Mulai dari matahari membakar langit, hingga tenggelam diketenangan laut. Para peserta di manjakan dengan kegiatan kebangsawanan.
Bangunan utama Akademi Forestia, Zet bersama peserta lainnya tengah pesta makan malam.
Ruangan itu tiba tiba redup, hanya satu cahaya di tengah ruangan. Pria bertopeng yang menggunakan kemeja hitam menyambut para penonton.
"Baiklah, ujian terakhir di mulai."
Tiba tiba nama berpasangan pun keluar, ini bukan pesta dansa. Melainkan pertarungan satu lawan satu. Menggunakan senjata kayu tentunya.
"Aturannya mudah, pilih senjata untuk lawanmu, dan kalahkan dia."
Zet dipasangkan melawan Pria dengan setelan kuning emas. Nampak seperti putra bangsawan.
"Oi oi, ternyata bocah kampung yang tempo hari mencari perhatian rupanya."
"Langsung saja bangsawan, apa senjata andalanmu?"
"Hah?"
Tidak diduga, Zet malah memberikan peluang besar kepada bangsawan itu. Lawannya menggunakan Rapier, pedang tipis dan ringan.
Sebaliknya Zet tidak diberi ampun. Ia hanya diberikan sebilah Belati. Tidak menguntungkan.
Satu persatu peserta bertarung di tengah tontonan peserta lainnya. Begitu pula dengan Zet melawan putra bangsawan tersebut.
"Start!"
Duel mereka dimulai, sambaran belati Zet amat cepat. Namun jarak serangan yang pendek justru menguntungkan lawannya. Rapier adalah pedang dengan gaya bertarung menusuk, jarak serangannya jelas lebih jauh daripada belati.
Tidak hanya pedang, Zet dapat menguasai semua senjata sejak ia bersekolah di Murecraf.
Namun hari ini Zet amat tersudutkan, mendapati banyak tusukan. Meski senjata mereka hanya menggunakan kayu, namun Zet belum sempat membalas.
"Ahaha... ternyata orang kampung memang lemah!" tawa dibarengi dengan tusukan beruntun mengujami Zet
Seketika Zet melompat jauh ke belakang dan melemparkan belati dari tangannya dengan cepat ke arah kepala pria sombong itu.
Splass!
Sayangnya bangsawan itu dapat menghindar. Para penonton nampak kecewa.
Blass!!!
Pukulan mentah dari tangan kanan Zet tiba tiba melesat mengenai wajah lawannya itu.
Ternyata lemparan tadi hanyalah pengecoh
Serangan telak dari Zet membuat bangsawan tersebut terkapar, pingsan. Pertarungan pun berakhir dengan kemenangan Zet.
***