Hari ini Minhyuk dan Hyunah pergi ke toko sovenir dan udangan. Mereka memilih desain undangan pernikahan mereka yang akan di selenggarakan tiga bulan lagi. Mereka juga memilih sovenir boneka panda karena menggemaskan dan melambangkan kekuatan cinta sejati. Mereka memilih memakai cincin mereka yang lama, saat dia "menghilang".
Changkyun berdiam diri di kamarnya, menatap nanar ke arah jendela. Dia mengambil secangkir susu coklat hangat yang dia letakkan di sebelah meja kerjanya. Dia sekilas memandang fotonya bersama Hyunah, dia mencintainya. Dia sangat merindukan sosok gadis yang sangat di cintainya.
Sudah sekitar satu bulan sejak pertemuan Minhyuk dan Hyunah di rumah sakit, dia tidak pernah mengontak Hyunah lagi. Dia bertekad untuk menjauh dari mereka, dengan alasan sibuk kerja. Dia menghindar dari mereka karena dia tidak sanggup menyembunyikan perasaannya pada Hyunah. Dia tidak dapat menahan semua perasaannya, dia memilih langkah menghindar adalah paling tepat saat ini sebelum semuanya lebih sulit.
Dia mengambil sebuah buku yang usang, sebuah notes yang menemani hari-harinya. Dia mengambil pena dan menuliskan lirik demi lirik. Changkyun seorang komposer jenius yang sangat terkenal namun dia tidak pernah memperkenalkan diri di hadapan publik. Dia memakai nama lain saat dia mulai terjun di dunia hiburan k-pop.
Changkyun menulis lagu berjudul "Broken Heart". Dia menumpahkan semua perasaannya di dalam setiap lirik lagu yang dia tulis. Dia menitikkan air mata setiap menuliskan lirik demi lirik yang menggambarkan setiap momennya bersama Hyunah. Dia mematikan handphonennya selama sebulan ini dan dia menyalakannya.
Hyunah meneleponnya dan dia merasa harus menelepon Hyunah. Dia ingin mengatakan perasaannya, meski terlambat dan jelas jawaban yang dia dapat. Dia ingin menghindar tapi sudah saatnya untuk menghadapi. Dia memilih mengatakan dan mengikhlaskan Hyunah bersama sahabatnya, Minhyuk.
Dia meraih handphonennya, dia mengambil gitar di sudut kamarnya. Dia mulai menyalakan rekaman. Dia memetik gitar dan menyanyikan lagu yang baru dia ciptakan. Dia mengirimkannya kepada Hyunah setelah lagu itu menjadi lagu yang indah, lalu dia menelepon Hyunah.
"Yeoboseyo Nuna" panggil Changkyun sopan
"Ne, Yeoboseyo Kyunie" ucap Hyunah imut dan manis.
"Nuna, bisakah kita bertemu di taman sekarang?" ucapnya sopan tidak seperti dirinya yang dulu
"Kenapa kamu tiba-tiba memanggilku nuna, rasanya tidak seperti berbicara denganmu Kyunie" ucap Hyunah bingung
"Nuna, maaf selama ini aku kurang sopan terhadap nuna" ucapnya singkat lalu menutup telepon.
Changkyun mengambil jaketnya dan menuju taman. Dia memakai jaket hadiah ulang tahun pertama dari Hyunah. Dia membawa gitar dan sebuah buku diary. Dia ingin memberikannya pada Hyunah, gitar itu juga hadiah terakhir yang dia trima dari Hyunah.
Hyunah menemui Changkyun dengan memakai celana pendek bewarna hitam dan baju sabrina crop T bewarna putih serta sepatu sneakers bewarna putih. Dia memakai tas yang di belikan Changkyun untuknya saat terakhir mereka bertemu. Dia memoles make up tipis agar wajahnya tidak pucat. Dia merindukan "dongsaeng"nya.
"Kyunie" sapa Hyunah ringan
"Nuna..." ucap Changkyun santai
"Apa yang ingin kamu katakan?" tanya Hyunah
to the point
"Nuna, aku mau memberikan buku ini untuk nuna. Aku juga sudah mengirimkan sebuah lagu untuk nuna. Nuna, aku ingin menyanyi untuk nuna" ucap Changkyun
Dia memetik gitarnya dengan lantunan yang indah. Dia menyanyikan sebuah lagu untuk Hyunah yang menggambarkan perasaannya padanya. Dia ingin menyudahi semuanya seusai dia menyanyikan lagu untuk Hyunah, dia mulai berbicara serius. Dia meletakkan gitar itu di sisi kursi taman.
"Nuna, ada yang ingin aku katakan... Nuna, aku mencintaimu" ucapnya menitikkan air mata
"Waeyo? kenapa mengatakannya sekarang? sejak kapan? sejak kapan kamu memiliki perasaan kepadaku? aku selama ini hanya menganggapmu adik. Aku akan berpura-pura tidak mendengarnya" Hyunah terkejut dengan pernyataan Changkyun yang tiba-tiba
"Sejak kita pertama bertemu nuna. Sejak SMA, aku menyukai nuna dan perasaan suka itu mencekikku setelah nuna mengatakan menjadi kekasih sahabatku" ucap Changkyun sedih
"Kenapa kamu tidak mengatakan sebelum Minhyuk dan aku menjadi sepasang kekasih?" tanya Hyunah tidak percaya
"Aku ingin mengatakannya di hari nuna mengumumkan hubungan kalian. Aku bisa apa nuna?" ucapnya putus asa sambil menjambak rambutnya
"Kyunie, aku tidak bisa membalas perasaanmu. Maafkan aku" Hyunah pergi meninggalkannya sambil menitikkan air mata
Changkyun memeluknya dari belakang, "lima menit saja nuna" bisiknya. Changkyun merasakan hangatnya tubuh Hyunah tanpa dia sadari Minhyuk memergokinya. Minhyuk menuju ke arahnya dan memukul dia. Changkyun jatuh ke tanah, dan Hyunah terkejut.
"Kamu mengkhianatiku setelah kamu hampir membunuhku hari itu, aku sungguh tidak percaya. Aku diam dan pura-pura tidak mengetahui perasaanmu pada calon istriku Kyun" teriak Minhyuk marah
"Hyung, Aku..." Changkyun belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Hyunah memotong pembicaraan mereka
"Apa maksud Oppa?" tanya Hyunah bingung
"Dia... di beri pilihan untuk memilih menyelamatkan nyawaku atau nyawamu dan dia memilih menyelamatkan nyawamu" ucapnya emosional
"Apa itu benar Changkyun? selama ini kamu bohong dengan mengatakan kamu tidak mengetahui keberadaannya?" tanya Hyunah menangis
"Nuna... Aku tidak bisa kehilangan nuna itu yang aku rasakan saat itu. Aku berbohong karena aku tidak ingin nuna terlibat" ucap Changkyun sedih
"Baiklah jika itu alasanmu aku bisa menerimanya. Berikan penjelasan mengenai kamu memeluknya dari belakang" teriak Minhyuk marah
"Baik, aku salah aku mengakuinya dan aku minta maaf. Aku janji aku akan menghilang dari kehidupan kalian, aku hanya ingin memeluknya satu kali, apakah itu salah?" tanya Changkyun frustasi
"Bukan salahmu Kyunie, kamu bisa tetap menjadi dongsaeng aku" ucap Hyunah menahannya pergi
"Kyun, pergilah dan jangan kembali" ucap Minhyuk cemburu
"Nuna, aku akan pergi ke jepang besok pagi. Selamat tinggal semoga pernikahan kalian lancar" ucapnya meninggalkan mereka
"Hyung, mianhae" bisiknya sambil menepuk bahu Minhyuk
Dia meninggalkan mereka dengan hati yang hancur dan berkeping-keping. Dia menangis dan menyesali kebodohannya dengan memeluk Hyunah. Dia merasa lega sekaligus putus asa. Dia berjalan gontai menuju jembatan mapo.
Dia menatap ke bawah ke Sungai Han. Dia menatap kilauan lampu yang terpancar indah, dia menatap ke langit yang gelap tanpa cahaya rembulan dan bintang. Dia menatap ke bawah dan hendak melompat. Seorang wanita misterius menariknya agar dia tidak terjatuh, dia menatap lekat mata wanita itu dan....
♥♥♥
Bersambung tunggu kelanjutannya ya guys♡