Chereads / Celah Kehidupan / Chapter 2 - Semester 5

Chapter 2 - Semester 5

Di pagi yang cerah, seperti biasa aku kesekolah di temani dengan Sahabat laki laki masa kecilku yang sekarang status kami adalah berpacaran. Dialah alasanku dimana aku masih bersemangat untuk menghadapi keluargaku dan bersekolah untuk saat ini.

Di sekolah Aku dan pacarku yaitu Rey selalu berpisah dilapangan, karena kelas IPA dan IPS berbeda.

"Zi, jangan lupa ya istirahat nanti kita jumpa disini" Ucap Rey mengingatkan

"Iyaa, tapi bentar aja ya, aku ga mau gangguin pertemanan mu dengan yang lain"

"Gapapa kok. Kita barengan ke kantin. Dah ya aku ke kelas dulu" Pamit Rey

"Yodah deh, Sampai nanti."

"Zion". panggilan itu membuat aku terkejut dan takut untuk menoleh ke sumber yang memanggil aku.

"Nekat banget ya kamu, memacari idola satu sekolah ini. kamu punya otak hah? Coba kamu berkaca, muka paspasan, pintar pun enggak ihh jijik aku. kok Rey mau sih sama kamu? Jangan jangan kamu menggunakan uang mu ya untuk menggoda rey. Dasar cewe murahan!"

Kata kata itu membuat hatiku tersayat. Memang benar kata mereka, aku dilahirkan dari keluarga yang kaya, namun di balik semua itu masih banyak kekurangan yang aku punya. Ya sesuai dengan kata wanita tadi, aku sangat jelek dan bodoh. Tak bisa ku pungkiri bahwa kata kata nya memang benar.

" Rina, aku tau kau sangat dendam padaku, tapi bukan maksudku untuk merebut Rey, jujur sejak kecil aku sudah menyukai Rey tapi bukan maksud aku untuk..."

"Alah, alasan! Dasar lu emang cewe murahan sihh!!! Oh ya, jangan sebutin namaku dengan sok akrab! Aku tidak pernah berteman dengan pelakor seperti kau!" Sela anak gadis yang bernama Rina itu sambil meninggalkan aku.

Ya Rina. Dulu dia adalah teman baikku semasa SMA ini. Selama ini hanya dialah teman Perempuan yang aku punya. Selama ini memang banyak teman di sekeliling ku, namun mereka hanya memanfaatkan kekayaan ku dan juga demi mendekati kakak ku saja. Aku tau itu sangat kejam, namun aku tetap berusaha lugu seolah olah aku tidak tau apa yang terjadi. Namun semua berubah ketika aku SMA. Rina adalah teman terbaik yang pernah aku punya. Dia selalu membela aku ketika aku sedang keadaan terpojok, Dia selalu ada ketika aku sedang mengalami kesulitan di keluargaku, dan dia memang anak dari keluarga sederhana namun dia tidak pernah memanfaatkan kekayaan yang aku punya sedikitpun.

'Kenapa aku mengalami beban seperti ini Tuhan' Batinku sambil menahan air mata ku sambil menggingat masa masa lalu.