Chereads / THE BELOVED ONE / Chapter 35 - MENCOBA BERTAHAN

Chapter 35 - MENCOBA BERTAHAN

Raka membelai rambut Nicky dengan sepenuh hati, di ciumnya punggung tangan Nicky dengan segenap perasaanya. Di pandanginya wajah Nicky yang masih sedikit pucat. Dengan penuh perasaan di usapnya lembut pipi Nickynya.

" Aku sangat mencintaimu Nick,.... sangat,.... " aku tidak akan pernah melepaskanmu sayang,... aku akan mempertahankanmu walau apapun yang terjadi, ..... " ucap Raka sangat pelan , setitik airmata jatuh di pelupuk matanya. Hati Raka menangis, meratapi rasa ketakutannya jika rasa cinta Nicky telah berpaling pada Bagas.

" Aku mohonnn,... bertahanlah pada cintaku,.... jangan pernah berpikir suatu saat nanti untuk meninggalkanku,.... aku moohoonnn,... " ratap Raka masih dengan suara pelan sambil menciumi punggung tangan Nicky.

Nicky yang sedang tertidur menjadi terbangun saat merasakan punggung tangannya basah, Di lihatnya Raka sedang menangis dengan menempelkan pipinya di punggung tangannya.

Hati Nicky nelangsa, baru kali ini di lihatnya seorang Raka yang selalu tersenyum dengan sifat kedewasaannya, menjadi sangat lemah dan menangis seperti anak yang tak berdaya.

Di usapnya dengan pelan airmata Raka yang masih tersisa di matanya. Raka menatap Nicky dengan sedih membiarkan Nicky menghapus airmatanya.

" Kamu kenapa menangis Ka,... ?" tanya Nicky lembut.

" Maafkan aku,... aku tidak bisa menahannya,.... aku sungguh merasa tidak berguna karena tidak bisa menjagamu,... " jawab Raka meletakkan kepalanya di perut Nicky.

" Aku tidak apa-apa Ka,... aku senang sekarang kamu sudah bersamaku di sini,... "

" Nick,... bagaimana jika kita menikah secepatnya,... ?" tanya Raka tiba-tiba.

" Kenapa,... bukannya masa kontrakmu masih belum berakhir,... ?"

" Tidak apa-apa Nick,... yang penting kita menikah lebih dahulu, setelah kita menikah aku akan seminggu sekali ke sini, tiga bulan tidak akan lama,...." jawab Raka panjang.

" Bagaimana baiknya saja Ka,... yang terpenting kita jangan sampai mengecewakan mama soal kontrak kerja itu,.. " aku banyak berhutang budi pada Mama Elina,... " lanjut Nicky.

Raka mengangguk.

" Ya sayang .,, aku paham,... " Raka memeluk tubuh Nicky.

" Maafkan aku sayang, aku harus mempercepat pernikahan kita,.. aku tidak ingin kehilanganmu jika jarak dirimu dengan Bagas semakin dekat,.." jerit hati Raka merasa bersalah.

" Ciiieeee yang lagi kangen,... berpelukan terus apa tidak lapar nih,... " suara Hana membuyarkan pelukan Raka pada Nicky.

Keduanya tersenyum malu, karena Hana telah melihatnya berpelukan.

" Ada yang lapar gak,... ini aku bawain nasi uduk,... " Hana meletakkan empat bungkus nasi uduk di atas meja.

Raka mengambil sebungkus nasi, dan segera memakannya.

" Woww Tuan Raka sangat lapar sekali rupanya Nick,..." kata Hana pada Nicky melihat Raka yang dengan lahap memakan nasinya.

Raka hanya tersenyum menanggapi candaan Hana. Nicky tertawa dengan menutup mulutnya.

" Hana,... " panggil Raka, " bisa aku minta tolong padamu untuk menjaga Nicky saat aku pulang nanti,..?"

" Memang kamu mau pulang Ka,... ?" tanya Hana

" Yah sore nanti aku pulang, aku harus menyelesaikan pekerjaanku , mungkin tiga hari lagi aku balik ke sini untuk meminta ijin bunda elina jika aku akan menikahi Nicky dalam waktu dekat,.. "

Hana terkejut, dan menoleh ke arah Nicky,nampak Nicky mengangkat bahunya.

" Kamu bisa kan membantuku Han,. ini kartu namaku, jika terjadi sesuatu pada Nicky tolong beritahu aku,... " Raka menyodorkan kartu namanya pada Hana.

Hanapun mengangguk dan menerima kartu nama tersebut dan memasukkan ke dalam tasnya.

" Nick,.. apakah kamu ingin jalan-jalan keluar,... " tanya Hana membuka suara setelah rasa sunyi menyergap.

Nicky mengangguk.

" Aku juga bosan tiduran terus, punggungku sakit,.. "

" Ka,...baiknya kamu istirahat,... bukannya nanti sore kamu nanti pulang,... ?" biar aku yang menemani Nicky.,,, " ucap Hana.

" Tidak Han,... biar aku yang menemani Nicky jalan-jalan,...aku tidak membutuhkan istirahat karena aku masih sangat merindukan kekasihku ini,... "

Raka mencium kening Nicky tanpa malu di lihat Hana, di angkatnya tubuh Nicky dan di dudukkanya di kursi roda yang sudah di persiapkan Hana. Hana tertawa lebar melihat sikap Raka yang menurutnya sangat lucu dan romantis.

" Baiklah biar aku yang jaga di sini,... silahkan menikmati suasana rumah sakit Nyonya Nicky dan Tuan Raka,... " kata Hana penuh canda.

Nicky tersenyum malu, Raka mendorong kursi roda Nicky ke arah sebuah taman yang tak jauh dari kamarnya. Dengan hati-hati Raka membantu Nicky berdiri dari kursi rodanya agar bisa duduk di bangku taman.

Nicky memeluk pinggang Raka erat. agar tidak terjatuh. Keduanya duduk berdampingan dengan sangat dekat. Dengan pelan Raka menarik kepala Nicky agar bersandar di dadanya. Di belai dan usapnya rambut Nicky dengan kelembutan sesekali di ciumnya mesra.

" Nick,...aku ingin bertanya padamu,...dan aku ingin kamu menjawabnya dengan jujur,... " kata Raka masih dengan mendekap tubuh Nicky.

" ya,....tanya apa Ka,..." Nicky mendongak menatap mata Raka yang sangat dekat wajahnya.

" Apakah kamu keberatan dengan keinginanku yang menikahimu secepatnya,...?" jika kamu keberatan, aku tidak akan memaksakan niatku,..." tanya Raka.

Nicky terdiam, memang apa yang putuskan Raka sangat terlalu cepat untuknya. Tapi Nicky selamanya tidak akan bisa menolak keinginan Raka, karena bagi Nicky Raka adalah panutannya, orang pertama yang bisa menerima apa adanya dirinya. Raka yang selalu di sampingnya,..."

Nicky kembali mendongakkan wajahnya untuk menatap mata Raka, ada ketulusan di sana, ada kesedihan di sana, ada penantian di sana, ada kerinduan yang sangat terlihat di sana,.."

Di belaianya wajah Raka,... "

" Aku sama sekali tidak keberatan, aku menerima semua ini dengan senang hati,... "

Raka membalas tatapan Nicky penuh cinta, penuh rindu, di raihnya tengkuk leher Nicky yang semakin dekat dengan wajahnya. di rabanya bibir Nicky kemudian di lumatnya pelan. Tangan Nicky merengkuh pinggang Raka, matanya terpejam menikmati sentuhan bibir Raka yang menyentuh bibirnya. Dengan lumatan kecil Raka menyalurkan rasa rindunya , Ciuman Raka semakin memburu, membuat Nicky hampir kehilangan nafasnya. Raka menghentikan ciumannya, dan membersihkan bibir Nicky dengan jarinya.

" Apakah sakit,..." tanya Raka pelan hatinya suangguh lega dengan apa yang di katakan Nicky.

Nicky menggeleng,

" Apakah kita bisa kembali,....kasihan Hana menunggu semdirian di kamar,..."

Raka mengangguk masih dengan senyum bahagia.

Di angkatnya tubuh Nicky dan di duduknya kembali di kursi rodanya. Dengan langkah pasti Raka mendorong kursi roda Nicky kembali ke kamarnya. Sungguh setelah melakukan ciumannya dengan nicky, keraguan Raka menghilang.