Chereads / Sekretaris Tampan ini Miliku / Chapter 28 - Sekretaris yang diakui

Chapter 28 - Sekretaris yang diakui

Jessica dan Hans segera berangkat untuk menemui Nyonya Laura.

"Nyonya…" Jessica ingin menyapa wanita tua itu tapi terkejut saat melihat dengan siapa Nyonya Laura sedang berbicara. "Paman kedua!?" Mengapa pamannya juga ada disana?

Ya, itu sang paman, Jacob Hartanto. "Ah, Jessica. Kenapa kau baru datang sekarang? Nyonya Laura telah menunggumu sepanjang hari."

"Aku benar-benar minta maaf Nyonya Laura," Jessica berusaha menunjukan penyesalannya.

"Kata maaf mu tidak dapat mengembalikan waktuku yang terbuang percuma, Nona J." Nyonya Laura tidak memberi Jessica kesempatan untuk beralasan. Nyonya Laura bukan wanita yang ramah, terlebih dengan Jessica. Wanita tua itu selalu bersikap antipati dengannya. Yang bila dicari tahu apa penyebabnya, maka paman keduanya itu adalah salah satunya.

Saat itu semua orang masih belum dapat menerima pengangkatan Jessica sebagai Presiden direktur atau CEO Group J. Baiklah Jessica memang putri semata-wayang Jason Hartanto, tapi bukan satu-satunya pilihan untuk menggantikan Jason yang saat itu mengundurkan diri.

Hermawan Hartanto mempunyai tiga orang putra. Jason, Jacob dan Jayden. Setelah pengunduran diri sang putra sulung seharusnya perusahaan itu jatuh ke tangan Jacob atau Jayden. Tetapi Hermawan malah menyerahkan pada sang cucu, Jessica.

Menurut rumor yang beredar, J Internasional berhasil berkolaborasi dengan CN Corp karena Jason Hartanto menggoda Nyonya Laura. Setelah pengunduran diri Jason tentu saja Nyonya Laura tidak senang. Jacob melihat kesempatan itu, mempengaruhinya sehingga wanita itu berniat menghentikan kerjasama mereka. Kontrak kerjasama CN Corp dan J Internasional hampir kandas saat Jessica mengambil alih perusahan.

"Nyonya maafkan kami. Semua ini karena sekretaris baru Jessica, dia tidak memberi tahu kami lebih awal bahwa Anda berniat berkunjung," Hans membungkuk penuh hormat pada Nyonya Laura.

"Benarkah? Apa Group J tidak tahu cara mencari asisten baru yang kompeten untuk pemimpinnya. Bagaimana mungkin kau biarkan seseorang yang tidak kompeten mengantikan Hans?" Sekali lagi Nyonya Laura

"Ini bukan kesalahan–"

"Nyonya, dia masih baru dan belum mengerti siapa klien penting kami yang harus diprioritaskan. Mohon dimaklumi, kedepannya kami akan melatihnya dengan baik." Tidak disangka Jessica memotong sebelum Hans menjelaskan dan bahkan membela Jonatan.

Nyonya Laura tampak tidak senang dengan penjelasan Jessica. "Tidak peduli dia baru atau tidak, kompetensi seseorang dapat dilihat sejak awal. Jika kau memang tidak dapat mencari yang lebih baik, mengapa membiarkan Hans berhenti?"

Setidaknya Nyonya besar itu bersikap lebih baik pada Hans, dia telah mengakui kompetensi Hans.

"Nyonya, aku tidak punya pilihan saat Hans sendiri yang mengajukan pengunduran diri."

"Seseorang tidak mungkin mengundurkan diri tanpa alasan, Nona J." Nyonya Laura terus menekan Jessica.

"Aku mengerti, pasti berat menjadi asisten seorang wanita." Jacob Hartanto berkomentar seolah-olah tahu penyebab Hans mengundurkan diri.

Berat apanya? Jessica sungguh ingin menyumpal mulut paman keduanya itu. Tidak tahukah dia kalau banyak pria diluar sana yang ingin menjadi asistennya. Kehadirannya di sana benar-benar tidak membantu.

"Aku yakin tidak pernah memberatkan Hans, Paman." Jessica berjuang membela dirinya, dia melirik Hans yang memilih tetap diam. Sial, tidakkah seharusnya Hans membelanya atau menyuarakan kebenaranya.

"Hans akan segera menikah dan dalam kontrak kerja kami, asistenku haruslah seseorang yang lajang."

"Kau akan segera menikah?" Nyonya Laura melirik Hans, itu potongan berita yang tidak Nyonya Laura ketahui. "Lalu apa salahnya jika Hans menikah?"

"Itu sudah menjadi aturan yang telah kami sepakati bersama." Jessica menjawabnya dengan lugas.

Jacob mencebik, "lalu kau ingin Hans melayani mu dan melajang seumur hidupnya?" sekali lagi Jacob berkomentar.

"Tidak ada yang menyuruhnya melajang seumur hidup. Seperti saat ini, Hans telah menemukan pasangan hidupnya dan aku hanya menjalankan aturan yang ada. Dia harus berhenti menjadi sekretaris ku."

Jacob tidak berkomentar lebih lanjut, dia sudah dapat apa yang dia inginkan. Membuat Jessica terlihat seolah-olah mendorong Hans keluar dari Group J secara tidak langsung.

Sejujurnya Jacob juga tidak ingin Hans diam lebih lama di Group J. Dengan pengunduran diri Hans, Nyonya Laura mungkin akan menarik kerjasama mereka. Segera setelah kerjasama itu berakhir, Jacob memiliki kesempatan untuk menurunkan Jessica dari posisinya dan mengambil alih.

Itu akan menjadi rencana yang besar. Sayangnya bukan rencana yang bagus karena Jessica telah membacanya dengan mudah. Jika tidak untuk apa Jacob mendahuluinya bertemu Nyonya Laura secara pribadi seperti ini.

"Jessica…" Saat Nyonya Laura memanggilnya seperti itu, Jessica tahu dia akan mengatakan sesuatu yang penting. "Kau tahu, jika bukan karena Hans, aku tidak akan menandatangi kontrak kerja sama kita terakhir kali."

"Aku mengerti apa yang anda pikirkan Nyonya, mohon Anda mempertimbangkannya kembali. Anda tentu telah melihat hasil kerjasama kita beberapa tahun kebelakang. Kami tidak akan pernah mengecewakan Anda."

"Bukankah terlalu tidak bertanggung jawab untuk mengatakan kau tidak akan mengecewakanku. Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada hari esok. Bagaimana jika perekonomian merosot atau perang tiba-tiba meledak. Apa kau pikir bisa mengendalikan semua itu.

Jessica harus memuji imajinasi Nyonya Laura benar-benar luar biasa. "Hal-hal yang anda sebutkan memang diluar kendaliku. Tapi aku percaya kami telah memiliki perencanaan yang bagus untuk kerjasama kita kedepan, tentu dengan alternatif dan langkah-langkah untuk menghadapi hal-hal tersebut."

"Kalau begitu datanglah padaku dengan rencana-rencana yang kau sebutkan itu Nona J. Aku memberimu waktu dua hari untuk mempersiapkannya karena lusa aku harus kembali ke Negara F."

Dua hari?! Rencana seperti apa yang harus Jessica persiapkan agar nyonya besar itu mempercayainya?

***

Pesawat dari Negara A telah mendarat saat Jonatan sampai di bandara. Jonatan tidak perlu mencari sang aktris. Saat melihat sekumpulan orang mengerumuni seorang wanita jangkung dengan kulit putih bersinar. Wanita itu mungkin lebih pantas menjadi model dengan tubuh proporsionalnya. Tidak salah lagi itu Annastasya Madelin, sang aktris internasional.

"Nona Anna?" Setelah menunggu beberapa waktu, barulah Jonatan berani mendekati Anna.

Annastaya mengamati pria yang baru saja memanggilnya. "Dimana aku harus memberimu tanda tangan?" wanita itu bertanya pada Jonatan, mengiranya sebagai salah satu pengenggemarnya.

"Tidak, aku datang untuk menjemput Anda nona Ann."

"Menjemputku?" bukankan seharusnya Jessica atau Hans yang menjemputnya. Siapa orang asing ini?

"Ah, ada pesan untukmu." Jonatan memberikan ponselnya pada Ann.

Annastasya mengambil ponsel Jonatan dan membuka pesan terbaru. Nama pengirimnya, Nona Boss.

'Dia Jonatan sekretaris baruku, Ann. Maaf tak bisa datang, Hans membuat masalah dan kami harus menanganinya segera. Kita akan bertemu saat penandatanganan kontrak besok.'

Annastasya mengembalikan ponsel itu pada Jonatan. "Jadi kau sekretaris baru Jessica?" sekali lagi Ann memandangi Jonatan dari kepala sampai ujung kaki.

"Tidak buruk, dia selalu pandai memilih pria tampan." Ann tidak mau tapi mengakui, kalau Jonatan tidak kalah tampan dari Hans. Selera Jessica memang sangat baik.