Eline berlari kearah lelaki tersebut, tidak mau menghilangkan kesempatan tersebut, dan tidka ingin lelaki tersebut lolos dari nya, ia langsung melompat kearah lelaki tersebut dan menduduki perut lelaki tersebut dengan posisi membelakangi wajah lelaki tersebut.
Tunggu.. posisi apa ini? Teriak Lelaki itu dalam hati… kenapa aku hanya dapat melihat bokong wanita itu , dan tubuh nya berada di atas tubuh ku. Mata lelaki itu menatap rambut panjang Eline yang berkibar tertiup angin, turun menatap punggung wanita itu yang kecil namun terasa kokoh, dan mulai turun ke arah bokong Eline yang tepat berada di atas perutnya, tiba-tiba saja ia
menegang..dan membuat bagian lain juga menegang. Aku harus menjaga pikiran ku..
" A.. Apa yang kau lakukan? Cepat turun dari tubuh ku" Bentak lelaki tersebut.
Eline menatap mata lelaki tersebut.." Tidak mau… kau pasti akan lari jika aku turun"
" Terus.. apa yang kau mau" Lanjut kata Lelaki tersebut
" Tentu saja membuka nya.. dan memastikan jika aku tidak salah.. seperti kata mu. Biarkan aku melihat nya… aku telah memberikan tanda di sana"
Lelaki itu hanya terdiam menelan ludah.. ia tidak dapat berkata-kata lagi., dia telah memberikan tanda? Di sana…? Tanda.. apa yang dapat kau berikan di .. di sana.., membuat pikiran lelaki itu berkelana menjadi liar, membuat tubuh nya menegang karena pikiran liar nya.., sementara kamera hp telah menyoroti mereka berdua
Eline masih belum sadar dengan keadaan sekitar, dan ia juga tidak sadar.. jika posisi nya membuat semua orang akan berpikir yang tidak-tidak. Ia hanya terfokus pada kaki lelaki tersebut, sangat focus, tangan nya mulai bergerak turun perlahan dari arah pinggang lelaki tersebut, berhenti sejenak.. untuk menenangkan jantung nya yang berdebar-debar setiap kali ia mengulurkan tangan nya lebih dekat kea rah sepatu tersebut.
Namun dari posisi penonton, tangan Eline yang bergerak membuat semua menahan nafas dan menengang..serta menantikan gerakan lanjut dari Eline, semua tercengang.. ketika tangan Eline berhenti tepat di atas resleting celana lelaki tersebut.
Apa? Apa yang ia lakukan? Aku tidak dapat melihat apapun… kenapa dia diam membatu begitu? Apa.. sudah terbuka? Tidak.. aku tidak merasakan gerakan tersebut.., Lelaki itu berusaha memberontah di bawah tubuh Eline, dan mata nya berusaha melihat sekitar, dan mendapati sebuah mobil silver yang terpakir di dekat mereka, memantulkan bayangan diri nya dan Eline, ia melihat tangan Eline berhenti tepat di atas reseleting celana nya..
" Tunggu… tunggu… kita bisa bicara baik-baik. Aku janji aku tidak akan lari.. tolong jangan di buka.. sungguh.. jangan di buka" Teriak Lelaki itu panic.. terutama ia melihat para mata penonton yang menunggu.
" Sudah terlanjur di sini…" tangan Eline bergerak cepat,
Habis lah aku… harga diri ku yang telah aku bangun.. hancur dalam sekejap.. aku berani jamin jika aku telah menjaga nya baik-baik… lelaki itu memejamkan mata nya kuat.. tidak berani untuk melihat apa yang terjadi. Maafkan aku papa dan mama.. anak mu ini… sungguh tidak melakukan nya
Eline menarik kuat sepatu lelaki tersebut dengan cepat, nafas nya tersendat-sendat karena gugup dan khawatir, jantung nya berdetak cepat.., ia menelan ludah dengan kuat hingga menimbulkan bunyi Glek..
Lelaki itu membuka mata dan segera melemparkan tubuh Eline dari atas tubuh nya, dan segera berdiri dan memeriksa jika itu masih berada di dalam tempat yang aman, ia memeriksa reseliting celana nya dan menarik nafas lega ketika melihat itu tertutup rapi. Ia menatap Eline yang tersungkur memeluk sepatu begitu erat karena dorongan nya yang sangat kuat tadi.ia tidak habis pikir wanita itu lebih memilih sepatu nya di bandingkan menyelamati diri nya sendiri ketika menerima dorongan kuat dari ia. Apa sebegitu ingin nya dia memiliki sepatu milik ku
Semua penonton langsung bubar ketika mengetahui ending drama mereka, dan kembali kepada aktifitas mereka masing-masing. Lelaki itu mendekati Eline , menunduk dan menatap Eline yang memejamkan mata dengan kuat sambil memeluk sepatu nya
" Kau… tidak apa-apa?" Lelaki tersebut menyodorkan tangan nya untuk membantu Eline
Eline membuka mata nya dan menatap kearah sepatu tersebut dan mendapati tulisan E di sepatu tersebut yang membuat nya tersenyum lebar, ia menatap lelaki tersebut.." Tuhkan… benar.. sudah ku bilang, aku mengenali nya dan aku telah memberikan tanda"
" Hah?" Lelaki itu masih berpikir.., ia mencoba mengolah semua yang terjadi. Ia linglung dan bingung , sebenar nya apa yang terjadi.. " Sebentar.. yang kau tandai itu… sepatu ku? Dan yang ingin kau buka adalah sepatu ku? Dan kau menyuruh ku memperlihatkan sepatu ku?" tanya lelaki tersebut dengan tatapan tak percaya
Eline mengangguk polos " Jadi.. kau mengira apa?" Tanya Eline polos,
"Ti.. tidak ada" Lelaki itu langsung mengeleng cepat. Apa yang ku pikirkan? Bagaimana bisa aku berpikir jauh begitu? Tapi itu karena wanita itu yang berbicara tidak jelas, dan setelah apa yang ia perbuat, dia memasang wajah tanpa berdosa seperti itu?
" Jadi.. untuk apa sepatu ku? Kau tidak mungkin sengaja mengejar ku.. sejauh ini hanya karena alasan sepatu kan?" Lanjut lelaki tersebut
" Ah… bukan sepatu mu.. tapi sepatu ku" Eline menunjukan tulisan E di sepatu nya, dan lelaki itu membungkuk untuk melihat nya.
" Terus.."
" Kau masih tidak sadar.. arti dari huruf ini? sepatu kita telah tertukar di pemandian air panas" Jelas Eline yang merasa lelaki di depan nya sangat parah. Ia bahkan masih tidak mengerti dengan tanda yang ia tunjukan, pabrik tidak memberikan huruf E di sepatu yang mereka buat
" Tidak mungkin.. ini sepatu lelaki.. dan ukuran nya juga 43" Tawa Lelaki itu
jelas merasa kesal mendengar pernyataan lelaki tersebut " Ini" tunjuk Eline kearah sepatu yang ia kenakan.. " Benar.. kaki ku sangat besar.., kau ada masalah dengan nya?" Ketus Eline
"Ma.. maaf.." Lelaki itu merasa tidak enak karena telah mentertawakan nya karena lelucon itu
Eline hanya menatap diam lelaki tersebut, dengan perasaan was-was..ia membuka sol sepatu tersebut, dan menemukan kertas putih di dalam sana. Ia langsung menegang, tubuh nya kaku.. ia menahan nafas dan merasakan jantung nya hampir copot, tangan nya sedikit gemetar, mengeluarkan surat tersebut. Ketika tangan nya tepat menyentuh kertas tersebut, ia langsung menatap lelaki tersebut dengan mata tajam dan kesal
" Apa?" Tanya lelaki tersebut " Apa itu surat wasiat ? apa itu surat penting? " Tanya lelaki tersebut penasaran.
" A.. apa yang kau lakukan dengan sepatu ku?" Teriak Eline.
" Kenapa kertas ini menjadi basah?" Lanjut nya
" Ah… karena aku pikir sudah lama tidak mencuci sepatu ku.. sudah saat aku mencuci nya"
Eline berusah membuka secara perlahan kertas yang terasa basah dan lembab tersebut, berharap kertas tersebut masih dapat di selamatkan. Perlahan ia membuka satu-satu lipatan tersebut dengan hati-hati , ia mulai menggigit bibir bawah nya ketika gejolak emosi mulai mengisi dada nya.., ia menatap tulisan tersebut luntur karena air…, mata nya memanas.., mata nya menjadi sembab, penglihatan nya mulai mengabur, dan air mata itu lolos dari kelopak mata nya.
" Ya.. ya…" Lelaki itu mendekati Eline dan menepuk pundak nya ringan " Sungguh aku benar-benar minta maaf, aku tidak tau jika surat itu ada di sana… sungguh" ia tidak tau seberapa penting surat tersebut hingga wanita di depan nya menitikan air mata
"Ba.. bagaimana ini? aku tidak bisa membaca tulisan nya.." Eline menatap lelaki di depan nya nanar, air mata nya terus menetes " Padahal aku sudah susah-susah mencari nya.." Tubuh Eline naik turun karena menahan tangis yang hampir meledak
" Ayo.. kita coba keringkan dulu, aku akan membantu mu untuk memperbaiki tulisan nya"
" Padahal… ini dari lelaki yang ku sukai.. dan aku tidak tau apa yang ia katakan.. apa ia juga menyukai ku.. atau tidak" Eline menunduk dan menghapus air mata nya dengan tangan, namun air itu terus mengalir, Eline hanya bisa menangis dalam diam
Melihat wanita yang penuh power full berteriak dan mengejar nya dengan galak, tiba-tiba berubah menjadi seorang wanita lemah dan menangis, membuat hati nya tersentuh dan memeluk wanita di depan nya, sambil mengelus pundak nya perlahan untuk menenangkan diri nya.
" Ku rasa… ada satu cara untuk mengetahui apakah lelaki itu menyukai mu atau tidak" Lanjut lelaki tersebut
Eline langsung mendongkakan kepala nya, tanpa menyadari jika lelaki tersebut sedang memeluk nya, dan ia berada sangat dekat dengan lelaki tersebut. Ketika ia mendongkakan kepala.. ia mendapati jika mereka sangat dekat, mata mereka saling bertemu untuk pertama kali nya.
DEG...., suara detak kan jantung itu terdengar