Chereads / Sekretaris Tampan ini Miliku / Chapter 35 - Jabatan Bergaransi

Chapter 35 - Jabatan Bergaransi

Anna dan Julian melakukan pemotretan dan syuting untuk iklan Florence. Produk baru Florence kali ini adalah set parfum edisi pasangan. Florence mengeluarkan tiga set parfum dengan tiga set cerita.

Set pertama bertema jatuh cinta pada pandangan pertama. Parfum sang wanita menarik sang pria untuk mendekat padanya dan jatuh cinta karena aroma wanginya.

Kemudian set kedua, dengan edisi hubungan jarak jauh. Sang pria dan wanita yang terpisah itu secara tidak terduga bertemu pada satu acara yang sama. Kali ini parfum sang pria lebih menonjol, karena itulah yang membuat sang wanita dapat menemukannya ditengah keramaian.

Lalu set terakhir menyuguhkan sebuah parfum pasangan yang wanginya identik. Edisi terakhir ini bertemakan cinta sejati, dimana sang pria akhirnya memilih sang wanita menjadi teman hidupnya.

Anna dan Julian memainkan peran mereka dengan sangat baik. Anna bahkan memuji Julian yang mampu mengimbangi akting dan penjiwaannya. Julian tidak bersikap malu-lalu pada seniornya itu. Pria itu bahkan meminta tanda tangan Anna dan foto bersama dengan Anna.

"Jadi kau benar-benar mengenal Claudia?" Julian tidak dapat menahan dirinya untuk tidak bertanya. "Kalian benar-benar berteman?" Ini adalah hal yang ingin dia pastikan sejak kemarin.

"Kau mempercayainya?" Anna membalikan pertanyaan dari Julian. Orang pintar pasti akan tahu maksud wanita ini.

Julian langsung menggeleng, menjawab pertanyaannya sendiri. "Aku tidak percaya kalian berteman, jika kalian memang berteman dia pasti telah meributkannya sejak lama. Apalagi jika punya seorang teman sukses sepertimu, dia tidak akan tahan untuk tidak pergi ke Negara A untuk menjadi lebih terkenal juga."

"Seratus poin untukmu." Segera Anna memuji Julian untuk jawabannya. "Ah, aku lupa kau kekasihnya. Kau pasti pria yang paling mengerti Clauda di dunia ini."

Anna sebenarnya tidak ingin berinteraksi lebih jauh dengan Julian, dia tidak ingin mencari masalah dengan Claudia. Anna hanya menggap ini sebagai bentuk kesopanannya.

"Siapa yang mengatakan kalau aku adalah kekasihnya?"

Anna menutup mulut dengan tangannya, "jadi kalian bukan pasangan kekasih? Maafkan aku, kalian sangat serasi saat ku lihat kalian berdua untuk pertama kali. Ku kira kalian mungkin berkencan."

"Kami tidak berkencan, kami berteman dengan baik. Audy banyak membantu dalam karirku, jadi kami punya hubungan yang baik." Julian segera menjelaskan pada Anna.

Entah Julian atau Claudia, salah satu dari mereka pasti ada yang berbohong. Anna tidak memikirkan siapa yang telah mengatakan kebohongan padanya. Dia jadi berpikir, sebenarnya Julian dan Claudia mungkin cocok satu sama lain.

"Kalau begitu kau pasti berteman baik dengan Nona Besar Group J?"

"Maksudmu Jessica? Tentu saja, kami berteman baik. Jika tidak, aku tidak akan mau menjadi duta Florence. Seharusnya aku liburan saat ini, tapi wanita itu membuat aku terus bekerja seperti sapi."

Ya, jawaban yang sempurna dari Anna membuat Julian tersenyum puas. Dia tahu instingnya tidak pernah salah. Anna akan menjadi jembatannya menuju pot emas yang selama ini diimpikannya.

"Kau bisa menolaknya jika kau tidak ingin melakukannya bukan," kata Julian.

Nasihat yang bagus tapi bukan pilihan kalimat yang baik untuk melanjutkan percakapan mereka. "Kenapa aku harus menolaknya, Jessica temanku. Apa lagi yang bisa aku lakukan sebagai temannya?"

Anna langsung menandai Julian dikepalanya, pria ini jelas bukan hanya seorang aktor sederhana. Anna punya firasat tentang Julian.

***

Permasalahan Jessica dengan Nyonya Laura dapat dikatakan tuntas untuk waktu ini. Karena Nyonya Laura tidak mendengar apa pun mengenai proposalnya, mereka menjadwalkan ulang untuk pembahasan proposal kerja sama yang sebenarnya.

Jonatan bisa bernapas lega karena posisinya telah dipastikan aman menjadi miliknya.

Nyonya Laura membuat sebuah jabatan bergaransi untuknya. Pada saat makan siang kemarin, Nyonya Laura menawarkan perpanjangan jangka waktu kontrak kerjasama mereka dan persyaratannya tentu sangat jelas.

Ini membuat Has meradang, dia dapat mengundurkan diri tanpa merasa bersalah atas kemungkinan kontrak yang berakhir seiring dengan kepergiannya. Namun dia tidak bisa tenang karena gagal menyingkirkan Jonatan.

Pria itu berpotensi melekat pada Jessica untuk jangka waktu yang lama. Karena Jonatan harus tetap bekerja pada Group J sesuai masa kontrak kemitraan mereka dengan CN Corp.

Agak berlebihan tapi Jesica menyanggupinya, dia hanya menganggap Jonatan sebagai aksesoris tambahan untuk kontrak kerja sama mereka. Ini bukan seperti sayuran yang hambar tanpa garam. Jessica masih berhak memberhentikan Jonatan sewaktu-waktu jika pria itu melakukan kesalahan.

"Aku ingin mengembalikan mobil anda," Jonatan meletakan kunci audinya diatas meja. Dia merasa tidak dapat mengendarai audi itu setelah insidennya dengan Nyonya Laura tempo hari. Jonatan tidak dapat mengambil resiko lebih besar lagi. Dia punya hutang yang harus dilunasi.

"Simpan saja dan pakailah jika kau ingin. Hans akan segera pergi jadi aku pasti akan memerlukanmu sewaktu-waktu."

Jika saja Jessica tahu hal apa yang hampir menimpa mobilnya, mungkin wanita itu akan menarik mobilnya secara langsung namun Jonatan tidak berani mengakuinya.

Jessica menyodorkan sebuah dokumen pada Jonatan. Itu kontrak kerjanya Jonatan yang baru.

Jessica telah mengubahnya sesuai dengan kesepakatannya dengan Nyonya Laura. Dengan senang hati Jonatan segera menandatanganinya.

"Selamat untukmu, Nyonya Laura sepertinya sangat menyukai mu."

Meski Jessica tidak menanyakan bagaimana Jonatan bisa membuat Nyonya Laura berhutang padanya. Jonatan tahu wanita itu penasaran.

"Aku mengampunimu karena Nyonya Laura. Mari sebut ini impas jadi aku tidak perlu berterima kasih."

Setelah yang Jonatan lakukan, wanita itu bahkan tidak ingin berterima kasih padanya. "Baiklah, tidak masalah." Yang terpenting baginya sekarang adalah bekerja dengan baik dan menghasilkan lebih banyak uang.