina malu-malu dengan gaya sok cool
Namun, sesaat kemudian dia melanjutkan
"Sebenarnya tanpa bantuan darimu, aku juga bisa menghadapi semua masalah itu sendirian. Aku bisa mendamprat para ibu-ibu tadi dengan mulutku ini.. bahkan dengan perkataan yang keluar dari mulutku, aku bisa langsung membunuh mereka semua.. seperti kata-katamu didapur waktu itu"
Aris hanya tersenyum mendengar perkataan dari Shina. Kemudian Shina melanjutkan
"Kau tahu, aku pikir ketika sudah berada dipuncak popularitas kita tidak akan diremehkan atau bahkan dipandang sebelah mata oleh orang lain, namun aku baru tahu ternyata semua teori itu salah.. (Shina tersenyum dingin mengingat perlakuan Bu Tomo yang menyogoknya dengan uang 15 milyar untuk meninggalkan Ryan)
Kemudian diapun melanjutkan,
"Aku pikir dengan menjadi artis terkenal dan populer, dunia akan bisa berada dalam kendalimu.. orang-orang tidak akan memperlakukanmu dengan buruk, meremehkan, juga merendahkanmu.. Itulah mengapa dulu aku sangat berusaha keras untuk mencapai posisi itu, tapi ternyata..". Shina kembali tersenyum dingin
Sedikit cerita tentang masa lalu Shina. Ayah Shina adalah seorang bandar judi. Dia adalah seorang yang sangat kasar dan sering memperlakukan keluarganya dengan buruk. Bahkan, dia rela mengorbankan istrinya sendiri untuk dijual di klub malam sebagai penebus utang-utangnya itu, dan Shina sendiri sedari kecil sudah terbiasa dengan kehidupan diklub malam. Suatu hari, saat usia Shina 12 tahun dia melihat seorang wanita cantik diklub itu, semua orang hormat, memperlakukannya dengan baik, bahkan melayaninya layaknya seorang putri. Belakangan Shina tahu, ternyata dia adalah seorang artis terkenal bernama Caroline. Sejak saat itu, dia bertekad ingin sekali menjadi sosok seperti wanita itu, yaitu menjadi artis terkenal. Namun, kenyataannya tidaklah semanis harapan. Pada saat pertama kali menerjunkan diri untuk menjadi artis, ia dipaksa untuk melayani tamu-tamu VIP oleh pihak manajemennya sebagai host karaoke. Ia sangat merasa sedih saat itu, karena ternyata hidupnya tidak jauh-jauh dari klub malam dan wanita yang hanya melayani para tamu-tamu karaoke.. Selanjutnya seperti yang kalian tahu, dia kemudian bertemu Ryan (baca bab Shina Caroline). Ryan adalah sosok lelaki pertama yang mematahkan teori Shina tentang lelaki yang hanya seorang brengsek, penipu, dan hidung belang dimatanya. Baginya, hanya Ryanlah satu-satunya orang yang mencintainya dengan tulus dan memperlakukannya dengan baik didunia ini. Oleh karena itu, sosok Ryan sangat berharga bagi Shina bahkan sulit tergantikan.
*lanjut Shina dan Aris yang tadi masih dikasir Joymart
"Sepertinya ibu-ibu tadi masih ada disana.." ucap Aris pada Shina
"Ayo.. " ucap Aris pada Shina sambil mengulurkan tangannya untuk minta digandeng
Shinapun bingung melihat perlakuan Aris itu
"Ini hanyalah settingan untuk menunjukkan pada mereka bahwa sebenarnya kau tidak seperti apa yang mereka katakan tadi" ucap Aris menjelaskan
Mau tak mau akhirnya Shina pun merangkul tangan Aris dan mereka berdua pun berjalan layaknya pasangan suami istri yang harmonis, sambil tersenyum ketika melihat ke arah ibu-ibu tadi.
Namun pada saat itu, jantung Shina berdetak semakin cepat tak karuan, dalam benaknya
"Yang benar saja. Masa aku bisa tiba-tiba merasakan getaran dengan si bodoh ini.."
"Aku Shina Caroline.. Artis terkenal yang bahkan sudah sering melakukan hal-hal seperti ini dengan beberapa pria, bagaimana mungkin.."
Tiba-tiba ingatan Shina kembali mengingat saat-saat dirumah sakit, ketika Aris mengucapkan "Kalau aku tidak bodoh, apa kau bisa mencintaiku?.. Kau orang yang cukup menarik Shina.. mungkin aku bisa jatuh cinta padamu"
Seketika itu, batin Shina.. "Akhhh... Gak boleh.. gak boleh.."
Tanpa sadar mereka sudah berada dilorong apartemen mereka. Saat itu, terlihat Ryan dan Lena sedang didepan pintu
"Kalau gitu aku pergi dulu ya Sayang, Daaahh.." ucap Ryan pada Lena
"Iya sayang, Hati-hati ya.. " Lena membalas
Namun, seketika itu Ryan kembali berbalik
" Ahh.. Gak tega ninggalin kamu aku nih. Gimana kalau nanti pas aku tinggalin, kamu ngambek lagi kayak waktu itu terus pergi dari sini ninggalin aku" ucap Ryan sambil kembali memelukku
"Apaan sih Mas, memangnya aku anak kecil apa, yang labil dan suka ganti-ganti keputusan yang udah aku buat"
"Seandainya kamu itu kecil, aku jadi bisa masukin kamu ke dalam kantongku terus ku bawa kemana-mana deh, hehehee.." ucap Ryan yang kemudian membuatku ikut tertawa
Namun disisi lain, Shina yang terkejut seketika langsung melepaskan genggaman tangan Aris tadi. Kemudian, matanya menatap iri pada kami hingga kami pun tersadar dan ikut manatap mereka saat itu. Mendadak suhu ruangan terasa dingin. Suasana canggung pun terasa kental diruangan itu, dan aku pun bingung bagaimana aku harus bertindak