Chereads / THE BELOVED ONE / Chapter 38 - LUKA HATI

Chapter 38 - LUKA HATI

Nicky tiba di rumah waktu sore, di sambut Hana dengan rasa kuatir. Nicky di bantu Hana masuk ke dalam rumah. Bagas membawa tas Nicky mengikutinya di belakang.

" Haduhhhh Nick,....dari pagi aku nunggu , kata Tante Elina kamu di jemput Bagas pagi,...Kemana aja kamu,...?"tanya Hana

" Di ajak Bagas ke vila sebentar tadi,..." jawab Nicky jujur. Nicky melirik Bagas yang mematung masih membawa tasnya. Sepulang dari vila keduanya tidak banyak bicara, keduanya bermain dengan pikirannya masing-masing. Hanya seringkali mata mereka saling berpandangan.

" Han,... tas Nicky di taruk di mana,... ?" tanya Bagas

" Di situ aja , samping tangga Gas,...ntar biar aku cek nanti,.." jawab Hana akan menuntun Nicky naik tangga. Bagas segera meletakkan tas Nicky di samping tangga kemudian berdiri di samping tangga kepalanya mendongak ke atas melihat Hana dan Nicky berjalan naik.

" Aku pulang dulu ya,..." pamit Bagas ke Nicky dan Hana.

" Makasihbya Gas,... " Hana yang menjawab, Nicky hanya mengangguk dengan sorot mata yang sayu.

" Nick,...banyak istirahat,..." lanjut Bagas berhenti sejenak untuk melihat Nicky . Kemudian berlalu keluar.

***

Di dalam kamar Nicky masih di tunggui Hana. Nicky tidak banyak bicara. masih diam dengan gelisah. Sambil berbaring Nicky mencoba untuk segera tidur, namun tak juga matanya bisa terpejam. Hana yang melihat Nicky nampak gelisah mulai merasa kuatir.

" Ada apa Nick,...sejak pulang dari rumah sakit kamu diam saja,...ada apa,...?"cerita ke aku,..." kata Hana penuh perhatian. Nicky berlahan bangkit dari tidurnya dan duduk menghadap Hana.

" Aku tidak tahu Han,....dengan apa yang terjadi pada hidupku,...sungguh aku kehilangan arah,...aku tidak tahu aku harus melakukan apa,..." jawab Nicky sangat putus asa.

" Apakah ini masih masalah antara Raka dan Bagas,...?" tebak Hana.

Nicky mengangguk tak berdaya.

" Han,...apakah aku salah jika aku lebih memilih Raka di banding Aga , di mana sampai sekarangpun aku tidak tahu di mana keberadaannya,...?" tanya Nicky dengan mata yang berkaca-kaca.

Hana diam hanya bisa menatap Nicky iba.

" Seandainya Aga memang mencintaiku,....dia pasti akan mencariku,...akan datang padaku,...pada kenyataannya sampai sekarangpun dia tidak datang untuk menemuiku,..." ratap Nicky

" Nick,...." Hana memegang pundak Nicky. " Seandainya Aga itu ternyata Bagas ,.apa yang kamu lakukan ... ?" dan di luar soal Aga,...aku bisa lihat ,Bagas itu sangat mencintaimu Nick,....?"

" Aku tidak tahu,...." Bagas tidak pernah bilang mencintaiku, yang aku tahu dia menyayangiku sebagai saudara. Mungkin aku memang mencintai Aga dan tidak bisa melupakannya, tapi apa yang aku miliki sekarang dan yang ada di depanku sekarang adalah Raka,...sudah hampir lima tahun kita bersama Han,...." apa aku harus melepasnya seolah tidak terjadi apa-apa,....?" tanya Nicky pada Hana. Hana tidak mampu lagi untuk mencari solusi sahabatnya ini. Sungguh rumit dan susah sekali untuk mencari kebenarannya. Hanya Nicky yang bisa memutuskan.

" Ya kasihan juga kalau Raka kamu tinggalin Nick,...dia sudah bersamamu selama itu , terlebih lagi sudah bertunangan .." tapi,....masalahnya kamu lebih mencintai Aga , dan Aga nya tidak ada di sini,,..." Aaassshhh rumit Nick,..." pusing aku,...!" keluh Hana.

" Mungkin ini sudah takdirku Han,..." mungkin Raka adalah jodohku,....walau aku berharap jodohku adalah Aga,...." Nicky menatap langit kamar dengan tatapan kosong.

" Raka besok jadi ke sini ya,...?" tanya Hana.

" Sepertinya begitu,...besok rencananya mau menemui mama Elina di rumahnya untuk minta ijin memajukan pernikahan,...sebenarnya bukan proses pernikahan, tapi akad nikah yang di majukan ,...aku dan Raka sudah sepakat kemarin...baru untuk ramai-ramainya setelah masa kontrak kerja Raka selesai baru di adakan,..." Nicky menjelaskan

" Memang kapan rencana Raka untuk akad nikahnya,...?" tanya Hana.

" Mungkin dalam beberapa minggu ini,..."

" Apakah Bagas sudah tahu soal ini,...?" tanya Hana pelan.

" Bagas belum tahu,...mungkin besok tahu dari Mama,.."

Hana berdiri dan mengambil segelas air di minumnya seteguk. Masalah ini membuatnya ikut pusing.

" Tidurlah Nick,....sudah mulai malam ....besok pagi pasti ada masalah yang lebih besar yang harus kamu hadapi,..." kata Hana mulai mengantuk.

" Tidurlah di sini Han,...." aku merasa kesepian saat ini,...." Nicky memohon.

" Ya ,...baiklah aku temani,...." sekarang kita tidur ya,.." Hana naik ke atas ranjang dan berbaring tidur menemani Nicky.

***

Di kamarnya Bagas masih duduk termenung di sudut ruangan. Hatinya merasa hampa. Mungkin semua ini adalah hukuman buat dirinya yang menjadi pria pengecut selama ini. Memang benar apa yang di katakan Nicky,...Dia yang telah meninggalkan Nicky sendirian dalam penantian yang panjang. Namun salah jika Bagas tidak perduli padanya Bagas sangat perduli. Saat memasuki tingkat SMP Bagas mengalami sakit yang berkepanjangan dan itu karena berpisah dari Nicky. dengan usia yang masih belasan tahun apa yang bisa Bagas lakukan untuk mencari Nicky selain dia hanya bisa menurut pada orang tua untuk bersekolah dan belajar. Bagas masih ingat saat lulus SMA dia beranikan diri pergi ke surabaya datang ke rumah Nicky tapi keluarga Nicky sudah tidak ada di sana, dan Bagaspun bertanya pada tetangga-tetangga sebelah tidak seorangpun yang tahu. Bahkan Bagas datang ke sekolah SD nya berharap Nicky masih sekolah di tempat yang sama karena di sekolah itu ada tingkat SD,SMP, SMA. Namun semua tidak ada yang bisa membantu Bagas untuk menemukan keberadaan Nicky. Bagas putus saat itu,... Dan merasa sudah kehilangan Nicky, Namun Bagas tidak kehilangan cintanya, perasaannya semua kenangannya , Bagas masih menyimpanya sampai selama ini. Hingga sekarang takdir telah mempertemukannya kembali dengan Nicky.

Namun tetap sulit sekali Bagas menggapainya.

Kenapa takdir ini sangat kejam untuk cintanya.

Apa yang harus aku lakukan Nick,.. ?" jerit Bagas. Aku ingin sekali mengatakan padamu jika aku adalah Aga,...aku adalah pangeranmu yang kamu cintai, dan aku mencintaimu, ...!" tapi buat apa,...jika kamu tidak bisa meninggalkan Raka walau itu demi cintamu,.... " tangis Bagas meratap.

" Kenapa kita harus mengorbankan perasaan cinta kita,.... ?" kenapa kita tidak bisa bersatu Nick,....kenapaaa,..." Bagas terkulai di lantai yang dingin. Menangis dalam sepi,....dalam keheningan malam yang menenggelamkan hati dan jiwanya.