Fahri tidak peduli, jika Melani harus berteriak didepan telinganya. Ia masih terlihat santai menikmati camilan keripik kentang yang baru saja ia curi dari pemiliknya, yang memberikan tatapan keji pada Fahri.
"Kuping lo masih waras kan? Enggak tuli kan?" tanya Melani ketus, menatap camilannya yang sudah mulai habis.
"Mmm… elo lagi ngomong sama gue?" Fahnri justru balik bertanya, sambil terus saja mengunyah keripik kentang milik Melani. "Ini enak loh, beli dimana?"
"Stres!! Umpat Melani kesal, dan dia segera saja beranjak dari duduknya.
"Hei… mau kemana sih? Buru-buru banget." Fahri dengan sengaja meraih lengan Melani, entah apa yang sedang dipikirkan olehnya. Tapi hal itu membuat Melani dengan segera menghempas kasar.
"Bisa enggak usah pegang-pegang?" ucap Melani ketus, tapi caranya tidak berhasil. Karena tangan Fahri masih mencengkram kuat lengannya, "Lepasin enggak! Acchh… sakit tahu!"
