"Mohon tunggu sebentar Nona besar telah tiba, dia sendiri yang akan memperkenalkan sang aktris pada kita." Julian dan Claudia berdiri dari tempatnya, tidak menyangka jika sang Nona Besar sendiri akan hadir.
Jessica memasuki ruangan dengan Hans dibelakangnya. Nona Besar Group J, tentu seperti yang diharapkan orang-orang. Seorang wanita cantik, elegan, dan menawan yang punya kharisma seorang penguasa. Wanita itu punya segala hal yang di inginkan setiap wanita.
"Jessica! Jadi itu benar-benar kau?" Claudia tidak dapat menahan mulutnya berceloteh. Dia telah menyelidiki hal ini sebelumnya dan Nona Besar Group J ternyata seseorang yang dia kenal.
"Siapa kau?" Dengan segera Claudia mendapat perhatian penuh dari Jessica.
"Kau tidak mengenaliku? Tidak mungkin kau tidak mengenaliku?" seruan Claudia menggema diseluruh ruangan tanpa tahu malu.
Jessica mencebik pada wanita yang berlaga mengenalnya itu, "Mengapa aku harus mengenalimu?"
"Tentu saja kau harus mengenaliku, bukankan kita ini teman? Kita lulus dari sekolah menengah yang sama dan selalu berbagi kelas yang sama. Jangan telalu kejam dengan mengatakan kau tidak mengenalku."
Tentu saja Jessica mengenalnya. Claudia masih sama seperti dulu, si aktris cilik yang atraktif dan selalu menarik perhatian. Itulah mengapa dia menjadi aktris. Dipuja dan diakui orang-orang adalah kebutuhannya sejak lahir. Wanita itu telah sukses mengikuti jejak sang ibu yang merupakan aktris veteran.
Claudia memang salah satu temannya dari sekolah menengah. Ah, menyebut Claudia adalah temannya sepertinya sesuatu yang tidak pantas. Claudia adalah seseorang selalu mencoba merundung Jessica.
"Ah, kau si cantik Audy yang populer. Kau benar-benar menjadi aktris sekarang?"
Bagimana mungkin Jessica tidak mengenali seorang perundung nomor satu di sekolahnya. Permainan apa yang sedang Claudia mainkan?
"Kau benar, itu aku." Claudia tersenyum penuh kebangaan pada saat Jessica mengakui diirnya sebagai temannya.
Sejak dulu Claudia tahu jika Jessica adalah anak orang kaya. Tapi tidak benar-benar tahu bahwa wanita itu adalah seorang putri dari pengusaha besar, Group J yang terkenal.
Dahulu Claudia selalu mencoba merundung Jessica yang tidak memiliki tubuh ideal. Claudia terkenal karena kecantikannya, sementara Jessica dikenal sebagai si kantung uang yang cerdas dan pintar.
Tidak ada yang berani mengganggu Jessica, karena mereka tahu Jessica punya kepintaran dan kekuasaan. Guru-guru menyayanginya seperti anak mereka sendiri. Sayangnya Jessica tidak begitu memperhatikan penampilannya dan itu menjadi celah yang membuat Claudia berani merundungnya.
Wanita yang berdiri didepannya itu berbeda jauh dengan Jessica yang Claudia kenal dulu. Dia tidak bisa lagi merundung Jessica, mencemooh wanita itu karena penampilannya yang tidak ideal. Jessica telah menjelma menjadi seorang dewi yang sempurna sekarang.
Baik dulu atau sekarang Claudia tidak bisa meletakan wanita itu dibawah kakinya diatas Jessica. Jessica telah melampauinya sangat jauh sekarang. Jessica adalah seorang nona besar Group J. Memprovokasinya sekarang bukanlah ide yang baik. Setidaknya Claudia harus memastikan wanita itu tidak mendendam padanya atau sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi dikemudian hari.
Orang-orang yang hadir terkejut dengan fakta bahwa Claudia mengenal sang Nona Besar Group J, Julian mungkin yang paling terkejut.
"Sedang apa kau disini?" Jessica tidak ingin lama-lama berbasa-basi dengan Claudia. Dia benar-benar tidak berpikir akan bertemu Claudia. Dia bisa saja langsung menyingkirkan wanita itu dari sana tapi terlalu malas untuk mengambil tindakan.
"Aku datang dengan Julian, dia akan menandatangani kontrak dengan Florence hari ini." Claudia merangkul lengan Julian dengan mudahnya.
Jessica tidak terkejut jika Claudia memiliki hubungan dengan Julian. Julian pernah merekomendasikan Claudia sebagai duta Florence. Media juga menggosipkan jika mereka punya hubungan asmara. Namun itu belumlah terkonfirmasi.
"Senang bertemu denganmu Julian, aku harap kau menjadi duta terbaik yang Florence miliki." Jessica dan Julian bertukar sepatah dua kata sebagai perkenalan.
"Ah, dia mana sang aktris internasional yang kau rekomendasikan ini?" Claudia kembali menyela dengan topik yang sedari tadi dia cecar seolah tak ingin menyerah.
"Dia sedang dalam perjalanan kemari."
"Dia masih dalam perjalanan? Oh, Dia benar-benar tidak professional, apa dia benar-benar ingin menandatangani kontrak dengan Florence?" Claudia bahkan berani secara terbuka mempertanyakan sang aktris didepan Jessica.
"Aku secara pribadi yang telah mengundangnya. Dia akan menandatangani kontraknya hari ini."
"Jika aku jadi kau, aku tidak akan membiarkan dia menandatangani kontraknya setelah terlambat seperti ini." Claudia terus mengutarakan pendapatnya
"Dia datang terlambat karena kesalahan karyawan ku. Akan sangat tidak adil jika aku menyalahkannya dan membuat dia melepaskan kontraknya. Aku secara pribadi menginginkannya menjadi duta Florence dan tidak akan ada bisa yang merubah keputusanku."
Wajah Claudia mengkerut saat Jessica menyatakan dengan tegas posisi sang aktris yang terlambat itu.
Apa yang diharapankannya? Apa Claudia sempat berpikir dia mungkin bisa menggantikan sang aktris untuk menandatangani kontrak dengan Florence?
"Dia seseorang yang sangat kau kenal, Audy. Kalian berdua punya minat yang sama, hanya saja dia punya visi yang luar biasa yang mengantarkannya pergi internasional. Kupikir kau mengenalnya lebih baik daripada aku."
Claudia agak terganggu pada bagian Jessica meng-agungkan aktris itu. Tapi tunggu sebentar, "aku mengenalnya?" Claudia agak kebingungan dengan kalimat-kalimat terakhir Jessica.
Julian menatap Claudia, benarkah Claudia mengenal seorang aktris internasional. Jika Claudia memang mengenalnya, dia mungkin telah memamerkannya di media sosial sejak lama. Lagi-lagi ada rasa ketidak percayaan diantara orang-orang.
Saat itulah seseorang muncul didepan pintu. Itu Jonatan. Dia menyampaikan permintaan maafnya dibawah tatapan geram Jessica, sebelum akhirnya mengundang seorang wanita masuk kedalam ruangan.
Jessica menjaga emosinya dan dengan senang hati memperkenalkan sang aktris, "inilah aktris yang ku undang secara pribadi untuk menjadi duta merk Florence."
Semua orang dalam ruangan itu berpaling pada seorang wanita jangkung dengan tubuh proporsional yang baru saja memasuki ruangan itu. "Selamat siang, aku Anna. Aku akan berusaha menjadi duta merk terbaik dari Florence."
Sebagian tidak percaya, beberapa menjerit kecil saat mengenali wanita itu dan bahkan Julian jatuh tertegun. Wanita cantik di depan mereka itu adalah Annastasya Madeline. Tidak ada satu pun orang diruangan itu yang tidak mengenalnya.
Beberapa bulan terakhir ini Anna menjadi selebritas dunia yang ramai dibicarakan. Kemampuan aktingnya telah diakui secara internasional. Anna adalah pemeran utama untuk film terbaik yang mendapat Piala Oscar kemarin.
Orang-orang bahkan berpikir dia seharusnya masuk dalam nominasi sebagai aktris terbaik. Dia memang pantas disebut aktris internasional.
"Oh, Hai Audy!"