Hari ini Nicky sibuk di dapur, memasak sayur asem dan ayam goreng untuk makan siang Bagas, dia ingin memberi kejutan pada Bagas. Setelah selesai memasak Nicky terdiam agak lama saat menyiapkan makanannya di rantang susun. Ada sesuatu yang terlintas di pikiran Nicky. Bagas suka sekali dengan sayur asem ,ayam goreng dan teh hangat. sama persis dengan apa yang di sukai Aga nya. Apakah Bagas dan Aga orang yang sama. "Tapi tidak mungkin, Bagas dan Aga terlihat berbeda , Aga nya dulu agak gendut , dengan warna kulit tidak putih, dan mempunyai pipi yang cubby, yang selalu buat Nicky gemas , sedang Bagas kulitnya sangat putih pucat, dan pipinya terkesan tirus. " Mungkin ini hanya kebetulan saja "pikir Nicky dan menepis anggapannya.
Setelah semua di siapkan , Nicky bergegas mandi dan memakai baju warna pink dengan bawahan celana putih tulang, terlihat Nicky sangat anggun dan cantik. Dengan perasaan senang Nicky berangkat ke kantor Bagas, Masa liburannya sudah akan berakhir dan hari ini dia ingin full jam kerja di kantor Bagas.
Dengan mantap Nicky turun dari taxi dan memasuki area halaman kantor Bagas. Di sapanya dengan sopan satpam yang berada di lobby kantor. Nicky memencel tombol lift paling atas untuk sampai di ruang kantornya.
" Pagi Genta,...Nicky menyapa Genta yang lagi sibuk dengan layar monitornya.
" Pagi Nick,...ehhh baiknya kamu jangan masuk dulu Bagas lagi ada tamu ..." kata Genta dengan wajah yang sedikit kikuk menyembunyikan sesuatu.
" Gak apa Gen, ..kan meja kerjaku juga di dalam,..." sahut Nicky dengan tersenyum.
" Yah juga sih,..." balas Genta sambil menggaruk lehernya yang sebenarnya tidak gatal.
Nicky mengetuk pintu pelan dan segera membuka pintu . langkahnya terhenti seketika saat matanya melihat dengan jelas Bagas lagi di peluk erat seorang perempuan yang sedang terisak. Nicky berdehem pelan,...
" Maaf mengganggu sebentar...saya hanya mau mengirim ini ke Bagas,..." Nicky segera meletakkan makanannya yang di bawanya di meja Bagas. Bagas secara reflek melepas pelukan Arletta mantan kekasihnya dengan cepat.
" Nick,..." panggil Bagas menggandeng tangan Nicky dan membawanya mendekat ke Arletta.
" kenalkan dia Arletta ,..." lanjut Bagas dengan gugup. Seakan dia ketahuan selingkuh dengan pelukan yang kepergok Nicky secara langsung.
Arletta mengulurkan tangannya menyalami Nicky, dengan senyum yang ramah.
" Arletta,....mantan kekasih Bagas,...." jawab Arletta dengan masih tersenyum.
" Nicky ..." balas Nicky singkat. Dia tidak bisa bilang apa lagi mulutnya terasa terkunci. Ada suatu yang membara di dalam hatinya tanpa dia minta.
" Emmmm,....Silahkan di lanjutkan obrolannya,..." Gas saya mau ke belakang sebentar,..." lanjut Nicky dengan melihat sepintas Wajah perempuan yang di samping Bagas. Tanpa melihat Bagas, Nicky beranjak keluar dengan cepat, matanya sudah berkaca-kaca dia tidak tahu dengan matanya. Dan tidak tahu kenapa tiba-tiba hatinya begitu merasakan rasa sakit yang begitu dalam. Nicky keluar dari pintu dan bingung harus ke mana,...
Di dalam Bagas masih terdiam, dia tidak tahu dengan situasinya, pikiran dan hatinya hanya mengingat wajah Nicky yang pucat dengan mata berkaca-kaca.
" Bagas,...apakah itu wanita yang sangat kamu cintai dari kamu kecil sampai saat ini,..." pertanyaan Arletta menyadarkan Bagas.
" Yahhh,... dia orangnya,....aku sangat mencintainya,...tapi dia sudah bertunangan,...dan soal kamu,...aku sudah memaafkanmu hiduplah bahagia dengan keluargamu,..." kata Bagas masih dengan hati yang gelisah memikirkan Nicky.
" Baiklah Gas,...semoga kamu bahagia juga,... aku harap Nicky adalah jodohmu,... kamu harus yakin,.." Arletta menyalami Bagas dan segera keluar dengan tergesa-gesa, dia ingin berbicara dengan Nicky secara pribadi. Arletta menengok ke sekeliling ruangan tapi tak menemukan Nicky. Arletta melihat Genta, dan menanyakan keberadaan Nicky pada Genta.
" Kamu tahu kemana Nicky pergi Gen,...?"
" Nicky tadi pergi ke arah keluar,...memang ada apa Ar,... " tanya Genta
Arletta menggelengkan kepalanya.
" Tidak apa-apa,..aku akan ke sana ,..."
Setengah berlari Arletta mengejar Nicky , matanya terus mencari setiap ruangan yang di lewatinya. Arletta masuk lift segera turun ke lantai satu, sampai di lobby Arletta bernapas lega, di lihatnya Nicky sedang duduk di kursi tunggu. Terlihat jelas wajah Nicky sangat kacau.
" Nick,..." sapa Arletta dan segera duduk di samping Nicky.
Nicky menoleh terkejut melihat Arletta menyapa dan di hadapannya.
" Ya,... ada apa,..." gugup Nicky menjawabnya.
" Aku hanya mau menjelaskan kedatanganku menemui Bagas tadi,... " Aku tidak ingin kamu salah paham terhadap Bagas "
" Aku rasa,... mbk Arletta tidak perlu menjelaskan,.. dan saya juga tidak ada salah paham pada Bagas mbk, .." jawab Nicky bohong. apa yang di ucapkan tidak sesuai dengan yang di rasakannya. Dan sebenarnya dia juga ingin tahu apa yang terjadi antara Arletta dan Bagas tadi kenapa sampai Bagas dalam pelukan Arletta.
" Hemmmm,... syukurlah jika kamu tidak salah paham, tapi aku tetap akan menceritakannya, .." kata Arletta dengan menatap Nicky serius.
" Aku ke sini sebenarnya ingin minta maaf pada Bagas karena di tahun lalu aku telah meninggalkannya. Dan syukurlah Bagas tadi memaafkanku, Bagas adalah pria yang sangat baik. Sangat beruntung wanita yang bisa mendampingi Bagas nanti,... " lanjut Arletta dan tersenyum pada Nicky.
" Kenapak mbak Arletta tidak kembali saja pada Bagas,bukannya Bagas sudah memaafkan mbak,.... " tanya Nicky dengan hati terluka.
Arletta tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
" Aku sudah menikah,...dan sudah mempunyai putri satu,.. dan sebenarnya Bagas dari dulu tidak pernah mencintaiku, aku yang mencintainya dan selalu mengejarnya hingga akhirnya Bagas tidak tega saat mengetahui aku melakukan bunuh diri,.... "
" Kenapa sampai bisa begitu mbak, kenapa Bagas tidak mencintai mbak, padahal mbk sangat cantik sekali,..." tanya Nicky bingung.
Arletta menatap mata Nicky, kemudian meraih tangan Nicky dan di genggamnya.
" Karena Bagas hanya mencintaimu,... dari saat Bagas kecil sampai sekarang perasaan dan cintanya hanya untukmu,..."
Mata Nicky mengerjap tidak percaya. Nicky memegang dadanya. ini sangat tidak mungkin. Apa yang di bilang Arletta sama sekali tidak benar. Nicky bangkit dari duduknya dan berlari keluar dari lobby. Nicky berlari tak beraturan dengan terus memegang dadanya. Airmatanya sudah mengalir deras, dia tidak perduli lagi dengan sekelilingnya. Kata-kata Arketta masih terngiang di telinga Nicky. Nicky menangis,.. apa arti semua ini,.. Bagas mencintainya dari dia kecil , apa maksudnya, Bahkan Nicky saja baru mengenal Bagas masih dalam hitungan bulan.
Dada Nicky terasa sesak, kepalanya terasa pening dan matanya berkabut karena tertutup airmata yang tidak bisa berhenti. Langkah kaki Nicky terseok-seok tidak tahu kemana lagi harus melangkah. Nicky melihat ada sebuah taman di seberang jalan. Tanpa menoleh ke kiri ke kanan Nicky berlari menyebrang. Dan,....
Bruuuukkkkkk!"""''
Tubuh Nicky tertabrak sebuah mobil yang tidak melaju kencang. Tubuh Nicky terpental dan tergeletak seketika dengan bersimbah darah. Beberapa orang yang melihatnya segera berlari memberi pertolongan. Dengan memakai mobil yang menabraknya Nicky segera di larikan ke rumah sakit.
###
Bagas di ruang kantornya masih gelisah, di liriknya rantang makanan yang di antar Nicky. Di ambil dan di bukanya rantang makanan tersebut nampak nasi putih, ayam goreng dan sayur asem kesukaannya. Bibir Bagas nampak tersenyum ,hatinya begitu terharu, dan meleleh melihat apa yang di bawa Nicky untuknya. " Nick, .. aku sangat mencintaimu,...." desah Bagas sambil menghela nafas sesak.
Bagas bangkit dari duduknya dan pergi keluar, hendak mencari Nicky yang lama belum kembali. Genta yang melihat Bagas seperti mencari seseorang segera mendatangi Bagas.
" Cari siapa Gas,.... "
" Nicky,...apa kamu melihatnya,.... ?"
" Tadi sih keluar ke sana,..." jawab Genta menunjuk pintu lift.
Belum Bagas membalas ucapan Genta , HP di kantong Bagas berbunyi. Di ambil dan di angkatnya segera setelah tahu mamanya yang memanggil. Nampak suara tangis dan cemas dari Mamanya,
📞 " Bagas,....Nicky kecelakaan , mama sekarang sudah di rumah sakit citra, kamu segera ke sini yaa,..." suara Elina tersendat karena tangis.
Tubuh Bagas lunglai, nafasnya terasa berhenti, bibirnya terdiam sungguh Bagas sangat shock, HP nya terjatuh tanpa sempat membalas mamanya yang masih berteriak memanggilnya.
Genta dengan cepat memegang tubuh Bagas yang mau ambruk dan mendudukkan Bagas di kursi kerjanya. Di ambilnya HP Bagas yang jatuh di lantai dan di masukkan kembali di kantong Bagas.
" Antar aku segera ke rumah sakit Citra Gen, ..Nicky kecelakaan Gen,..." kata Bagas lemah tanpa tenaga.
" Baiklah,... ayoo aku antar,..kamu harus kuat, bagaimana bisa kamu menjaga Nicky nanti kalau kamu lemah seperti sekarang,.." kata Genta sambil membantu Bagas berdiri.
Dengan di bantu Genta, keduanya berjalan keluar dari kantor Bagas. Dengan cepat mobil Bagas melaju menuju ke rumah sakit Citra di mana Nicky sekarang di rawat.