Ditengah teriknya matahari, seorang bocah 15 tahun berpakaian hitam tetap berdiri kokoh. Terdapat 10.000 peserta ujian masuk Akademi Forestia lainnya.
Zet dan peserta lainnya yang berasal dari berbagai latar belakang dan profesi tengah menjalani ujuan tahap pertama.
Akademi Forestia memiliki bangunan khusus, dari awal berdiri hingga kini hampir 100 tahun. Bangunanan Coloseum Forestia merupakan arena pertarungan berbentuk lingkaran dengan diseluruh pinggiran arena adalah jurang air.
Ujian tahap pertama yang Zet terima adalah tetap berdiri di arena selama satu jam.
10.000 peserta itu akan menghadapi 100 Siswa Akademi Forestia B Class. Peringkat ini setara dengan Prajurit Kerajaan atau lebih.
Umumnya tidak mungkin peserta Ujian dapat mengalahkan mereka. Namun ini adalah tantangan besar.
Sedangkan satu jam sebelumnya para peserta diperbolehkan memilih senjata apapun yang tersedia berbahan kayu. Begitu pun dengan penguji.
Hmmm..., aku pilih
Meskipun Zet ahli menggunakan pedang, ternyata ia memilih menggunakan tongkat. Ia berfikir akan jauh lebih mudah bertahan sekaligus menyerang menggunakan tongkat.
Sementara peserta kebanyakan memilih menggunakan tameng dengan senjata utama pedang atau gada.
Sekarang 10.000 peserta siap melewati ujian pertama.
***
Para penguji mulai menyerang peserta, menjatuhkan mereka ke luar arena Coloseum hingga tercebur, atau membuat mereka jatuh pingsan.
Ada beberapa orang yang berlarian, menghindari penguji. Namun tak sedikit pula yang berani menghadapi penguji. Seperti Zet, ia mengasah kemampuan bertarungnya menggunakan tongkat, mencoba mengalahkan satu penguji.
Hyaaatt!!
Seorang penguji tersebut menggunakan pedang dua tangan, Zet menyerangnya dengan tongkat sambil menjaga jarak. Sementara peserta lain banyak yang jatuh, bocah berambut putih ini mampu menyudutkan penguji.
"Boleh juga kau bocah," komentar sang penguji
"Terima kasih, senpai" senyum tipis mengembang, Zet menyerang lebih cepat.
Di sisi lain, tidak diduga ada seorang gadis berambut pirang berseragap putih mirip seorang biarawati. Seragam berasal dari sekolah bangsawan nomor satu di Camelot.
Gadis itu berlari dan menebas beberapa penguji sekaligus menggunakan dua pedang. Menari sambil menyingkirkan semua yang disekitarnya. Ia jelas jelas memiliki kemampuan pedang di atas para penguji.
Wuushh! Slash!!!
Gerakannya itu meninbulkan tekanan angin yang berbeda seakan berputar menebas semua di sekelilingnya.
"Sudah pasti A Class"
"Bisa jadi S Class," para penonton mulai ramai
Para penonton adalah Murid Akademi beserta para Guru dan petinggi Britania. Mereka datang untuk mengamati potensi peserta di tahun ini.
"Tahun ini cukup menarik,"
Dalam pertarungan ini, Zet akhirnya berhasil mengalahkan satu penguji dengan menjatuhkannya ke luar arena. Teknik menggunakan tongkatnya bukan sembarangan.
Sementara beberapa peserta nampak mencuri perhatian para penonton. Seperti pria berbadan besar, menggunakan seragam semi Zirah, yang mengayunkan Kapak besar, kepada siapapun yang berada dalam jangkauannya, entah penguji maupun peserta.
Dan ada pula peserta yang bekerja sama dengan membuat party / kelompok. Menghalau serangan dari penguji dan menjatuhkannya satu persatu.
"Kita tidak boleh kalah, dalam perang. Kerjasama tim adalah senjata utama!" seru peserta yang nampak memimpin Party tersebut.
Yosh!!!
Semakin memanas, para peserta berjatuhan, tidak sedikit pula dari pihak penguji.
Satu jam pun berlalu. Dari 10.000 peserta kini tersisa 6.782 peserta termasuk Zet. Sementara pihak penguji hanya tersisa beberapa.
Tahap selanjutnya...
***