Chereads / My New Neighbour / Chapter 25 - Masalah Rani

Chapter 25 - Masalah Rani

"Hai Oka, mau berangkat sekolah ya" sapa Aris

Tanpa membalas sapaan Aris, Oka hanya memandang dingin ke arah keluarga mereka satu persatu. Namun, sampai ketika matanya menatap Rani, kemudian

"Mas Oka.. " Rani tersenyum

Oka pun lalu berlalu tanpa tersenyum atau membalas sapaan Rani. Rani yang terkejut melihat reaksi dingin dari Oka kemudian pergi mengejarnya. Sampai pada pintu depan lift, ketika Oka hendak menunggu lift yang datang, tiba-tiba Rani menghampirinya.. Oka terkejut kemudian langsung berlari masuk ke pintu tangga darurat, Rani pun turut mengejarnya. Namun ketika Rani ingin masuk, Oka menahannya dari dalam.

"Mas Oka kenapa?" tanya Rani heran

"Apa Rani ada buat salah sama Mas Oka?" lanjut Rani

Oka hanya terdiam. Setelah beberapa saat, akhirnya dia pun berkata

"Kamu pasti menganggap semua ini lucu kan.. Tidak usah memanggilku dengan sebutan Mas segala.. Aku tahu kamu lebih tua dariku.. "

"Loh, tapi bukannya Mas Oka sendiri yang waktu itu nyuruh Rani memanggil begitu. Mas Oka bilang kan karna Mas lebih senior, Mas sudah SMA dan Rani SMP.." jawab Rani yang membuat Oka terdiam.

Sesaat kemudian,

"Rani.. meskipun kita saudara seayah tapi aku tetap masih belum menerimanya. Aku.. " Oka tidak melanjutkan kata-katanya

"Sebaiknya kita tidak usah saling sapa atau bertemu lagi" dan Oka pun kemudian pergi

Rani saat itu terlihat kebingungan. Namun, diantara kata-kata yang diucapkan Oka tadi, ada yang menarik perhatiannya. Apa maksudnya kita saudara seayah?? pikir Rani saat itu.

Ditempat lain, Aris dan Shina

"Anak itu kenapa?" tanya Shina heran pada Aris

"Entahlah.. biasanya dia tidak seperti itu. Dia anak yang ceria." jawab Aris

Kemudian Shina berpikir, bukankah dia tadi keluar dari apartemennya Ryan. Apa mungkin anak Ryan dan Lena. Seketika lamunan Shina terhenti saat Aris mengajaknya masuk kedalam apartemen mereka. Kemudian Shina kembali bertanya,

"Dia anak tetangga sebelah?"

"Iya.." jawab Aris singkat

Shina kemudian berpikir, "Tunggu dulu, kenapa dia bersikap seperti itu. Apa mungkin Mas Ryan sudah menceritakan semuanya pada Lena dan dia.. Kalau dilihat dari ekspresi wajahnya, kelihatannya dia tidak senang saat melihat kami tadi.. " Shina pun kembali tersenyum

Tiba-tiba Rani datang dan berkata

"Ayah, apa maksud Mas Oka mengatakan bahwa kita saudara seayah? Apa Mas Oka juga anak ayah??" tanya Rani bingung

Aris yang kaget mendengar pertanyaan dari Rani, kemudian melirik ke arah Shina

"Baiklah, sepertinya memang harus kujelaskan saat ini juga padanya.. " ucap Shina

"Jadi Rani, kau dengar ya.. Aris itu sebenarnya bukan ayah kandungmu. Ayahmu yang sebenarnya adalah Om tetangga sebelah yang kemarin mengantarkanmu ke Rumah sakit.. atau lebih tepatnya Ayah dari Oka sahabatmu itu.."

Mendengar pernyataan dari Maminya itu, Rani terkejut. Shina pun kembali melanjutkan

"Aku dan Ayahmu Aris yang sekarang ini, kita menjalankan hubungan atas dasar pernikahan kontrak agar saat kau lahir kau mempunyai seorang ayah."

"Waktu itu ada kesalah pahaman yang terjadi antara aku dan ayah kandungmu Ryan, sehingga dia memutuskan untuk meninggalkanku dan memutus semua kontak denganku. Jadi, saat itu aku terpaksa memilih Aris yang berperan sebagai Ayah pengganti bagimu.."

"Tidak disangka ternyata Ayah kandungmu muncul kembali sekarang, tentu saja aku harus menuntut hakku atasnya.. " Shina melanjutkan

"Jadi, apa Mami dan Ayah akan berpisah??" tanya Rani pada Shina

"Jika yang kau maksud dengan ayah itu Aris, tentu saja. Sebab jika aku masih bersamanya, bagaimana mungkin aku bisa menuntut hakku pada ayah kandungmu itu" jawab Shina

"Pokoknya Rani gak mau Ayah lain selain Ayah Rani yang sekarang.. " Rani berkata sambil berlari ke arah Aris dan memeluknya

"Tidal peduli bagaimanapun, Mami tidak boleh berpisah dari Ayah"

"Rani tetap ingin tinggal disini bersama Ayah.." isak Rani

"Rani jangan konyol, dia itu bukan ayah kandungmu.. Jangan membuat hidupnya lebih susah lagi"

"Saat ini kau harus tinggal bersamaku dan juga Ayah kandungmu" ucap Shina sambil menarik Rani dari Aris

"Tidak mau.. tidak mau.. Pokoknya Rani tidak mau.. " Rani tetap memeluk Aris dengan kuat walaupun Shina berusaha melepaskannya

"Rani jangan keras kepala.. " Shina berusaha menarik Rani dari Aris

Kemudian,

"Shina.. " Aris manahan tangan Shina

"Dia perlu waktu saat ini. Biarkan dia bersamaku dulu.." ucap Aris yang membuat Shina akhirnya melepaskan Rani

"Aku akan bicara padanya, kau pergilah saja dulu ke kamar" Aris memohon Shina

"Baik. Kali ini kau lakukan dengan benar.. Jangan buat dia semakin sulit untuk melepaskan diri darimu.. " ucap Shina yang dibalas anggukan oleh Aris

Kemudian diruang tengah, Aris dan Rani

"Ayah.. Berjanjilah Ayah tidak akan meninggalkan Rani ya" ucap Rani pada Aris sambil menangis

"Aku tahu mami itu orang jahat, makanya mami bisa melakukan semua ini.. tapi walaupun begitu, semisal nanti ayah dan mami berpisah, Ayah jangan pernah coba untuk meninggalkan Rani.."

Aris hanya mengangguk menjawab semua permintaan Rani dengan mengelus ngelus kepalanya. Kemudian dia berkata,

"Rani kau tahu, sebenarnya Mamimu itu tidaklah jahat.."

"Kalau Mamimu itu jahat, ayah tidak mungkin akan menikahinya"

"Mamimu itu hanya merasa ini semua tidak adil baginya. Dia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa dia telah berpisah dengan ayah kandungmu saat itu.. "

"Mungkin karna Mamimu sangat mencintainya.."  Aris menjelaskan pada Rani

"Kalau saat itu Mami memang mencintai orang itu kenapa Mami bisa memutuskan untuk menikahi Ayah.. Bukannya mereka yang menikah itu harus saling mencintai lebih dulu, Rani jadi tidak mengerti.." ucap Rani heran

Kemudian Aris menjawab

"Kamu masih belum cukup dewasa untuk mamahami kondisi ini"

"Rani, ada satu hal yang perlu kamu tahu.. Didunia ini, tidak ada yang bisa menjamin bahwa kita dapat memiliki semua apa yang kita mau. Perlu ada kata mengalah dan juga pengorbanan.. atau manusia akan menjadi serakah dan dapat menyakiti yang lainnya"

"Saat itu, Mamimu lebih memilih untuk berkorban demi kamu. Dia lebih memilih menikah dengan orang yang tidak dicintainya agar kau dapat tumbuh sebagai anak normal tanpa kekurangan kasih sayang dari orang tua terutama seorang Ayah.. "

"Bisa kau bayangkan betapa besar pengorbanan Mamimu saat itu,  biarpun dia sangat mencintai Ayah kandungmu tapi dia lebih memilih menikah denganku.. "

"Kalau begitu, bagaimana dengan Ayah.. Apa ayah memilih menikah dengan Mami karena mencintainya?" tanya Rani tiba-tiba yang mengejutkan Aris

"Cinta ya.. Jika berkorban demimu bisa diartikan sebagai bentuk rasa cinta (karna aku waktu itu tidak tega membiarkanmu hidup sendirian tanpa kasih sayang dari Ayah..) mungkin akupun bisa dibilang mencintainya.. " pikir Aris dalam benaknya

Namun, Rani tiba-tiba kembali berkata yang membuat Aris kaget dan tersadar dari lamunannya

"Kasihan Ayah.. Padahal Ayah begitu mencintai Mami, tetapi kenapa Mami malah seenaknya berbuat seperti itu.."

Aris kemudian terpikir untuk mangajak Rani turut serta dalam rencananya menghentikan Shina mendapatkan Ryan kembali.

"Rani, apa kau mau agar Ayah dan Mami tidak jadi pisah?" tanya Aris yang membuat Rani antusias

"Tentu saja.. Katakan Ayah, apa yang harus Rani lakukan agar Mami tidak jadi berpisah dengan Ayah"

"Bantu Ayah untuk mendapatkan hati Mamimu itu. Karna jika Mami mencintai Ayah maka kita tidak perlu berpisah dan akan tetap tinggal bersama selamanya."

"Betul juga! Kalau Ayah dan Mami bisa saling mencintai tentu tidak akan berpisah kan. Ayah hebat juga ya.. Rani akan bantu supaya Mami bisa jatuh cinta dengan Ayah, Ayah tenang saja" ucap Rani antusias

"Ahh iya Rani.. Masalah rencana kita ini, jangan sampai bocor ke Mamimu itu ya. Kalau dia tahu, dia akan sangat marah dan merusak semuanya"

"Tenang saja Ayah.. Semuanya beres sama Rani" ucap Rani sambil memeluk Aris dengan erat

Kemudian Rani kembali berkata,

"Ayah.. Terima Kasih ya karena telah menjadi Ayah Rani"

"Rani beruntung bisa dapet Ayah seperti Ayah.. "

"Dengan sifat Mami yang seperti itu,  pasti Ayah sudah berkorban banyak demi bisa disisi Rani sampai sekarang.."

"Terima Kasih ya Yah.. Ayah akan tetap jadi Ayah nomor satu buat Rani"

ucap Rani yang membuat Aris terharu sampai tidak bisa berkata-kata

Seketika itu Aris langsung merasa bersalah karena telah mengajak Rani untuk ikut serta dalam melakukan rencananya. Dia memang ingin menghentikan Shina demi mendapatkan Ryan kembali tetapi dia tidak ingin mengambil keuntungan dengan turut memanfaatkan Rani. Sambil memeluk Rani, dalam benak Aris kemudian "Rani, maafkan Ayah ya.."