Chereads / kaki ku kebesaran (my big foot) / Chapter 12 - Rencana

Chapter 12 - Rencana

Wow… sebenar nya siapa lelaki ini? kenapa semua langsung menuruti dia? Dan kenapa semua langsung takut dengan Ed? Selama ini aku tidak pernah benar-benar mengenali Ed? Dan dengan bodoh nya selalu meminta bantuan dengan nya..

Semua mata masih tertuju kepada mereka berdua hingga mereka lenyap dari sekolah. Ed tidak habis pikir.. apa yang di pikirkan El hingga ia berani-berani nya masuk ke dalam kandang macan. Mungkin setelah ini perkerjaan ku akan lebih berat lagi. Ed membayangkan banyak nya orang yang akan bertanya pada diri nya, dan mulai mencari tahu segala hal..ia memijat kepala nya ringan. Hidup ku yang aman tentram.. akan lenyap karena terlalu ikut campur urusan cinta orang lain.

Ed menatap El.. bagaimana bisa aku yang tidak pernah peduli dengan urusan seseorang.. malah terjerumus? Apa istimewa nya wanita ini? hanya wanita pada umum nya.. sederhana, tidak berdandan, dan terlalu polos

" Ed… siapa kau sebenar nya?" El menatap mata Ed dan menanyakan hal yang mengganggu pikiran nya

" Hah?"

"Siapa kau sebenar nya?"

" Aku? Edric Belletric.. siswa biasa dan rakyat jelata.., kenapa?"

" Kenapa semua orang seperti nya takut dengan mu?"

" Ah…. Itu karena aku punya reputasi yang baik di sekolah.. tunggu El…" Tangan Ed terulur menyentuh telinga kanan El dan mengelus rambut nya

"Apa … yang kau lakukan?" El merasa gugup dan hanya bisa bicara terbata-bata

"Untuk apa kau memakai ini? kau berusaha mengoda lelaki itu?" Menunjukan bunga yang terselip di telinga El

Ketika melihat bunga tersebut, rasa emosi ku langsung saja timbul dan membuat ku kesal bukan main, tanpa basa-basi.. segera aku mengambil bunga di tangan Ed , melempar nya kuat-kuat di lantai.. seolah-olah bunga tersebut merupakan lelaki berengsek itu, aku dapat melihat wajah lelaki itu di bunga tersebut, surat cinta nya, bahkan wanita tadi semua tergambar jelas di bunga tersebut.

Eline melempar dengan sangat kuat ke lantai, menginjak nya beberapa kali, memutar-mutarkan kaki nya di atas bunga tersebut dan melompat-lompati kesal bunga tersebut, membuat bunga tersebut lenyap, menjadi satu dengan tanah.

Ed melihat nya dengan bingung, mata nya sama sekali tidak berkedip melihat tingkah laku El , ia menelan ludah.. , dan diam-diam ia tersenyum dengan apa yang ia lihat, gadis itu kembali.. wanita yang aku temui pertama kali.

" Jangan katakan aku mengoda lelaki berengsek tersebut.. ini bunga yang ia berikan" Eline membenarkan rambut nya yang berantakan karena berloncat-loncat. Ia masih mendengus kesal

" Apa kau sudah puas? Menjadikan bunga tersebut korban?" Ed tertawa kecil

" Apa yang kau tertawakan…, Untuk saat ini.. sudah" Jawab El polos menatap Ed yang tertawa. Kalau di pikir-pikir.. baru kali ini aku melihat nya tertawa , sungguh.. wajah itu sangat indah saat tersenyum. Eline apa yang kau pikirkan.. bukan saat nya aku memikirkan ini.

"Seperti yang kau katakan, seperti nya lelaki tersebut memang mengincar wanita yang polos dan tidak di ketahui keberadaan nya.. untuk di jadikan sasaran..,pintar juga laki-laki itu.., setelah merasa puas dengan wanita incaran nya, ia akan meninggalkan mereka dengan tenang. Dan jika para mangsa berusaha untuk menyebar luaskan semua nya, tentu saja semua orang tidak akan percaya dengan kalian… kalian di anggap mencari ketenaran, tidak tahu malu karena mengaku kekasih orang terkeren… karena kalian terlihat tidak menarik" Ed menganggukan kepala nya beberapa kali sambil menganalisa

Jleb.. Jleb..

Sebenarnya ia.. ingin membantu ku membalas dendam atau menghina ku? Tetapi apa yang ia katakana semua nya benar.., dan itu sangat menyakit kan sekali mendengar nya, tidak menarik, tidak di ketahui keberadaan nya, wanita yang biasa saja seperti kami mengaku-ngaku punya kekasih yang terkeren.. hanya akan membuat kami di tertawakan karena berbohong dan terlalu banyak bermimpi, dan aku hampir saja termakan umpan lelaki itu, jika saja aku tidak bertemu dengan Edric.. mungkin sekarang dengan bodoh nya aku mengikuti semua keinginan lelaki itu. Aku bersyukur bertemu dengan diri nya… dan ketika mendengar kata-kata perpisahan nya saat itu.. aku benar-benar merasa sedih.. tapi syukur lah ia ingin membantu ku lagi.Tanpa di sadari El memengang dada nya dan mengelus nya beberapa kali, ia menunduk menatap lantai

" El? Ada masalah?"

" Ed.. kata-kata mu sangat menyakit kan…sangat menyakit kan" El tertunduk.. dan tanpa ia sadari air mata nya menetes, tetesan air mata itu terjatuh.. menimbulkan kilau di bawah sinar matahari.

Ed menangkap cahaya kecil yang berkilauan tersebut terjatuh dan menyadari jika wanita di depan nya menangis, Ed berjalan mendekat kearah El dan menepuk-nepuk punggung nya pelan " Kau menangisi lelaki berengsek itu? Atau kata-kata ku melukai mu?"

" Aku tidak akan menangisi lelaki tersebut… ia tidak pantas mendapatkan nya.." El masih menunduk dan menghapus air mata nya

" Bagus… setidak nya kau tidak sebodoh yang ku pikirkan" Ed tersenyum kecil, walaupun kami baru saja dekat, walaupun ia sering sekali melakukan hal bodoh dan aneh.. tapi aku tahu dia wanita yang kuat, ia tidak mungkin dengan mudah nya menangis karena lelaki berengsek itu.. melihatnya yang ceria dan penuh energy , tiba-tiba saja menunjukan sisi lemah nya, membuat ku ingin sekali memeluk nya dengan erat. Aku tidak suka melihat air mata itu… hati ku juga ikut merasa sakit

"Tapi semua kata-kata mu yang menyakitkan itu juga ada benar nya.. dan sungguh menyesakan di dada…" El menatap Ed dan menunjuk ke dada nya.. " Tapi aku juga bukan menangis karena itu… aku tidak tahu kenapa air mata ku jatuh.. ketika aku mengingat kau akan meninggalkan ku seperti kemarin.. kau mengucapkan kata-kata perpisahan begitu saja..,dan aku senang sekali kau masih ingin membantu ku… terimakasih Ed.. mungkin jika tidak ada diri mu.. aku juga akan seperti wanita lain" El memberikan senyum nya kepada Ed

Deg…

Rasa ini.. datang lagi.., El kenapa kau terlalu jujur.. kau terlalu jujur.. aku harus bagaimana pada mu.. karena… aku jadi tidak dapat menahan nya..Tangan Ed yang berada di punggung El mulai bergerak, berjalan turun dan menarik pinggang El mendekati tubuh nya, dan kedua tangan nya mengunci di pinggang El, ia memeluk erat El

" Maaf.. aku tidak bermaksud begitu…, aku juga berat meninggalkan mu waktu itu.. tapi karena kau telah menemukan surat mu.. dan mengetahui semua isi nya.. kau tentu tidak membutuhkan ku lagi"

"Tunggu… dan setelah misi balas dendam ku selesai.. apa kau akan pergi juga?" Eline menjolak Ed dan mencengkram tangan nya untuk mendapatkan jawaban " Tidak bisakah kita berteman seperti ini.."

El kau benar-benar merusak suasana nya…,dan kau pun tidak menyadari nya.. sungguh wanita ini.., Ed mengelengkan kepala nya dan tertawa kecil. Apa yang ku harapkan dengan wanita yang terlalu polos ini.. tapi aku tidak akan membiarkan lelaki itu melukai mu

" Nah…ayo kita lanjutkan misi kita.. mari kita buat pelajaran yang sangat bagus untuk nya.. kau bisa menemui ku di gerbang jika ingin bertemu dengan ku. Tunggu aku lupa memarahi mu… ya.. apa kau gila memasuki sekolah lelaki? Bagaimana jika mereka melakukan hal yang tidak-tidak dengan mu? Kau bisa apa? Lelaki yang jarang melihat wanita pasti nya lebih buas dari si berengsek itu"