Chereads / Sekretaris Tampan ini Miliku / Chapter 27 - Memberi kesempatan

Chapter 27 - Memberi kesempatan

Jessica menatap pria didepannya. "Kau punya nyali untuk kembali?" Syukurlah, Jessica pikir pria belakangnya adalah Hans atau orang gila lainnya.

"Tentu saja, bukankah aku bilang aku akan datang menemuimu lagi." Itu Adrian dengan setelan samarannya. Adrian melirik pada buket mawar ditempat sampah dibelakang Jessica.

"Darimana kau mendapatkannya?" Adrin bertanya pada Jessica, berharap tebakan diotaknya salah.

"Dari seorang pengecut lain yang ingin muncul kembali kehadapanku." Adrian jelas bukan si pengirim mawar, tapi dia tahu betul siapa yang kemungkinan mengirim mawar-mawar itu. "Apa itu benar-benar dia?"

"Itu memang dia, Ad. Dia sudah menunjukan wajahnya dihadapanku saat grand launching Rossel kemarin. Dia kembali."

"Sial, dia bahkan begerak lebih cepat dari yang kuperkirakan," Adrian mengumpat perlahan.

"Kau tahu dia telah kembali?" Melihat Adrian tampak tidak terkejut dengan kabar itu Jessica yakin Adrian tahu sesuatu tentang si pria mawar misterius itu.

"Tentu saja, kau pikir kenapa aku harus meninggalkan misi pentingku di negara S."

Jadi mereka benar-benar berniat kembali dalam kehidupan Jessica. "Lalu kenapa kau tidak langsung memberi tahukannya padaku. Aku seharusnya bersiap-siap menghadapi pria gila itu."

"Kau tidak perlu menghadapinya, dia sekarang urusanku."

"Dia kembali dan menunjukan wajahnya dihadapanku. Dia bisa muncul dihadapanku kapan pun dia mau dan kau bilang aku tidak perlu menghadapinya? Apa BIN benar-benar mempekerjakan orang bodoh sepertimu?"

Adrian menarik Jessica dan membungkam mulut wanita itu. "Hei, apa kau harus meneriakan bahwa aku agen BIN seperti itu." Adrian melirik sekitarnya dengan sedikit waspada, takut jika ada orang yang mendengar ucapan Jessica.

Persetan dengan pekerjaan Adrian sebagai salah satu agen BIN, Jessica tidak peduli, "lepaskan aku! Apa kau ingin orang-orang melihatku dipeluk oleh seorang supir taksi!"

"Ah, maafkan aku." Adrian lupa kalau kali ini dia mengambil penyamaran sebagai seorang supir taksi. Mereka harus saling menjaga image masing-masing.

Adrian memimpin Jessica menuju taksi yang dibawanya. Untungnya tidak ada kendaraan mengantri dibelakang taksi setelah Adrian parkir cukup lama, jadi mereka bisa pergi tanpa masalah.

Adrian dan Jessica pergi menuju salah satu kompleks pusat kebugaraan elit di pusat kota. Tujuan mereka bukan GYM tapi sanggar bela diri yang ada disana. Sesuai janjinya, Jessica akan bertanding melawan Adrian dalam sebuah pertandingan bela diri. Sebuah pertandingan taekwondo.

Sebagai seorang agen BIN, Adrian tentu punya daftar panjang pelatihan bela diri yang sedemikian rupa. Sementara Jessica hanya menikmati salah satu seni bela diri itu sebagai olahraga tambahan yang harus ditekuninya sejak sekolah menengah pertama.

Namun nasib buruk yang datang padanya dua tahun lalu itu memaksa Jessica untuk berlatih sungguh-sungguh dengan pelajaran bela dirinya.

Jessica melompat mundur saat hampir saja terkena tendangan Adrian, "huh, aku tidak yakin bagaimana kau akhirnya mencapai DAN 3[1]."

Baiklah Adrian mungkin sudah mencapai gelar grand master tapi pria itu belum bisa menjatuhkannya dalam sepuluh menit awal.

Dasar bunglon congkak. "Kau akan terus menyamar saat bertemu denganku?" Jessica mencoba mencari topik untuk mengalihkan perhatian Adrian.

Adrian mengangguk tanpa berpikir, "Itu menyenangkan, aku bisa jadi apa saja yang kau butuhkan. Aku percaya bahwa kompentensiku lebih banyak dari pada Hans."

"Sebanyak apapun itu, kau tidak akan cukup berkompeten untuk menjadi asistenku."

"Tidak, kau tidak bisa bilang aku tidak cukup kompeten. Beri aku kesempatan dan aku akan menjadi asisten terbaikmu sepanjang masa. Kau akan lupa Hans pernah jadi asistenmu."

Bagi Jessica, Hans bukan hanya asisten terbaik yang dia miliki. Hans – dia punya banyak gelar tak terkatakan bagi Jessica.

"Jika aku menang, maka kau akan kuberi penghormatan untuk bisa menjadi atasku." Mulut besar itu tidak pernah berubah. Adrian melancarkan serangan demi serangan, mencoba menjatuhklan Jessica.

Jessica tidak melanjutkan percakapan besar mereka. Dia harus menghindari serangan Adrian. Meski akhirnya setelah beberapa pukulan dan tendangan Adrian berhasil menjatuhkan Jessica.

***

Sementara Jessica menghabiskan akhir pekannya mempersiapkan diri mengahadapi sang nasib buruk yang kembali. Disisi lain Hans belum menemui jalan terang untuknya.

Hans tidak dapat menyingkirkan pikiran tentang bagaiamana akhirnya Jessica mencium Jonatan. Dia hanya meninggalkan Jessica ditangan Jonatan selama beberapa hari dan mereka telah berciuman. Apa lagi yang mungkin terjadi saat Hans pergi nanti?

Senin pagi selanjutnya Hans menjemput Jessica seperti biasa. Tidak ada Jonatan yang akan memergoki mereka berdua lagi. Semua kembali ke tempatnya. Dihadapan Jessica, Hans berusaha menahan dirinya untuk tidak bersikap paranoid tentang ciuman itu.

Hans terus memperhatikan interaksi Jessica dan Jonatan sepanjang hari itu. Sesuatu mungkin telah berubah setelah Hans absen beberapa hari yang lalu.

Sebisa mungkin Hans mengurangi intensitas Jonatan disisi Jessica. Dia tidak bisa memberi kesempatan lain bagi Jonatan untuk mendekati Jessica. Hans mulai berpikir untuk menyingkirkan Jonatan lagi. Dia harus menemukan sekretaris lain.

"Kosongkan jadwalku sore ini, aku akan menjemput Ann di bandara."

"Baiklah aku akan pergi denganmu," Jonatan mencoret beberapa agenda dalam daftarnya dan mulai menghubungi pihak yang bersangkutan.

"Kau tidak bisa pergi bandara." Jonatan tiba-tiba menginterupsi.

Jessica dan Hans melirik pada Jonatan pada saat yang bersamaan. Siapa yang tidak bisa pergi ke bandara?

"Apa maksudmu?" Jessica langsung bertanya.

"Anda harus bertemu dengan klien dari negara F."

Hah! "Apa kau sedang membuat lelucuon seperti terakhir kali?" Jonatan telah memakai klien dari Negara F sebagai alasan saat dia akan pergi dengan Thomas, Jessica tidak mungkin tertipu lagi.

"Tidak, mereka benar-benar klien dari negara F. Aku menerima pesan bahwa Nyonya Laura dari CN Corp. telah sampai di kota B pada sabtu malam. Dia ingin segera bertemu denganmu."

"Nyonya Laura kau bilang?" Hans tidak tahan untuk tidak ikut dapat percakapan dengan topic penting itu.

Kerja sama dengan CN Corp adalah kerja sama penting berskala internasional dengan nilai jutaan dolar. Kontrak kerjasama ini adalah salah satu pencapaian terbesar Jason Hartanto, ayah Jessica.

"Kenapa kau baru memberitahukannya padaku sekarang!?" Jessica hampir tidak tahan untuk tidak meledak dengan amarahnya. Kecemasannya meluap.

"Aku sudah pernah meyebutkannya, Nyonya Laura sempat transit di kota B. Tapi mereka membatalkan pertemuan itu saat tahu Hans tidak disini dan mereka juga tidak punya banyak waktu."

Jadi alasan yang Jonatan ajukan saat mengusir Thomas saat itu tidak sepenuhnya kebohongan atau pengalihan belaka. Benar-benar tidak bisa dipercaya.

Jessica tidak punya pilihan lain, dia tidak mungkin menghindari nyonya besar yang satu itu.

Kontrak terakhir mereka lolos dengan kehadiran Hans sebagai jaminan. Nyonya Laura pasti telah mendengar berita tentang pengunduran diri Hans. Jika Hans benar-benar mengundurkan diri, maka Jessica harus mencari jaminan lain yang dapat dia tawarkan untuk bisa meneruskan kerjasama mereka.

Jessica melirik Jonatan, "jemputlah Anna di bandara. Aku akan pergi dengan Hans untuk bertemu Nyonya Lauara."

[1] Dalam taekwondo sabuk hitam memiliki 9 tingkatan. DAN 3 adalah tingkatan ketiga sabuk hitam pada taekwondo dengan tanda 3 strip putih.