Ia segera berlari kembali ke tempat pemandian air panas tadi, celinguk ke kiri dan kanan untuk mencari sepatu milik nya, namun sayang nya ia sama sekali tidak menemukan sepatu tersebut dan pulang dengan keadaan kecewa, membuat nya sama sekali tidak dapat tidur.. apakah itu surat cinta? Atau itu hanya surat pernyataan hasil kerja ku yang buruk?
Pagi cepat sekali datang, Eline bahkan belum memasuki fase tidur, namun sinar matahari telah menyinari bumi. Dengan mata yang membengkak.. ia berjalan mengambil es batu untuk mengopres kelopak mata nya yang terlihat sangat buruk.
" Apa sebaik nya aku bertanya saja kepada nya? Benar.. aku seharus nya tidak perlu cemas aku bisa bertanya kepada nya" Eline mengangguk kan kepala dengan sangat yakin.
" Pagi Eline" Sapa seseorang dari belakang
Suara ini? membuat diri nya membantu…, suara lelaki ini…. Eline segera membalikan kepala dan menatap lelaki yang menyapa nya.." Ken.." benar.. itu dia, ayo cepat tanyakan kepada nya.
"Apa minggu ini kau memiliki rencana?" Tanya Ken
" Ken… neth.. itu.." Eline meremas kuat tali tas yang tergantung di bahu nya. Ia menelan ludah dan berusaha mengeluarkan keberanian diri nya "Anu… itu…" mulut nya kembali tergagap.. dan rasa sesak di bagian bawah nya kembali datang. Ku mohon jangan sekarang.., ia menyilangkan kaki nya dengan sangat kuat untuk menekan rasa itu, sesekali bergoyang ringan ke kiri dan ke kanan
" Ya…" Kenneth diam memandang dalam kea rah mata Eline, menunggu apa yang akan di bicarakan nya.
Mata nya… ia benar-benar memandang ku..,, bagaimana aku bisa berbicara jika dia memandang ku dengan wajah semanis ini.." Maaf.. aku duluan" Eline langsung berlari meninggalkan Ken, sesekali berhenti ketika ia merasakan jika … hampir saja merembes keluar, ia harus berjalan pelan sambil menahan desakan.
Sial… aku benar-benar tidak dapat mengatakan nya. Tunggu sebentar.. bukan kah Ken ingin mengatakan sesuatu tentang minggu depan? Apa dia ingin mengajak ku kencan?
" AKHHHHHHHHHHHHHH......…." Teriak Eline ketika ia menyadari jika ia telah menolak dan memotong pembicaraan penting itu. Semua yang ada di toilet tersebut terkaget dan menatap Eline sinis.
Eline menjalankan plan B nya , kalau-kalau plan A untuk menanyakan langsung tidak berhasil. Ia berdiri di depan sekolah putra yang hanya berjarak 5 menit berjalan kaki dari sekolah nya, dengan menggunakan hoddie dan menutupi wajah nya dengan masker dan topi hoddie, ia menjadi tatapan kelaparan mata penasaran para lelaki yang menanyakan,untuk apa wanita ini berdiri di depan sekolah putra.
Menurut buku tamu yang berhasil Eline dapatkan, tamu yang datang pada jam segitu adalah tamu dari sekolah mereka dan sekolah putra, ada juga beberapa tamu dari tempat lain, ia mulai bermain layak nya detektif, dengan sepatu hitam dan aksen biru di garis bawha, di tambah lagi model nya yang benar-benar anak muda, itu selera anak muda banget, selera ku tentu saja yang terbaik, dan itu tidak mungkin menjadi pilihan bapak-bapak.., kemungkinan besar itu berada di sini. Dan sejak saat itu.. dunia ku hanya ada di bawah.. mata ini hanya tertuju pada sebuah kaki.., errrr…
Tap tap tap.. sebuah langkah kaki ringan terdengar dekat dengan diri nya, ia sebenar nya tidak merasa nyaman berada di sekitaran sekolah yang berbau .. maskulin ini. perasaan nya selalu saja tidak enak dan takut.. bagaimana jika ia di culik dan di seret ke dalam sekolah para lelaki yang haus akan wanita karena jarang melihatnya? Ia mengindikan bahu merinding ketika memikirkan nya, dan mengeleng kan kepala nya dengan cepat.
Mata Eline tertuju pada salah satu kaki pria yang berada dekat dengan nya, ia mulai mencondongkan tubuh nya untuk memperhatikan sepatu yang di kenakan oleh pria tersebut, tanpa ia sadari .. ia berjalan mendekat dengan pria tersebut. Lampu berganti menjadi merah, kaki tersebut berjalan cepat , semakin cepat dan semakin cepat, sebelum lampu kembali menjadi lampu hijau. Eline dengan cepat mengikuti derap langkah kaki tersebut.
Merasa ada yang mengikuti diri nya, langkah kaki itu semakin cepat, dan kemudian di ikuti oleh Eline yang mengikuti nya semakin cepat, hingga bisa di katakan mereka seperti sedang berjalan marathon , semua orang menatap tingkah mereka..
Siapa yang mengikuti ku? Sungguh menyeramkan.. wanita ini menyeramkan.. apakah dia fans yang fanatic? Aku tidak ingin terlibat dalam masalah apapun.. , pikir lelaki tersebut dan memilih untuk berlari dengan kecepatan tinggi
" Tunggu......" Teriak Eline mengikuti lelaki tersebut dengan nafas terengah-engah
Kenapa lelaki tersebut berlari? Aku bahkan belum melakukan apapun pada nya. Sial… aku tidak akan membiarkan nya lolos.. aku harus mendapatkan nya.., aku harus..
Nafas mereka berdua terengah-engah karena kecepatan berlari mereka, kenapa perempuan ini masih juga mengejarku… kenapa..? tepat di depan mata lelaki tersebut, terjadi antrian yang panjang karena sedang ada diskon besar-besaran di toko tersebut, antrian tersebut menghalangi langkah kaki pria tersebut.
" Tunggu….. tunggu… kau tidak bisa lari.. kau harus bertanggung jawab.. kau harus bertanggung jawab atas apa yang kau lakukan" Teriak Eline dari kejauhan. Kaki nya semakin lemas karena kelelahan, ia tidak pernah berlari dengan kecepatan seperti ini.. tubuh ini benar-benar tidak bisa di ajak kopromi.
"Hah…" lelaki itu terkejut dengan apa yang di katakan Eline.., ia berlari sambil menatap kebelakang, dan menatap Eline.., apa yang telah ku lakukan? Apa yang harus ku pertanggung jawab kan? Tidak… aku tidak melakukan apapun.. sungguh aku benar-benar menjaga benda ku.. agar tidak sembarangan..
"Bukan.. bukan aku.. kau pasti orang.. aku sama sekali.. tidak .." teriak lelaki itu menjawab Eline
" Apa nya yang bukan…? Jangan mengelak lagi.. tidak mungkin aku tidak mengenali punya mu…. Aku sudah melihat nya.. dan tidak salah lagi itu punya mu"
Me… melihat apa kata wanita itu? Kapan dia melihat nya? Bukan… maksud ku.. kapan aku memperlihatkan nya? Sungguh.. aku tidak memperlihatkan nya kepada wanita manapun. Apa yang di katakana wanita ini… apa aku melakukan nya tanpa sadar? Tidak.. tidak.. aku yakin dia salah
" Kau pasti salah.. aku tidak pernah.., sungguh.. kau pasti salah mengenali dan salah melihat punya ku" Teriak lelaki tersebut yang berteriak bingung, semua orang yang tadi nya berkonsentrasi dengan harga diskon, lansung menonton mereka dan mulai berbisik. Sungguh laki-laki tak beromal, ia telah memperlihatkan dan perbuat namun tidak ingin bertanggung jawah, sungguh berengsek.., mereka sungguh masih muda… sungguh dunia telah hancur.
" Tidak.." lelaki itu menggelengkan kepala dan melambaikan tangan kepada orang-orang yang ia lewati dan menonton mereka, memberikan tanda jika yang mereka pikirkan tidak lah benar.
" Aku tidak mungkin salah.., kalau begitu.. buka sekarang..perlihatkan pada ku" Eline berhenti dan berteriak kencang, membuat semua orang yang di sana langsung menatap Eline dengan mata melotot karena kaget. Dan kembali menatap lelaki yang masih berlari
" A… AAPaaaaaaaaaaa" Teriak gugup lelaki itu kaget dan langsung terjatuh ketika mendengarkan perkataan Eline, membuka apa? Memperlihatkan apa? Aku pikir wanita ini hanya fans gila… namun ku rasa dia benar-benar gila. Dia menyuruh ku membuka dan memperlihatkan kepada diri nya dan orang-orang di sini