Aku duduk di salah satu ruangan kayu sederhana yang sedikit lebih luas jika dibandingkan dengan ruangan-ruangan di rumah kayu lain di sekitar sini dengan bahu yang dililit kain hitam. Walaupun ini adalah rumah pribadi milik Alpha, sama seperti werewolf lainnya, dia tetaplah makhluk yang bodoh. Jauh lebih bodoh sampai-sampai membangun tempat tinggal yang layak pun mereka tidak bisa.
Sebelumnya aku mengerahkan seluruh kemampuanku untuk melawan Pemimpin Pack. Sayangnya, karena kupikir bahwa diriku tidak perlu bertarung mengingat ada Alma di sisiku, segel yang aku gunakan hampir tidak menyisakan kekuatan apa pun sehingga nyawaku menjadi taruhannya. Semua parameterku menurun sampai batas di mana melawan makhluk bodoh pun aku hampir mati. Sementara membuka segel akan mengakibatkan kekuatanku terlepas seutuhnya ditambah dengan efek kenaikan parameter non permanent yang dipancarkan dari segel, aku lebih memilih mengambil risiko untuk melawannya tanpa melepas segelku. Kau tahu? Risiko pelepasan segel tentu jauh lebih berbahaya karena ada kemungkinan dapat menarik perhatian para penghuni langit. Akibatnya, bahuku terluka cukup parah.
Lagi-lagi kecerobohanku membuatku terlibat dalam masalah. Setelah memyelesaikan quest ini, aku harus menyesuaikan segelku agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Minimal seluruh parameterku harus berada satu tingkat dengan Alpha.
Beruntung sekali ketika tubuhku sudah sangat sulit untuk digerakan karena kekurangan stamina akibat pertarunganku melawan Alpha, Alma tiba di waktu yang sangat tepat. Dia berhasil mengalahkan Alpha tanpa kesulitan yang berarti. Benar-benar tangan kanan yang dapat diandalkan di saat aku mengalami kesulitan.
Sebagai hukuman atas tindakan yang Alpha lakukan padaku, aku meminta Alma untuk menyuruh makhluk itu mengumpulkan tanaman yang sedang kami cari. Jujur saja, quest ini sangat membosankan sampai-sampai membuatku mengantuk saat menjalankannya. Dengan memanfaatkan para werewolf, akhirnya kami bisa bersantai tanpa harus repot-repot turun ke lapangan. Setidaknya seperti itulah yang aku pikirkan. Namun, sedikit permasalahan membuat rencana sederhanaku tidak bisa dilakukan untuk sementara waktu.
"Orc yang menguasai daerah dimana curcuma sering tumbuh membuat kami tidak bisa memenuhi perintahmu dengan segera." Alpha duduk bersila di hadapan diriku dan Alma.
Setelah sepakat untuk berdamai, mereka mengajak kami ke pemukiman werewolf dan berjanji akan merawat luka Gabriel dan bahuku. Jadi, di sinilah kami sekarang, sedang mendengarkan keluhan Alpha di dalam ruangan pribadinya tanpa ada seorang pun yang diperbolehkan masuk kecuali kami bertiga. Sementara itu, Gabe yang tidak sadarkan diri dirawat di salah satu rumah yang berbeda dengan tempat kami berada saat ini. Khawatir akan keadaan Gabe, Hellen memilih untuk berada di samping lelaki itu. Jujur, hal ini membuatku sedikit penasaran dengan respon unik semacam itu.
Kasih sayang antara makhluk hidup selalu membuatku sedikit bersemangat.
Mantra regenerasi yang dirapalkan oleh Alma sebenarnya lebih cocok jika disebut sebagai mantra kutukan alih-alih mantra penyembuh. Biasanya, selain digunakan untuk menyembuhkan diri sendiri dan rekan iblis kami, mantra itu digunakan pada makhluk yang kami siksa agar mereka jatuh ke dalam penyiksaan abadi sampai kami mulai bosan dan memutuskan untuk membunuh mereka.
Mantra Regenerate memiliki tiga tingkatan. Setiap tingkatan pastinya memiliki porsi atau batas regenerasinya masing-masing. Selain itu, setiap tingkatan juga memiliki efek samping berupa rasa sakit luar biasa yang akan diderita target selama tubuhnya dipaksa meregenerasi dengan cepat. Bagi para iblis yang senang bermain dengan makhluk dunia fana, mantra ini adalah salah satu yang menjadi favorit kami. Melihat raut wajah penuh penderitaan seraya memohon untuk segera dibunuh membuat para iblis sepertiku jatuh ke dalam kebahagiaan yang luar biasa. Tentu kasusnya akan berbeda saat mantra itu dilepaskan pada iblis yang memang sudah terbiasa dengan rasa sakit, kami sanggup menahan efek sampingnya tanpa kesulitan yang berarti.
Mantra yang digunakan pada Gabe adalah sebuah mantra tingkat satu. Oleh karena itu, luka di dadanya tidak benar-benar sembuh seutuhnya serta rasa sakit yang dideritanya bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan apa yang dialami oleh Alpha akibat mantra tingkat dua. Perbedaan tingkatan ini jugalah yang menjadi alasan kenapa luka Gabe tidak sembuh seutuhnya sementara Alpha sudah tidak memiliki sedikit pun goresan pada tubuh berbulunya.
Sekadar tambahan, sihir iblis memiliki masa tenang yang biasa kami sebut dengan istilah cooldown. Masa tenang untuk Mantra Regenerate adalah dua hari. Jadi, kecuali mantra regenerasi tingkat tiga, selama dua hari ini Alma tak akan bisa menggunakannya lagi.
Ah, aku hampir lupa. Karena luka yang aku derita bukanlah apa-apa bagiku, aku tidak mau repot-repot meminta Alma untuk menggunakan mantra iblisnya. Cukup dengan dililit oleh kain dari kemeja hitam Alma yang aku robek agar pendarahannya berhenti dan membiarkannya begitu saja tampaknya sudah lebih dari cukup.
"Orc? Bukankah mereka lemah? Kenapa kau takut pada mereka?" Aku bertanya cukup penasaran.
Orc hanyalah seekor babi bodoh yang hampir tak pernah menggunakan otak kecilnya untuk berpikir. Kebodohan mereka sudah seperti mendarah daging dan layaknya sebuah berkah dari Sang Pencipta. Mungkin menjadi semacam bakat ras dari Orc itu sendiri.
"Belakangan ini mereka menjadi semakin agresif. Mereka menculik para mate dan membunuh banyak bawahanku dengan keji. Bahkan Luna menjadi korban." Monster berbulu cokelat itu menghela napas terlihat sedih.
"Em ... apa kau tidak ada niat untuk menyerbu mereka?" Alma yang kini hanya memakai singlet berwarna merah muda karena kemejanya kugunakan untuk menutupi luka, bertanya padanya. Sama seperti pemikiranku, Alma mungkin penasaran juga dengan hal ini.
"Sebenarnya kami berniat untuk berperang hari ini. Namun, kejadian tak terduga yang kami alami membuat aku mengurungkan niat."
Pantas saja Alpha membawa sangat banyak werewolf di bawah kepemimpinannya saat bertarung bersama kami. Ternyata tujuan mereka pada awalnya adalah untuk menyerbu kediaman para orc. Andai saja tidak ada kami di hutan ini, sudah pasti akan ada banyak makhluk yang terbunuh dari kedua belah pihak.
Tunggu dulu ... tampaknya ada sedikit kejanggalan di sini.
"Jika tujuanmu adalah untuk menyerang pemukiman Orc, kenapa kau menyerang kami?" Aku bertanya sedikit penasaran.
"Em," Alpha terlihat gugup sebelum menjawab dengan kepala yang menunduk, "sekadar untuk pemanasan."
Kulihat Alma memicingkan mata seraya menggembungkan pipinya untuk beberapa saat. Wajahnya sedikit memerah karena amarah yang terpicu oleh kata-kata Alpha. Dia membuka mulutnya setelah beberapa saat terdiam dengan wajah marah.
"Kau benar-benar hina! Jika tahu masalahnya seperti ini, harusnya kubunuh saja dirimu tadi!"
Hal yang membuatku heran hanyalah kenapa Alma harus semarah itu? Aku benar-benar tidak mengerti.
"A-ah, maafkan aku!" Alpha bersujud di hadapan kami dengan sungguh-sungguh. Dia seperti sedang menyembahku dan Alma secara bersamaan. Entah kenapa aku berpikir bahwa ini lucu sekaligus menyedihkan.
"Jalankan perintahku, baru aku akan memaafkanmu." Alma memalingkan wajahnya yang cemberut.
Bagaimana cara mereka berkomunikasi membuat dahiku mengerut. Apa-apaan dengan tingkah laku menjijikan ini?
"Aku akan menyerang pemukiman Orc dengan segera dan membawakanmu tanaman curcuma sebanyak yang kami bisa bawa. Jadi, mohon untuk bersabar sebentar lagi!" Suara Alpha semakin kehilangan ketenangan.
"Baiklah," sebelum Alma kembali memberikan respon yang menurutku menjijikan, aku memutuskan untuk berbicara padanya, "kita simpan masalah ini untuk nanti. Aku menghargaimu yang mau bertanggung jawab atas semua hal yang telah kau lakukan pada kami. Namun, apa kau tidak dendam terhadap Alma setelah dia membantai beberapa bawahanmu?"
Jujur saja, setelah pertemuanku dengan Sang Pahlawan, aku jadi ingin tahu lebih banyak tentang kasih sayang yang memicu balas dendam dan sebagainya. Bagiku yang memang sejak awal tidak diciptakan dengan kemampuan untuk bersimpati, segala macam bentuk kasih sayang adalah hal yang asing.
Mendengar perkataanku, Alpha kembali duduk bersila di hadapan kami seraya terdiam sejenak. Karena wajahnya yang memang identik dengan serigala pada umumnya ditambah dengan bulu-bulu cokelat yang menutupi wajah itu, aku gagal mengetahui emosi apa yang tampak dari raut wajah Alpha. Jadi, yang bisa kami lakukan hanyalah menunggu dia menjawab dengan kata-kata.
"Tentu saja aku masih merasa marah dan sedih atas kejadian ini. Namun, kematian anggota pack memang sudah sering terjadi dan kesalahan kali ini berada padaku. Jadi, aku sudah terbiasa dengan ini dan tidak akan memperpanjangnya. Lagipula melawan kelompokmu sudah pasti kematian untukku. Kami hanya tinggal memperbanyak kawanan dan ... " Suaranya yang sedikit menyiratkan kesedihan dan penyesalan tiba-tiba berhenti.
"Para betina hampir habis diculik oleh 'mereka'. Aku tidak yakin kami dapat pulih setelah perang dengan Orc." Monster itu melanjutkan kata-katanya dengan cara bergumam seakan ditujukan hanya untuk dirinya sendiri.
Aku kembali ingat kata-kata Alpha tentang para betina yang telah diculik selama perselisihan antara Orc dengan werewolf. Babi bodoh itu sepertinya berencana untuk mengurangi jumlah kawanan dengan cara menculik sumber yang dapat memperbanyak kawanan werewolf itu sendiri. Kau tahu? Werewolf adalah salah satu ras berumur panjang yang dapat memperbanyak kawanan dengan sangat cepat. Mengetahui kenyataan ini tampaknya membuat orc merencanakan efek jangka panjang dan memperlemah werewolf secara perlahan.
Apakah ini efek dari Periode Keruntuhan sehingga para babi bodoh itu mulai sedikit memiliki kecerdasan? Dunia benar-benar telah dekat dengan hari penghakiman rupanya.
"Jika kau ingin membalas dendam, carilah aku. Aku siap meladenimu hingga kau puas." Alma menjawab kata-kata Alpha dengan nada yang pasti.
Setelah mendengar jawaban seperti itu, Alpha berdiri dari tempat dia duduk dan mulai melangkah menuju pintu keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada kami. Namun, saat selangkah lagi menuju pintu keluar, dia berhenti sejenak untuk membuka mulut.
"Malam ini aku akan menjalankan tujuan awalku. Jika kami kalah dan mati oleh para orc, kuharap kau mau memaafkan kami karena tidak mampu untuk memenuhi perintahmu."
Setelah mendengar ucapan Alpha, aku mulai tertarik pada sekumpulan orc yang tidak biasa ini dan memutuskan untuk memerintahkan Alma mencari informasi tentang mereka. Perkembangan kepintaran orc pastilah bukan sesuatu yang terjadi secara alami. Setidakmya aku harus tahu penyebab yang memicu sekumpulan babi itu untuk menggunakan taktik cukup logis.
Sihir telepati yang aku gunakan membuat gadis itu mulai angkat bicara.
"Para orc itu, biar aku yang mengurusnya. Seperti yang kau tahu, manusia seperti kami tidak punya penciuman yang tajam untuk mencari curcuma. Akan jadi merepotkan jika kalian semua mati sebelum perintahku terpenuhi."
Mendengar kata-kata Alma, Alpha membalikan badan untuk kembali berhadapan dengan kami berdua seraya memasang raut wajah samar yang mengindikasikan sebuah kebingungan. Pada akhirnya, gadis ini kembali aku paksa untuk bekerja keras. Mau bagaimana lagi, salahnya sendiri bersedia menjadi bawahanku secara sukarela.
"A-apa kau serius mau meminjamkan kekuatanmu untuk kami?" Alpha bertanya seolah tak percaya dengan pendengarannya sendiri.
"Suruh bawahanmu untuk istirahat dan rawat luka kakak serta rekanku. Kau juga seharusnya berjaga di sini. Aku akan pergi sendirian." Suara datar Alma membuat monster itu sedikit kebingungan.
"Tunggu dulu! Aku tahu kau sangat kuat. Namun, menyerang sendirian adalah hal yang konyol! Mempertimbangkan jumlah orc, kau pasti akan mat-" Suaranya terpotong oleh kata-kataku.
"Jika dia mati, tak ada ruginya untukmu, bukan? Kenapa kau sekhawatir itu pada seseorang yang telah membantai bawahanmu?" Terus terang aku benar-benar tidak mengerti dengan respon Alpha.
Mendengar ucapanku yang menyiratkan kebingungan, makhluk itu menghela napas sebelum berbalik dan meninggalkan kami berdua tanpa membalas pertanyaan dariku. Kelihatannya dia sudah tidak tertarik lagi dengan pembicaraan di antara kami. Yah, selama itu hanya sekawanan babi bodoh, semua akan baik-baik saja mengirim Alma sendirian ... kurasa.
--------
Senin, 17 Desember 2018
Pukul 08:04 PM
Catatan : masih mentah dan akan disunting lagi dan lagi. Juga, Reverse sedang mengalami perbaikan di seluruh babnya. Jadi, minggu depan tidak ada update bab baru.
Riwayat penyuntingan :
• Senin, 24 Desember 2018