Chereads / Sekretaris Tampan ini Miliku / Chapter 38 - Hal remeh yang diperhatikan

Chapter 38 - Hal remeh yang diperhatikan

Tony membawa tamu spesialnya hari ini ke sky longue hotelnya. Mereka punya sebuah sky bar dan restoran yang sangat terkenal di kota B. Meski hotel itu tidak tidak lebih tinggi dari Tower J, pemandangannya sangat bagus dari sana.

Saat mereka sampai di restoran, tidak ada siapa pun disana. Meja-meja tertata rapih dan bersih.

Tony kira dia telah memerintahkan agar tempat ini ditutup dan tidak membiarkan siapapun datang kesana siang itu. Namuan rupanya ada seorang pria yang duduk meja yang telah Tony persiapkan. Mengapa masih ada orang disini?

"Mohon maaf Tuan, seluruh restoran telah di reservasi siang ini," Tony menegur pria yang duduk membelakanginya itu.

"Bukankah terlalu berlebihan untuk meresevasi semua meja disini?" pria itu bangkit berdiri, berbalik dan segera menyapa para tamu Tony, "Oh, Selamat datang!"

"Thomas?" Jessica segera mengenali pria itu. Tentu saja, tidak aneh jika Thomas juga muncul disana. Duo kakak beradik ini jelas bermain pada lingkungan yang sama dan Jessica sedang berada di wilahyah mereka sekarang.

Ambassador Hotel adalah salah satu jaringan hotel dibawah Group K. Saat ini Thomas adalalah wakil presiden Group K, sedangkan Tony diberi kesempatan memimpin hotel. Jadi pria itu tentu tak kekurangan informasi mengenai kedatangan Jessica.

Sementara Tony pikir dia telah menyamarkan data reservasi dengan menggunakan nama Anna, namun Thomas masih bisa mengetahuinya.

"Mohon maaf, aku kemari untuk memeriksa, kukira Tony sedang bermain-main dengan menutup restoran hari ini. Rupanya dia punya tamu penting hari ini." Thomas bersikap penuh professional, seakan kemunculannya saat ini tidaklah disengaja.

Anna memang mengenal Tony tapi dia tidak begitu mengenali Thomas. "Ah, jadi kau kakaknya Tony?" Anna menghampiri Thomas mengulurkan tanganya sebagai salam perkenalan. "Aku Anna, aku yang meminta Tony untuk mereservasi seluruh restoran."

Thomas menyambut salam Anna, "Nona Annastasya, betul? Sebuah kehormatan mengenal aktris hebat sepertimu."

"Terima kasih," menilai bagaimana Thomas bertindak dan berperilaku Anna tidak masalah jika mengundang satu orang lagi untuk makan. "Ikutlah makan siang dengan kami."

Ya, bahkan tanpa udangan dari Anna, Tony yakin Thomas memang sengaja datang untuk itu apalagi saat dia tahu Jessica juga ada disini.

Meja yang mereka pakai seharusnya muat untuk delapan orang, karena mereka hanya berenam dua kursi telah di angkat sehingga jarak setiap kursi agak berjauhan.

Hans menarik kursi dan mengisyaratkan Jessica untuk duduk di kursi paling pinggir yang dia pilih. Namun wanita itu malah menarik kursi yang berada ditengah dan duduk. Dengan gerakan cepat, Tony segera duduk disebelah kiri Jessica.

Anna mengambil kursi didepan Jessica. Sementara Thomas duduk didepan Tony, disebelah kanan Anna. Karena tidak ada pilihan lagi, Jonatan duduk disebelah kiri Anna. Jadi kursi yang tersisa hanyalah kursi telah Hans tarik, untungnya kursi itu tepat disebelah kanan Jessica.

Segera setelah mereka semua duduk Tony memanggil pelayan untuk membawa hidangan pembuka. Menu-menu yang Anna dan Tony pilih hari itu kebanyakan dari utara. Itu karena Anna baru-baru ini tinggal cukup lama di utara untuk masalah perfilmannya, jadi dia merasa masih ingin menikmati masakan dari utara. Sementara Tony, sebisa mungkin menghindari menu-menu olangan makanan laut.

Tentu tak ada yang bermasalah dengan menu yang mereka pilih. Bahkan sebagian orang merasa sangat beruntung karena pilihan yang mereka buat.

Entah kenapa lagi-lagi sesuatu membuat Jessica melirik pada Jonatan. Pria itu makan dengan lahap seperti terakhir kali mereka makan bersama dengan Nyonya Laura. Awalnya Jessica pikir itu karena Jonatan bersemangat atas makanan enak yang mungkin jarang dia makan atau mungkin saja pria itu kelaparan. Tapi melihat bagaimana Jonatan begitu menikmati setiap hidangan hari ini, sepertinya semua itu memang makanan kesukaannya.

"Apa kau begitu menyukai hidangan dari utara?" pertanyaan yang tiba-tiba Jessica lontarkan itu seperti sebuah teguran keras yang membuat semua orang berhenti makan. Lebih tepatnya sindiran.

Melihat padangan Jessica yang tajam tertuju pada Jonatan, semua orang tahu jika yang wanita itu maksud adalah Jonatan.

"Kendalikan caramu makan!" Jessica berkata-kata dengan pelan setelahnya. Dia sendiri terkejut dengan mulutnya yang dengan lancar mengeluarkan pertanyaan seperti itu.

Tony dan Anna menyadari bagiamana lahapnya Jonatan makan, mereka berpikir itu mungkin mengganggu Jessica. Tapi Hans dan Thomas berpikiran lain, Jessica tidak mungkin memperhatikan hal-hal remeh seperti itu kecuali wanita itu menaruh perhatian pada Jonatan.

***

Selepas makan siang, Anna berpamitan pada Jessica untuk sebuah urusan dan Jessica akhirnya membiarkan wanita itu pergi dengan Thomas yang mengatarkannya.

Suasana mobil setelah kepergian Anna lebih canggung walau pun ada perubahan possi. Jessica kini duduk dikursi depan dengan Hans yang mengemudi sedangkan Jonatan duduk dikursi belakang.

Biasanya Hans dan Jessica akan saling melontarkan pertanyaan untuk membunuh sepi, mereka akan membiarakan hal-hal apapun yang menarik. Kehadiran Jonatan merusak kebiasaan kecil itu.

Jonatan duduk dikursi belakang sambil memainkan poselnya, tidak terlalu peduli dengan mereka yang duduk di depan. Namun Jessica beberapa kali melirik Jonatan memalui rear view mirror atau kaca tengah mobil dan hal itu tertangkap oleh Hans.

Hans memperhatikan gerak gerik Jessica, akhir-akhir ini wanita itu tampak begitu memperhatikan Jonatan. Mau tidak mau Hans juga melirik pada Jonatan yang duduk manis dibelakang. Entah mengapa rasanya ada yang salah. Hans tidak suka saat Jessica melakukan hal-hal seperti ini.