Chereads / THE BELOVED ONE / Chapter 27 - BETAPA TULUS CINTA ITU

Chapter 27 - BETAPA TULUS CINTA ITU

Proses acara pertunangan berjalan dengan lancar. Dan kedua belah pihak sama-sama sangat bahagia. Raka memutuskan untuk menikahi Nicky secepatnya setelah masa kontrak kerjanya berakhir, dan itu hanya kurang tiga bulan lagi. Dan Rakapun menyetujui setelah menikah dia akan tinggal bersama Nicky di Bandung sampai masa kontrak Nicky di perusahaan Bagas berakhir. Raka mengalah demi kebahagiaan Nicky yang tidak ingin mengecewakan Mamanya Elina. Nicky pun mengiyahkan semua keputusan Raka dengan sebuah senyuman. Namun sungguh semua itu tak sesuai dengan apa yang ada hatinya. Hatinya gundah. pikirannya tak bisa lepas dari Bagas. Setelah proses acara pertunangan selesai keluarga Raka undur diri, terkecuali Raka. Raka ikut membantu membereskan rumah. Dan berakhir duduk di teras rumah menemani Nicky yang hari ini tidak banyak bicara. walaupun bibirnya tersenyum namun mata sayunya menyelipkan sesuatu yang kosong. Raka menyadari sikap Nicky yang berbeda. Namun Raka berpikir mungkin karena Nicky terlalu gugup , hingga tak bisa banyak bicara.

Berlahan Raka merengkuh pundak Nicky,...di selipkannya anak rambut Nicky yang sebagian menutupi mata di sela telinganya. Nicky menoleh ke arah Raka dan menampilkan senyumnya. Kemudian diam kembali menatap ke atas langit nampak bintang-bintang berkelip indah. Jika di langit nampak begitu indah,....kenapa hatinya saat ini tidak merasakan keindahan itu.

" Malam ini , langit sangat indah ya Nick,....?" ucap Raka ikut memandang langit.

" Ya,....sangat indah ..."

" Apakah kamu bahagia Nick,....dengan pertunangan ini ...?" di genggamnya jemari Nicky dan di ciumnya penuh cinta.

" Ya,...tentu sangat bahagia Ka,...trimakasih kamu telah memilihku,..."

" Sudah lama,...aku menginginkan hubungan kita menjadi halal Nick,...." Dengan bertunangan seperti ini, aku sudah merasa lega,....setidaknya aku seutuhnya memilikimu,....dan semoga tiga bulan ke depan hubungan kita sudah halal menjadi suami istri,...." Raka menghela nafas lega karena apa yang di impikannya tercapai.

Nicky tersenyum,....menyandarkan kepalanya di dada bidang Raka,....matanya terpejam sangat nyaman dalam pelukan Raka, walau dalam pikirannya masih teringat seorang Bagas.

" Kamu pasti sangat capek ya Nick,...baiknya kamu istirahat tidur,..aku juga mau pulang,....badanku terasa lengket semua,...." lanjut Raka sambil berdiri. Nicky mengangguk dan ikut berdiri mengikuti Raka yang menuju ke mobilnya.

" Pamitkan ke Papa mama ya,..." kata Raka memeluk dan mencium kening Nicky.

" Hati-hati ya Ka,....sampai rumah langsung istirahat,...." pesan Nicky penuh perhatian. Hati kecilnya merasa sikapnya tidak adil pada ketulusan hati Raka. " Aku sudah menyakiti hati Raka secara tidak langsung, maafkan aku Ka,..." jerit hati Nicky. Raka masuk ke dalam mobilnya dan berlahan mobil Raka berlalu dan menghilang dari pandangan Nicky.

Bergegas Nicky kembali ke kamarnya, tidak ada hal lain yang di lakukannya selain mengambil HP nya dan melihat ada pesan dari Bagas atau tidak. Dan Nicky kecewa tidak ada sama sekali pesan atau telpon dari Bagas. Di letakkannya HP di sampingnya. Berlahan Nicky berbaring di tempat tidurnya. Matanya terpejam, serasa dadanya sesak kembali. Kenapa dengan hatinya sekarang. Kenapa dia harus mengingat bagas terus. Ada apa dengan semua ini, ada apa dengan hatinya. Nicky semakin resah,....mencoba untuk tidur, tapi hatinya masih tetap terjaga. Di raihnya kembali HP nya, Nicky sudah tidak sanggup menahan perasaan cemasnya terhadap Bagas. Di kirimnya pesan pada Bagas.

" Gas,...apakah kamu sudah tidur,....?"

Nicky menunggu balasan, sudah hampir lima menit pesannya masih belum terlihat di baca Bagas. Dan akhirnya terlihat jika pesannya sudah di baca Bagas karena sudah nampak centang biru. Tapi kenapa Bagas belum juga membalasnya. Nicky semakin gelisah, di kirimnya lagi pesan.

" Gas,.....apakah kamu baik-baik saja,...." siang tadi aku menelponmu, kata mama kamu sibuk kerja sama Genta,...apakah benar kamu sibuk?"

Belum ada balasan lagi, padahal pesannya sudah terbaca lagi, hati Nicky makin gelisah menahan kesal , takut, cemas dan apalah namanya. yang jelas Nicky tidak bisa berpikir dengan sikap Bagas. Mendengar nada pesan masuk Nicky melihatnya dengan cepat. Bagas membalas pesannya.

" Maaf aku tadi memang benar-benar sibuk, dan ya. ...ini aku sudah mau tidur, aku sangat lelah,..." balas Bagas , lelah Bagas bukan karena dia lelah bekerja, tapi hatinya yang sangat lelah karena seharian memikirkan Nicky yang bertunangan dengan laki-laki lain.

" Syukurlah,....tadi aku sempat mencemaskanmu karena tidak ada kabar seharian dari kamu,....tidurlah cepat biar kamu tidak sakit .." pesan Nicky masih penuh perhatian. Dada Bagas terasa sakit,....sangat sakit, kenapa ucapanmu sangat menyakiti hatiku sekarang Nick,...perhatianmu inilah yang nantinya bisa membunuhku berlahan, karena aku tidak bisa menahan perasaanku padamu,.." batin Bagas pedih.

" Jangan mencemaskan aku,....aku akan selalu baik-baik saja,....Baiklah aku harus tidur sekarang,..kamu juga harus tidur,...." balas Bagas kemudian. Bagas sebenarnya saat ini tidak berada di kamarnya, tapi masih berada di kantor, dia menghabiskan waktunya untuk bekerja dengan tujuan ingin melupakan rasa sakitnya. Bagas menyandarkan tubuh panjangnya di punggung sofa, matanya terpejam ingin melenyapkan semua apa yang ada di otaknya saat ini. Di liriknya HPnya yang bergetar, ada panggilan masuk. Nama Nicky terlihat di sana. Bagas tidak ingin mengangkatnya, namun hatinya tidak tega mengecewakan hati Nicky. Di angkatnya dan di terimanya panggilan Nicky.

" Gas,...." panggil Nicky di sana.

" Ya nick,.." jawab Bagas pelan.

" Kamu di mana,..?"

" Di kamar,... mau tidur,..." Bagas berbohong lagi

" Apakah kamu tahu Gas berbohong itu dosa,...?" ucap Nicky, Aku barusan telpon mama, dan mama mengatakan jika kamu masih berada di kantor,..." lanjut Nicky. Bagas diam seribu basah, dia tidak menyangka jika Nicky menelpon mamanya.

" Ya Maaf,...aku memang masih di kantor,.. pekerjaan kantor menumpuk,..." Bagas mencari alasan.

" Benarkah,...?" tanya Nicky lagi

" Kenapa aku harus berbohong,....dan jika berbohong itu dosa,,...bagaimana denganmu yang tak pernah bercerita padaku jika kamu sudah punya kekasih dan bahkan hari ini kamu bertunangan dengannya aku juga tidak tahu,....apakah itu bukan suatu dosa,...?" Bagas sudah tidak bisa menahan semua kekecewaan yang ada di hatinya. di ungkapnya semua yang rasa kecewa yang ada di hatinya.

" Apakah bagimu, aku adalah orang lain Nick,...?" yang tidak punya arti di hatimu,...?" serak suara Bagas. Hati Nicky terhempas mendengar kata-kata Bagas.

" Gas ,...aku mohon , percayalah padaku,.... sungguh aku tidak ada maksud untuk menyakiti hatimu,... Aku berpikir,...dengan aku punya kekasih atau tidak,...itu tidak ada pengaruhnya buatmu,...bukannya kita adalah sahabat Gas. Dan aku juga sudah berpikir untuk bercerita padamu saat aku kembali ke Bandung nanti,..." Nicky menjelaskan pikirannya.

Bagas menghela nafas, memang benar apa yang di bilang Nicky, bukannya Nicky tidak tahu perasaannya pada Nicky. Dan Nicky menganggap kedekatannya selama ini hanyalah sekedar sahabat.

" Gas,....apakah aku salah dengan tidak bercerita padamu,...?" Jika menurutmu aku salah, sungguh aku minta maaf,.... " aku tidak akan mengulanginya lagi ..." janji Nicky dengan menahan tangis.

" Kamu tidak salah Nick,.... Maafkan aku, aku hanya sedikit kecewa karena aku tahunya dari Mama,..." harusnya aku mengerti , itu semua adalah hak kamu, untuk bercerita atau tidak ..."

" Tidak Gas,...kamu sama sekali tidak salah,...aku yang salah, harusnya aku juga bercerita padamu, selain pada mama,..." tolong maafkan aku yaa,..." suara Nicky memelas.

Tak tega Bagas mendengar suara Nicky yang memelas menahan tangis. Bagas tidak ingin melukai hati Nicky sedikitpun. Biarlah hatinya saja yang tersakiti, tanpa Nicky harus tahu.

" Ya ,...di maafkan,...sekarang kamu tidur ya,....kamu harus istirahat sudah malam,..." lanjut Bagas.

" Aku baru akan tidur, jika kamu pulang sekarang,..." Nicky mulai bernafas lega karena Bagas sudah memaafkannya dan mulai perhatian lagi padanya.

" Baiklah,...aku akan segera pulang,..." Bagas mengalah.

" Janji dulu,...dan tidak membohongiku, karena jika nanti aku tahu kamu tidak pulang,...aku akan marah padamu ..."

" Ya ,...aku janji,...sekarang tidur ya,..." aku tidak akan bisa pulang-pulang jika kamu masih berbicara,...." Bagas mulai menahan gemas, sungguh kemarahannya, kesedihannya, kekecewaanya hilang sirna hanya dengan mendengar suara Nicky yang manja padanya.

Nicky terkekeh mendengar jawaban Bagas.

" Ya sudah,....kalau sudah sampai ,kabari aku ya Gas,....ingat aku tidak akan tidur sebelum kamu sampai rumah dan memberi kabar aku,..." ancam Nicky,

" Ya bawel,..." sudah ya,..aku tutup telponnya ya Nick,..nanti aku kabari kalau sudah di rumah,... " Bagas mengakhiri panggilan Nicky. Ada terbesit bahagia dan rasa sedih yang memasuki relung hati Bagas. Bahagianya karena dia masih merasakan ada cinta di hati Nicky untuknya, Dan sedihnya,..jika mengingat Nicky sudah bertunangan dengan laki-laki lain.

Bagas mengambil kunci mobilnya, mematikan lampu kantor dan beranjak keluar untuk segera pulang.

Sampai di rumah, waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Bagas sudah berada di kamarnya. Di ambilnya HP dari kantong celananya. Bagas yakin Nicky sudah tertidur karena waktu sudah sangat malam, dan nicky pasti sudah sangat kelelahan. Tapi karena sudah janji pada Nicky untuk memberi kabar. Bagas segera mengirim pesan pada Nicky.

" Aku sudah berada di rumah,..." kalau tidak percaya besok bisa tanya mama , mbok minah atau pak parman,..."

Setelah mengirim pesannya Bagas meletakkan HPnya di atas nakas. Dia yakin Nicky tidak akan membalasnya karena hari memang sudah malam bahkan sudah mau menjelang pagi. Bagas merebahkan tubuhnya, berlahan mulai memejamkan matanya, namun terganggu karena suara HP nya bergetar. Di raihnya cepat HPnya ada pesan masuk dari Nicky, " Jadi sungguh Nicky tidak tidur menunggu kabar darinya" Bagas tidak percaya dengan kesungguhan Nicky. Di bacanya pesan Nicky dengan hati yang yang bahagia.

"Aku percaya padamu,...aku sudah melihatmu dari kaca benggalaku,...kalau kamu sudah berada di dalam kamar sekarang,...." balasan Nicky sangat lucu,. hingga nampak sebuah senyuman di bibir Bagas.

" Kamu belum tidur juga,... " apakah kamu tidak mengantuk,..?"

" Mengantuk sedikit,...tadi aku baru selesai sholat hajat, makanya tidak bisa langsung membalas pesan,.. "

" Ohhh tidak apa, aku pikir kamu sudah tidur, Jadi bagaimana,...sekarang aku boleh tidurkan,...?"dan kamu juga harus tidur,..."

" Trimakasih ya Gas,....sudah menuruti kata-kataku,..trimakasih banyak,.." sekarang aku mau tidur,...goodnight Bagas,.." Nicky mengirimi emotion cinta.

Jantung Bagas, berhenti,...apa ini artinya,..apa arti emotion ini,...Ya Alloh,....rintih Bagas,...ini ujian yang sangat berat untukku,...

Bagas tidak bisa membalas emotion yang Nicky kirim.

Sama-sama sekertarisku yang bawel,..goodnight too,.."

Bagas, merebahkan kembali tubuhnya ke ranjang menatap langit kamarnya. Dia teringat dengan kata-kata mamanya. Ini adalah sebuah ujian, dan dia harus kuat untuk menjalani ujian ini. Dan Alloh sudah menakdirkan soal Lahir, jodoh, dan kematian. Bagas berharap dan akan selalu berdoa agar takdir jodohnya adalah Nicky, wanita yang sangat di cintai bertahun-tahun lamanya.