Chereads / My New Neighbour / Chapter 29 - Shina dan Pria-pria bayarannya

Chapter 29 - Shina dan Pria-pria bayarannya

Saat itu ketika telpon berdering

"Halo" ucap Oka menjawab telpon tersebut

"Halo.. " ucap seorang wanita dengan suara berbisik

"Ini Oka??" tanya wanita ditelpon itu masih dengan suara berbisik

"Iya benar. Maaf ini siapa ya?"

"Ini aku tantemu, Karin.. "

"Hey dengar Oka, apa Papamu ada disana sekarang?" ucap Karin masih berbisik

"Iya..  Tante mau bicara dengannya?"

"Tidak usah.. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa Mamamu sekarang ini ada dirumahku. Dia sekarang sedang menangis dikamar. Aku menelpon tanpa sepengetahuannya hanya untuk memberitahumu dan juga Ryan" Karin menjelaskan

"Kalau begitu sudah dulu ya.. Nanti Lena bisa mendengarku dan dia akan marah.." sebelum mengakhiri telpon Karin kembali bicara

"Ahh iya satu lagi. Aku rasa sekarang ini, kalian tidak usah kemari untuk menjemputnya. Nanti.. Kalau suasana hatinya sudah tenang baru aku telpon kalian kembali.. dan kalian bisa datang untuk menjemputnya"

Namun, sebelum Karin menutup telponnya Oka pun berkata

"Tante.. titip jaga Mamaku ya. Aku tahu saat ini hatinya pasti sangat sedih. Mungkin saat ini hanya Tante yang bisa menghibur dan mendengarkan semua keluh kesahnya.."

"Papa tadi sudah menceritakan semua masalahnya sama Oka.. Papa memang salah dalam hal ini karena telah mengecewakan Mama.."

"Tapi Papa sudah menyesali semuanya dan dia benar-benar terlihat sedih dan frustasi tanpa Mama disini.."

"Tante.. Apa Tante bisa membujuk Mama untuk kembali kerumah?" pinta Oka pada Karin

"Sepertinya untuk saat-saat ini tidak bisa Oka. Tante tahu sifat Mamamu itu, dia kalau sudah ngambek dan marah seperti ini pasti susah dibujuk.. Apalagi Ryan sudah membuat hatinya kecewa" Karin Menghela Nafas sejanak.. Kemudian dia melanjutkan

"Tapi Kau tenang saja.. Tante akan berusaha membujuk Mamamu untuk secepatnya bisa kembali kerumah kalian, sementara kau jaga dan tenangkan Papamu dulu disitu ya"

"Oke Tante, Makasih ya.. "

Dan Karin pun mengakhiri panggilannya

Disisi lain, disebuah tempat dipinggiran Kota Jakarta, Aris dan Shina terlihat jalan melintasi daerah pemukiman liar, dimana banyak orang-orang berkumpul seperti para pengamen dan anak-anak jalanan lainnya.

"Hei lihat.. itu cewek kayaknya artis deh. Gw pernah liat dulu dia di tv" ucap seorang pria A ketika melihat Shina

"Ah, Masa iya.. Kalau artis ngapain dia kesini. Emangnya lagi syuting? Gak ada kameranya juga disekitar dia" ucap pria B

"Tapi kalau dilihat dari dandanan sama penampilannya, bisa juga sih.. "

ucap pria C

"Dandanan dari Hongkong.. Lihat noh dia nyeker gitu" ucap pria D

"Mau artis atau bukan, kita samperin yuk.. Lumayan buat hiburan malam ini. Paling nggak barang berharganya juga bisa dijadiin duit" ucap pria E

"Eh, cepet panggil anak-anak.. ntar keburu kabur tuh cewenya" ucap pria C

"Tapi kayaknya dia lagi sama cowoknya tuh.. Itu loh yang lagi didepannya.. Dia kayak ngikutin cowok itu terus" pria B menimpal

"Lagi berantem kali, cowoknya keliatan cuek gitu.. " pria A ikut berkomentar

"Udah biarin aja lagian mereka cuma berdua ini, sedangkan kita berdelapan. Dah yuk.." pria E mengajak semua anggotanya untuk mengepung Shina

Sesaat kemudian

"Halo Mba Cantik sendirian aja, mau temenin kita main gak?" ucap pria C pada Shina

"Iya Cantik, main ma kita aja yuk. Daripada mubazir dianggurin terus ma cowok lw itu, mending temenin kita main.." pria E ikut berkomentar

Lalu Shina pun menjawab,

"Mau main ma gw? Boleh.. Punya duit berapa banyak kalian??"

"Wih.. lonte juga ternyata nih cewek. Gw demen nih yang kayak gini.. Langsung.. gak pake jual mahal" ucap pria F

Kemudian Shina pun lanjut berkata

"Sorry gw berubah pikiran. Lagian gw rasa kalian gak punya duit banyak buat bayar gw.. "

"Songong banget nih cewek, berapa 500ribu?? sejuta???" timpal pria C

"Heh, Masih ada ya lonte yang harganya segitu disini.. Sorry ya, kalau kalian gak bisa bayar 15 M gw gak tertarik main ma kalian" jawab Shina menantang

"15 M ?? Lw pikir lw siapa lonte?  Artis??? " jawab pria G yang diikuti oleh tawa dari pria-pria lainnya

"Pada punya hp kan kalian. Buruan searching nama gw di hp kalian.. Shina Caroline" ucap Shina penuh percaya diri

Penasaran.. kemudian mereka pun mencarinya, seketika mereka terkejut

"Wah.. beneran Mba Shina nih ternyata. Mba boleh minta foto gak?"

pinta pria A tiba-tiba

"Jangankan foto, kalian bakalan gw bayar kalau kalian mau bantuin gw.." ucap Shina

Dan Shina pun membisikkan rencananya kepada mereka.

"Tapi kalau nanti kita dihajar beneran gimana Mba?" tanya pria B pada Shina

"Tenang aja, biaya rumah sakit kalian gw tanggung ditambah uang honor kalian tadi..  kalau rencana ini berhasil. Ini kartu nama gw"

"Ok deh Mba Shina kalau gitu.. Ada uang jaminan kami bakal lancar kerjanya" ucap pria G tersenyum bahagia

Kemudian mereka pun melakukan rencananya itu, Saat itu..

"Woy biasa aja dong, gak usak megang-megang n' dorong-dorong segala.." ucap Shina yang sengaja mengeraskan suaranya agar bisa terdengar oleh Aris

Tidak sampai disitu, Shinapun kembali berakting dengan berpura-pura terjatuh saat didorong. Aris melihat itu kemudian dengan cepat berlari ke arah Shina

"Kamu gak apa-apa Shina?"  sambil Aris membantu Shina berdiri

Sesaat kemudian Aris menghajar mereka satu-persatu. Entah kenapa, saat menghajar mereka Aris terlihat sungguh-sungguh hingga membuat mereka berdelapan babak belur beneran.. Melihat hal itu Shina kemudian

"Aris.. Aris.. sudah.. cukup.. Berhenti kataku" ucap Shina berteriak karena tidak tega melihat orang-orang suruhannya tersebut dihajar Aris hingga babak belur

Ketika Aris memalingkan wajahnya untuk melihat Shina, Shina kemudian memberikan kode menggunakan tangannya untuk menyuruh para pria bayarannya itu pergi..  Kemudian,

"Ternyata kau hebat juga saat berkelahi, kenapa saat dihajar oleh Ryan tadi kau diam saja.. "

Aris terdiam mendengar pertanyaan Shina. Cukup lama, hingga akhirnya dia pun bicara

"Mungkin karena apa yang dikatakan oleh Ryan itu semua adalah kebenarannya.."

"Aku sengaja tidak menghindari pukulannya untuk membuatku tersadar.."

"Aku benar-benar menyesal sekarang telah melakukan itu semua.. kelihatannya hubungan Lena dan Ryan justru malah semakin parah.."

Shina hanya terdiam mendengar semua penjelasan dari Aris. Dalam hati kecilnya dia merasa sangat iri pada Lena. Seandainya saja dalam kehidupannya ada pria bodoh seperti Aris ini, mungkin dia tidak akan menyia-nyiakannya. Untuk sesaat, rasanya dia ingin memeluk pria bodoh yang ada dihadapannya itu.. Kemudian

"Ayo kita ke apotik, kita obati luka memar diwajahmu itu.." ajak Shina pada Aris

"Kau tidak mau kan, mengganti panggilanmu dari pria bodoh.. menjadi pria bodoh yang buruk rupa. Lihat betapa buruknya wajahmu saat ini.." Shinapun memegang tangan Aris membantunya berdiri

Namun setelah itu Aris,

"Ini kau pakai sendalku. Maaf.. gara-gara kau mengikutiku, kakimu jadi seperti itu.." Aris membuka sandalnya kemudian berlutut dan menaruhnya persis didepan kedua kaki Shina

Shina terlihat malu-malu saat itu,  tapi kemudian Aris

"Ini.. agar kau tidak menuntut biaya ganti rugi perawatan kakimu itu padaku.. Kau tahu kan aku sedang berhemat, gara-gara membeli apartemen mewah. Bahkan, biaya antar makanan yang lebih mahal dari harga makanannya saja aku hitung, apalagi biaya perawatan kakimu itu.." ucap Aris meledek sambil tersenyum

Mendengar perkataan Aris, Shina pun ikut tersenyum. Sesaat kemudian akhirnya mereka berdua pun saling tertawa lepas..