Chereads / kaki ku kebesaran (my big foot) / Chapter 4 - Surat Cinta

Chapter 4 - Surat Cinta

Tepat pada hari ini.. festival di adakan. Ini merupakan ajang yang paling special di sekolah kami, tentu saja untuk memperkenalkan sekolah kami kepada para calon murid, ini juga merupakan ajang jodoh… dan ajang gengsi para murid antar sekolah. Semua para murid dari sekolah terdekat di persilahkan untuk datang, tentu saja incaran pertama para wanita adalah sekolah khusus lelaki yang sangat dekat dari sekolah Eline, dan incara para lelaki tentu saja sekolah campuran yang terkenal dengan wanita cantik nya, berjarak 15km dari sekolah kami.. dan incaran pertama dari para wanita tentu saja Kenneth.

Dengan ada nya Kenneth di klub kami, itu sebenar nya sangat membantu.. klub kami menjadi tempat teramai di kunjungi , menjadi popular dan banyak sekali yang berusaha mendaftar di klub kami.., tapi tentu saja.. tujuan pertama mereka hanya untuk mendekati Kenneth.

Eline melihat kesekeliling, begitu sesak dengan para wanita.., membuat diri nya berjalan mundur dan menjauh dari panggung. Sebenar nya dia ingin sekali melihat penampilan mereka , tapi ia memilih untuk menjauh dari para fans fanatic. Eline berjalan menuju belakang panggung untuk memeriksa semua nya.

"Ah… ukh.." Teriak Eline kaget ketika seseorang menarik tangan nya dari belakang, membuat nya berjalan mundur beberapa langkah dan kehilangan keseimbangan, ia memejamkan mata nya dengan kuat, berpikir ia akan jatuh kelantai, namun ia merasakan ada sesuatu yang menompang tubuh nya.

Eline membuka mata ketika ia menyadari jika diri nya tidak menyentuh lantai sama sekali, dan ia mendapati Kenneth berada di depan mata nya, ia merasakan sesuatu yang melingkar di pinggang nya semakin erat, mata nya melirik kearah benda yang melingkar tersebut, dan menemukan jika itu adalah tangan lelaki tersebut..

" Maaf.. menarik mu tiba-tiba"

" Ya.." Eline masih belum sadar sepenuh nya jika ia berada di dalam pelukan Kenneth, sementara Kenneth yang berusaha tetap tenang dan berusaha secool mungkin, mulai mengalami getaran di kedua tangan nya karena menahan berat badan Eline dan ia memilih untuk menahan nya dan tersenyum.

Sampai kapan kau akan terus begini? Pikir Kenneth, kedua tangan nya terasa pegal, kaki nya mengangkang lebar membuat posisi kuda-kuda layak nya pangeran yang merangkul putri nya, namun getaran mulai terasa di seluruh anggota tubuh nya, keringat mulai menetes di kening Kenneth

" Kau berkeringat …" Jawab Eline polos yang masih saja terbuai dan terlena dengan keadaan ini. menempel dekat dengan dada Kenneth, mengendus aroma tubuh nya sepuas nya, merasakan detakan jantung yang semakin menyenangkan.

" Eline.. itu.. bisakah kau berdiri" Akhir nya Kenneth memilih untuk menyerah.

" Ah… " Eline menarik kerah leher Kenneth untuk menompang tubuh nya untuk berdiri,tanpa ia sadari apa akibat yang akan terjadi selanjut nya, muka mereka semakin dekat , makin dekat ketika Eline berusaha menarik tubuh nya berdiri.. mata mereka saling menatap.

Sial… ini terlalu dekat.., apa yang sebenarnya aku lakukan? Ini terlihat seolah aku lah yang menyerahkan diri untuk nya. Eline memejamkan mata… memberikan sinyal seolah-olah dia ingin di cium.. tiba-tiba dia sadar jika ia melakukan kesalahan kedua dengan memejamkan mata. Membuat muka nya semerah tomat.. ia segera membuka mata nya sebesar mungkin.. melotot sempurna. Dengan cepat ia mencari keseimbangan dan berdiri..

Aku benar-benar minta maaf..aku.. tidak tau kalau.." Perkataan Eline di potong tiba-tiba oleh Kennet sebelum ia sempat menyelesaikan perkataan nya

" Tidak apa-apa.. aku yang salah menarik mu begitu saja, aku telah memanggil mu.. tapi seperti nya kau terlalu asyik bekerja hingga tidak mendengarkan.. ada sesuatu yang ingin ku berikan untuk mu" Kenneth berjalan mendekati Eline, mengeluarkan sepucuk surat, dan meletakkan nya di tangan Eline, dan berjalan pergi.

Eline hanya dapat terdiam melihat sebuah surat di tangan nya, ia bergerak membuka tutup amplop terebut dan dengan tidak sabar nya ingin membaca surat yang di berikan, rasa penasaran mendorong nya untuk segera menarik isi surat tersebut.

" Eline… ada yang mencari mu" Teriak salah satu teman klub mereka,

Eline dengan terburu-buru menutup kembali surat tersebut, melihat kiri dan kanan, di mana aku harus menyimpan surat ini.. , ia tidak ingin surat ini di ketahui oleh siapa-siapa, terutama jika di ketahui jika surat tersebut berasal dari orang yang paling tenar di sekolah ini, ketika ia melihat kaki nya sendiri, ia memutuskan untuk menyimpan di dalam sol sepatu.

Pesta kemenangan di lakukan di dalam sebuah pemandian air panas dengan beberapa anggota klub, termasuk Kenneth. Namun pikiran Eline berkelana dan bertanya-tanya tentang isi surat tersebut, kaki nya bergerak –gerak di bawah meja dengan gelisah, alis nya mengerut sempurna, ia terus menggoyang kan kaki nya , dan terus melihat jam , berharap jika acara ini cepat selesai.

" hei Eline.. apa kau kebelet? Kau terus menggerakan kaki mu membuat semua meja ini bergetar" Cetus ketua klub tersebut dan membuat semua orang tertawa

" Ah.." Eline baru menyadari jika dari tadi kaki nya bergerak membentur kaki meja, membuat semua yang di atas meja bergetar. Aku tidak bisa lagi menahan hasrat tersebut " Maaf teman-teman, aku ada urusan…aku pulang terlebih dahulu" Eline langsung berdiri dan berlari.., ia segera menuju kea rah sepatu nya, memakai nya dan berlari menuju rumah.

dengan bercucuran keringat, dan jantung yang tak menentu ia mengambil sepatu di sebelah kanan, tempat ia menyimpan surat tersebut, ia mengingit bibir bawah nya, sambil menahan nafas, ia membuka sol sepatu nya dan mulai memeriksa keberadaan surat tersebut.

" Eh?" Eline bingung.. kemana letak surat tersebut? Tidak ada di sini. Apa mungkin di sepatu sebelah nya lagi, dengan buru-buru ia membuka sol sepatu di sebelah kiri dan sekali lagi ia tidak menemukan surat tersebut.

" HILANG…." Teriak diri nya , siapa? Siapa yang mengambil nya, ia ingat betul jika ia telah memasukan nya di dalam sepatu. Kemana surat tersebut? Tidak mungkin ada orang yang kurang kerjaan mengorek-ngorek isi sepatu seseorang. Atau… ada orang yang melihat ku memasukan surat tersebut dan kemudian mengambil nya? Tidak… aku yakin di ruangan tersebut hanya ada diri ku sendiri. Eline kembali memeriksa sepatu nya.. dan kemudian ia menemukan tanda E di bawah sepatu tersebut hilang..

Ia mengukir tulisan E di samping alas sepatu bawah milik nya, dengan tujuan menunjukan kepemilikan sepatu tersebut. Ia takut sepatu nya tertukar dengan milik lelaki lain di sekolah nya, Eline memiliki kaki yang sangat besar, dan ia harus menggunakan sepatu Pria. Tertukar… ini bukan milik ku…, Eline mengigit jari nya karena panik ..jika di ingat-ingat letak sepatu nya tadi bukan di sana.