Chereads / THE BELOVED ONE / Chapter 24 - KESUNGGUHAN RAKA

Chapter 24 - KESUNGGUHAN RAKA

Pagi-pagi Nicky sudah di jemput Bagas, untuk di antarnya ke stasiun menuju kota Surabaya. Walau awal Nicky masih canggung karena kejadian semalam, tapi kemudian menjadi biasa kembali, karena sikap Bagas yang normal padanya, tetap perhatian dengan kata-kata yang selalu menjahilinya. Dengan berat hati Bagas melepas keberangkatan Nicky. Bagas berharap Nicky akan segera kembali ke Bandung dan kembali padanya.

***

Tiba di stasiun surabaya kota, Nicky sudah di tunggu Raka, tepat dia turun dari pintu gerbang kereta , sebuah tangan sudah menarik tubuhnya dalam sebuah pelukan. Harum khas parfum Raka sudah sangat di hafal Nicky. Di balasnya pelukan Raka tak kalah eratnya.

Nampak wajah Raka berseri dengan senyuman di lesung pipitnya. Dengan masih merengkuh tubuh Nicky, di tuntunnya Nicky menuju tempat parkir di mana mobilnya berada. Nicky menurut saja , saat Raka membawanya pergi bukan ke arah rumahnya, tapi menuju ke suatu tempat. Nicky menoleh ke arah Raka yang lagi menyetir.

" Kita mau ke mana Ka,...?"

Raka melirik Nicky sekilas, kemudian fokus kembali menatap jalan.

" Aku akan membawamu , ke tempat yang akan membuatmu senang,.."

Wajah Nicky berseri,...dia tidak akan bisa menolak jika itu yang di inginkan Raka, Karena Nicky selalu percaya dengan apa yang di lakukan Raka untuk membuatnya bahagia.

Selang lima belas menit, mobil Raka berhenti di sebuah Danau yang sangan biru airnya. Sangat indah dengan tanaman bunga lily di sekelilingnya. Nampak sangat romantis jika sepasang kekasih berada di tempat seperti ini. Nicky jadi tersenyum sendiri. Bukannya dia sama Raka juga sepasang kekasih,"

Raka keluar dari mobilnya dan berlari untuk membuka pintu Nicky. Nicky keluar dengan menghirup udara sekencang-kencangnya. Sungguh sangat nyaman di tempat ini. Raka menggandeng tangan Nicky dan mengajaknya berjalan mendekati pinggiran danau. Ada tempat duduk yang terbuat dari kayu di pinggiran danau tersebut. Raka mengajak Nicky untuk duduk. Karena tempat duduknya sempit jadi berhimpitanlah badan Nicky dan Raka. Keduanya tiba-tiba tertawa lepas.

" Nick,..." Raka membuka suara,.. sambil mengambil batu kecil yang di bawah kakinya kemudian di lemparnya keras ke tengah Danau. Sumgguh danau makin terlihat semakin indah dengan riak kecilnya. Nicky menoleh, melihat ke wajah Raka,...

" Hemmm, ..apa,..?"

" Apakah kamu merindukanku selama kita berjauhan,...?"

Nicky mengangguk,..." yaa,...tentu aku sangat merindukanmu,.." kenapa,...?" tanya Nicky

" Tidak apa-apa,.. sangat senang , mendengarmu merindukanku juga,.." aku sangat merindukanmu Nick,.."

Di peluknya pundak Nicky. di sandarkannya kepala Nicky di pundaknya. Kemudian di belainya pipi Nicky dengan pelan.

Nicky diam tanpa menolaknya,. dia merasakan kenyamanan yang luar biasa. Pundak Raka, Dada bidang Raka adalah sandaran Nicky di tiap lelahnya.

" Nick,...apakah kamu ada berpikir suatu saat untuk kembali bekerja di Surabaya,..." tanya Raka. Pertanyaan Raka ,yang di luar pemikiran Nicky menjadi sebuah dilema bagi Nicky.

" Kenapa Ka,...bicaralah,...apa yang kamu maksud,...?" Nicky sangat tahu dengan sifat Raka. dan dia sangat paham dengan maksud pertanyaan Raka.

" Aku ingin,...kamu selalu berada di sampingku,...dan hidup bersamaku,..." aku tidak bisa lagi menahan kesepian ini saat jauh darimu,...jadi aku ingin menikah secepatnya denganmu,.." Raka berkata dengan serius dan sangat jelas di telingan Nicky.

Nicky tidak bisa berkata-kata, dia sangat bahagia akhirnya Raka memutuskan untuk segera menikahinya. Tapi Nicky sadar sekarang dia harus menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu. kontrak dia bekerja di perusahaan Bagas, harus lebih dari satu tahun, baru dia bisa mengajukan pengunduran diri. Kontrak itu ada di karena gaji yang di terima Nicky sangat berbeda dengan karyawan lainnya. Nicky menegakkan kepalanya, di tatapnya wajah Raka penuh kasih.

" Kamu tahu,...aku sangat bahagia sekali mendengarnya , itu adalah impianku selama ini untuk bisa mendampingimu,..." tapi,... pekerjaanku di bandung masih belum selesai, kontrak itu masih berjalan lima bulan, masih sisa tujuh bulan lagi,..." Nicky menjelaskan.

" Apakah, kontrak itu bisa di batalkan sayang ,..?"

" Bisa,...tapi itu berarti aku akan menyakiti hati Mama Elina..." aku tidak mau hal itu terjadi,..."

" Terus bagaimana aku harus menikahimu secepatnya sayang ...?"

" Bagaimana kalau kita setelah menikah, kita tinggal di Bandung untuk sementara , sampai masa kontrakku habis,..." Nicky memberi ide.

" Tidak bisa juga sayang,..." Raka menggeleng pelan, " kan masa percobaanku di rumah sakit belum berakhir juga,..." Raka putus asa, Kenapa begitu rumit sekali halangannya untuk mencapai keinginnannya untuk menikahi Nicky.

" Sudah lah, jangan di pikirkan sayang ,... " nanti cari jalan keluarnya bersama, .." lanjut Raka sambil menarik kepalanya Nicky lagi dan di sandarkan di bahunya. Nicky merasakan ketenangan kembali, sangat nyaman berada dalam rengkuhan Raka.

" Kita nikmati dulu, kebersamaan kita ini,... aku sudah sangat merindukanmu,..." lanjut Raka.

" Hemmm,.." Nicky mengangguk.

" Kita pulang ya,.... sudah sore, pasti Mama dan Papa kamu gelisah , putrinya belum sampai-sampai juga ,..." kata Raka sambil tertawa.

Nicky pun tertawa.

" Putrinya lagi di culik sama pangeran tampan,.."

Berdua , berdiri dari duduknya dan berjalan kembali sambil bergandeng tangan , menggenggam jemari satu sama lain. HP Nicky berbunyi dalam tas kecilnya. Di ambilnya dan terlihat ada pesan masuk dari Bagas. Di buka dan di bacanya pesan dari Bagas.

✉ " Apakah kamu sudah sampai Nick "

✉ " Sudah dua jam yang lalu,.. " balas Nicky yang sudah di dalam mobil. Raka melirik Nicky.

" Dari sapa sayang,.... ?"

" Dari Bagas,... dia tanya apakah aku sudah sampai atau belum,.."

Raka menganngguk-anggukkan kepalanya,

" Sepertinya,... Bagas perhatian sekali ya,...?" lanjut Raka terselip rasa cemburu.

Nicky tersenyum , mencubit pipi Raka ,...

" Cemburu itu , pertanda dari cinta,... "

Raka tertawa,....

" Rasa cemburuku,....tidak sebanding dengan rasa cintaku padamu Nick,....melihatmu bahagia itu tujuan hidupku,... " kata Raka.

Nicky mencium pipi Raka spontan kemudian tersenyum dengan manisnya , dan itu sangat membuat Raka terkejut sekaligus sangat bahagia, dengan kecupan Nicky di pipinya.

" Nanti sore aku tidak akan mandi,..." kata Raka masih dengan senyum bahagianya.

" Kenapa,...?" tanya Nicky

" Aku tidak ingin bekas kecupan ini , hilang dari kulit pipiku ,..." jawab Raka

Nicky tertawa.

" Yuk pulang,... nanti di omeli mama baru tau rasa ..." Nicky mengingatkan Raka.

Raka menyalakan mobilnya dan bergerak menuju arah pulang. HP nicky berbunyi lagi namun Nicky tidak membukanya, dia tahu itu dari Bagas. Mungkin sampai rumah nanti Nicky baru akan membalasnya.