Di kantin, banyak perempuan yang iri dengan ku karna aku dapat duduk dekat Rey yang anti Fans itu.
Di samping itu Rina dan teman temannya menatap ku dengan sinis.
'Oh Tuhan, sampai kapan penderitaan ku ini akan berakhir?' Bantin ku.
"Zi? Aku ke toilet bentar ya. Jangan kemana mana ya, tetao tunggu aku disini." pamit Rey.
"Okay."
"Hey pelakor! Ngapain? Nunggu Rey ya? Aduh kasihan ga punya teman, ga ngerti deh kenapa dia mau sama lu! Ih jijik sampah sekolah" Ucap temannya Rina yang bernama Dyan.
"Teman teman, kalian salah paham..." uvap ku membela diri
"Alah diam Lu, ga tay diri juga ya? Lu tau gak? Rina dah lama suka sama Rey? Rina sering membela lu tapi lu malah nyia nyiain usaha Rina! Rina udah susah payah ngejar Rey, eh lu malah diam diam hancurin hidup rina" Sela Dyan
"Tapikan dia..."
Byurrr...
Tiba tiba air yang berada di gelas di depanku di lempar ke wajahku. Rina yang melihat itupun terkejut.
"Gausah sok suci deh, mentang mentang..." ucap Dyan marah
"Kalian sedang APA!?" terdengar seperti nada marah dengan sengaja menekankan tekanan nya di akhir katanya.
Rey yang begitu melihat aku kena sembur air itu oun marah dan langsung memegang tangan Dyan dengan kuat. Rina yang melihat kejadian itu pun mulai panik.
"Awww....." Gunggan Dyan yang merasa tangannya mulai memerah
" Dyan ga salah apa apa Rey, Zion yang duluan..." Bela Rina
"DIAM!!!" Teriak Rey. Rina pun makin terkejut
" Kalian ga tau diri ya? menindas yang lemah? Kalian punya harga diri gak? Punya otak? kalian seharusnya sadar kalau zion masih lebih baik dari kalian! Atitute kalian terlalu buruk" Ungkap Rey
"Bukan Rey! Zion yang salah, dia merebutmu dariku!Diaa.... Diaa..."
"DIAM!! Sekali lagi kalian muncul di depan gue dan Zion, Lu berdua dalam bahaya! Ingat itu!!" Kata Rey dengan emosi meluap.