Chereads / kaki ku kebesaran (my big foot) / Chapter 9 - Edric.. kau tidak menyukai...

Chapter 9 - Edric.. kau tidak menyukai...

Berengsek … laki-laki ini berengsek.. dia bahkan tanpa basa-basi langsung menempelkan tangan nya , dan senyum licik itu.. benar-benar pertanda bahaya..untung saja aku segera tiba di sini setelah menyelesaikan rapat tadi…Edric berusaha mengatur nafas nya yang kehabisan karena berlari menuju tempat ini. untung saja aku sudah mengajarkan hal yang ku takutkan kepada nya.. dan apa itu? Ia sempat menikmati sentuhan mesum itu? Apa yang di pikirkan wanita itu.., ia seharus nya segera melepaskan nya.

Apa? Apa dia menatap ku? Apa dia marah pada ku? Karena aku melepaskan tangan nya? Aku bahkan tidak berani menatap nya, mungkin sekarang aku terlihat kikuk seperti robot karena terlalu takut. Eline melirik kea rah belakang dan mendapati Edric di sana , menatap nya dengan tajam, namun ia membalas dengan senyum bahagia karena mengetahui jika Edric di sana, dan Edric yang merasa kesal dengan tingkah Eline yang sempat terlena.., ikut tersenyum begitu melihat betapa lebar nya senyuman itu.

" Aku antarkan kau pulang?" Lanjut Kenneth

" Tidak perlu.., aku ada janji lain dengan teman ku..terimakasih hari ini telah mengajak ku menonton.. aku menikmati nya" Eline membalas dengan senyum yang lebar

"Aku juga menikmati nya.., bagaimana kalau.. kau ada waktu.. kita.. bertemu di tempat lain. Aku boleh meminta nomor ponsel mu?"

" No.. mor ku?" Jawab Eline tergagap.., dia ingin menelpon ku? Apa aku bermimpi? Aku bisa mendapatkan nomor nya tanpa harus membayar ? ku dengar banyak sekali para wanita mengincar nomor telp nya dan rela membayar untuk mendapatkan nomor itu.. dan aku bisa mendapatkan nya.. gratis… tunggu apa lagi.. ini kesempatan mu. Eline mengeluarkan ponsel nya

" Eline...…., bukan kah kita ada janji" Edric menganggu percakapan mereka berdua, yang sedari tadi telah berdiri di dekat mereka, masih menggunakan seragam sekolah dengan jaket yang menutupi seluruh seragam nya, masker serta topi yang menutupi sempurna wajah nya

"Ah.. itu… sebentar.. " Eline belum sempat melanjutkan perkataan nya , dan langsung di tarik oleh Edric menjauh dari Kenneth.

Sungguh laki-laki tersebut telah bergerak cepat.. aku tidak tau kalau dia bergerak secepat itu? Apa benar mereka saling menyukai? Kenapa aku mencium gelagat yang tidak wajar dari lelaki ini?

"Tunggu Edric.. kita mau kemana? Aku kira kau tidak akan datang"

" Apa yang kau lakukan Eline? Kau menikmati nya? Padahal aku sudah mengingatkan mu untuk segera melepaskan tangan mu.. seperti nya kau benar-benar terlena dan menikmati setiap gerakan tangan lelaki itu" Kesal Edric

" Kau … kau melihat nya" Eline merasa malu dengan yang Edric katakan, ia meletakkan kedua tangan nya di wajah nya untuk menutupi rasa malu karena ketangkap menikmati sensasi itu.

" Ya.. Untung saja aku masih sempat berpikir dan melepaskan nya.. walau terlambat" Eline masih tersipu ketika mengingat kembali.." Dan.. apa reaksi nya..? aku tidak sempat melihat reaksi Kenneth? Apa dia marah? "

Apa yang salah dengan gadis ini? dia malah tersipu? Bukan nya merasa jijik ketika merasakan sentuhan mesum itu? Dan ia bertanya reaksi menjijikan yang di berikan lelaki berengsek tersebut? " Huh…" Edric menarik nafas nya dalam " Jangan pernah memberikan no ponsel mu kelelaki tersebut. Kau ingat kata ku? Kau lah yang memimpin permainan ini… jangan biarkan dia yang bermain dalam game ini"

"Sebenar nya aku tidak mengerti kenapa kau mengatakan nya game? Apa kah cinta itu sebuah permainan?"

" Kau masih terlalu bodoh untuk mengerti lelaki Eline.."

Aku masih terlalu bodoh untuk mengerti lelaki? Ya tentu saja kau lebih banyak mengerti lelaki..karena kau kan pencinta sesama " Kau sering di campak kan Ed?"

Jleb…

Entah bagaimana , kata-kata itu terasa menyakitkan..tepat nya bukan di campakan.. tapi dia belum merasakan apapun yang berkaitan dengan wanita. Ia hanya sering mendengar tingkah busuk teman-teman lelaki nya, dan juga cerita dari lingkungan nya

" Dan kau sendiri.. masih sangat bodoh dalam segala nya,rencana selanjut nya.. kau harus menyinggung surat cinta itu.. jika ia tidak bereaksi.. maka kau harus mengatakan jika surat itu hilang.. dan aku ingin melihat apakah dia berani mengatakan isi surat itu.. atau hanya pergi begitu saja"

***********************************************************

" Kenneth.. soal surat mu…aku.." Aku bahkan harus mengikuti semua naskah yang telah Edric berikan kepada ku.., untung saja aku memang memiliki kemampuan acting dan berasal dari grup teather

" Ah.. soal itu.. tidak apa-apa.. pelan-pelan saja…, apa kau hari ini ada waktu? Bagaimana kalau kita pergi menonton konser?"

" Konser? Hm.. nanti aku pikirkan.. aku akan menemui mu lagi jika aku berubah pikiran" Eline berjalan pergi. Mungkin ini yang di katakana Edric soal tarik ulur? Tidak dengan mudah nya menerima ajakan nya, sehingga ia merasa tertarik dengan mu

" Hm.. dia sedang bermain? Dengan ku?" Jawab Kenneth kecil kepada diri nya sendiri

" Jadi? Kau sudah menyinggung soal surat itu El?" Edric kembali menemui Eline di cela-cela jam istirahat mereka, mereka berdua berjalan di arah lapangan, tempat tersudut dari lapangan bola basket, tepat nya mereka berada di dalam gang kecil tempat meletakan peralatan bersih-bersih

" Sudah.. dan dia menjawab soal itu.. tidak apa-apa.. pelan-pelan saja, dan mengajak ku untuk menonton konser.."

" dan? kau menerima nya?"

" Aku langsung menolak nya seperti apa yang kau ajarkan."

" Bagus.." Edric tersenyum puas

"Ed…" Eline menatap mata Edric dengan dalam, ada hal yang selama ini menganggu nya.. ia menarik nafas dalam mengumpulkan semua keberanian nya

" Apa?" Melihat reaksi Eline yang sedikit mengerikan untuk nya, Edric merasa ia sedang dalam bahaya, firasat nya mengatakan hal ini pasti akan bukan hal yang bagus

" Ed.. aku merasa .. kalau permainan game ini.. antara kau dan Kenneth.., kau hanya menggunakan ku sebagai pion mu.. kau…tidak menyukai.."

" Apa?" Jawab Edric panic, entah apa yang membuat nya panic begitu mendengar perkataaan menyukai

" Kau tidak menyukai Kenneth kan?" Eline bertanya dengan sangat serius