Chapter 27 - J & E

saat Jnas tiba di rumahnya bersama Elif di sampingnya, ibu Jnas menyambut kedatangan Elif dengan memeluknya.

" Elif sayang masuk lah nak"

" iya terima kasih mamah "

Jnas menarik Elif langsung ke kamarnya " ikutlah dengan ku" ucapnya sambil menyeret tangan Elif untuk mengikutinya.

"tidak aku masih mau bersama mamah tidak sopan meninggalkannya"

" tidak usah, mamah akan mengerti !"

" aku tidak enak langsung ke kamar mu ada apa sih" ucap Elif penasaran sambil mengikuti langkah Jnas

perlahan Jnas membuka pintu kamarnya, Elif tertegun melihat kamar Jnas yang berubah, semua isi kamarnya serba baru, tempat tidur lemari juga ada sebuah meja hias di samping lemari, dan juga ada sebuah tulisan di atas tempat tidur J&E dan juga sebuah pigura besar foto Elif dalam rangkulan Jnas saat mereka di sungai dejjalah dulu.

" sayang kamu merenovasi kamar mu ?"ucap Elif setengah terkejut.

" Tentu sesuai seleramu " ucapnya santai

" kenapa harus seleraku, ini kan kamar mu ?"

Jnas menoleh pada Elif lalu ia meraih tangan Elif dan menciumnya.

" Elif aku mencintai mu aku hanya ingin menikah dengan mu ,disini adalah kamar kita nantinya"

wajah Elif merona merah saat Jnas mengatakan pernikahan, ia memeluk Jnas dan bersandar di dada bidang pria itu.

" terima kasih Jnas, aku sungguh mencintaimu, kamu tahu itu kan? Tapi aku sekarang malah merasa sangat takut akan kehilangan mu" ucap Elif

"Sssstttt.... tidak Elif, jangan katakan seperti itu, aku disini, jangan takut aku bersamamu aku sangat mencintaimu, dengarkan aku, aku Jnas hanya milik Elif, oke? "ucapnya sambil memeluk Tubuh mungil Elif dan satu tangannya mengelus rambut Elif dengan penuh kasih sayang.

" Jnas jangan pernah tinggalkan aku"

" aku tidak akan pernah meninggalkan mu, kamu adalah bintangku farosyah" ucapnya sambil memegang wajah Elif, gadis itu hanya terdiam.

" Elif sayang apakah kamu menyukai kamar ini"

" aku sangat menyukainya Jnas" ucapnya sambil menatap ke sekeliling ruangan.

tak lama kemudian suara Tamara mengagetkan mereka berdua.

"Heeiii kalian berdua tidak boleh ada di kamar berdua sebelum menikah" goda Tamara pada kakaknya dan Elif.

Jnas menghampiri adiknya dan menjitak dahi Tamara.

"aauuuwww sakit , awas kamu ya " Tamara mengejar Jnas, tapi Jnas berlindung di belakang tubuh Elif, Elif hanya tertawa melihat kelakuan kedua bersaudara ini, mereka terus berkelahi sampai saat mamah datang dan menyuruh mereka untuk turun ke meja makan, di meja makan sudah ada Yunus dan satu orang yang Elif tidak mengenalnya ia sedikit berjengkot dan berperawakan lebih dewasa dari Jnas, Jnas duduk di samping pria asing itu dan Elif duduk di samping Jnas dan mamah, lalu mamah memperkenalkan mereka kepada pria di samping Jnas.

"kenan kenalkan ini Elif kekasihnya Jnas" ucap mamah, kenan tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Elif.

" namaku kenan saudara sepupu Jnas dari ibunya"

Elif tersenyum dan menyambut uluran tangan pria di depannya itu.

" Nama ku Elif "

" Nama yang indah Elif, Emmmmm....ngomong ngomong kalau boleh tahu kau berasal dari mana Elif"

" kenapa kenan??" Sela Jnas sambil tertawa sedikit kepada sepupunya.

" dia tidak seperti gadis sini Jnas sungguh dan aku melihat wajahnya dengan seksama dia seperti gadis gadis jepang dengan hidung kecil tidak mancung seperti kita-kita hahaaaa" ucapnya jujur sambil tertawa.

Mereka semua tertawa mendengar penjelasan kenan yang lucu.

" kenan kau sangat benar kawan, dia memang bukan orang sini, tapi dia juga bukan orang jepang" Jnas tertawa sambil menggelengkan kepalanya dengan geli.

" Elif katakan saja dari mana kamu sebenarnya, susah bertanya kepada kekasih mu ini" kenan cemberut pada Jnas dan sedikit meninju lengannya, Elif hanya tertawa kecil.

" aku dari Indonesia satu ASIA dengan jepang jadi kamu sedikit benar "

"Wooooww kabar seru dimana kamu mengenal Jnas , aku juga mau lah berkenalan dengan gadis Indonesia seperti mu Elif, kenalkan aku ke beberapa teman wanita mu cantik " ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Elif.

Mereka hanya tertawa mendengar candaan kenan lalu mereka melanjutkan makan, setelah selesai makan Elif membatu mamah membereskan meja makan setelah selesai bersih dan rapi mereka berkumpul di ruang keluarga, mamah menyuruh Elif untuk bermain piano seperti pertama kali Elif datang ke rumah ini, kenan berdecak kagum dengan permainan piano Elif dan mereka semua bertepuk tangan saat Elif menyelesaikan permainan pianonya.

" wah wah kekasih Jnas sangat hebat!" ucap kenan sambil menghampiri Elif.

" terima kasih kenan " ucap Elif sambil tersenyum

" dimana kamu belajar piano Elif"

" kebetulan sekali mamaku dulu sangat menyukai musik, beliau mengajari ku bermain biola dan juga memasukkan aku ke kursus piano."

" wooooww sangat bagus sekali, wanita arab jarang sekali yang seperti mu elif,bahkan disini banyak para gadis tak melanjutkan sekolahnya, kebanyakan menikah muda benar kan bibi??" tanya kenan kepada mamah.

mamah hanya mengangguk dan mengiyakan ucapan kenan.

" Elif bisakah besok aku mendengar permainanmu sekali lagi"

" maaf mungkin besok aku sudah tidak di sini lagi"

" kenapa kau akan pulang ke Indonesia??"

Elif menggeleng dan menoleh ke arah Jnas.

"Kami akan ke turki besok " jawab Jnas, kenan sedikit terkejut dan menaikkan sebelah alisnya.

" sungguh ?? Kalian akan berangkat ke turki besok? Yah itu kabar yang sangat baik turki negara yang sangat indah tidak seperti di sini " ucapnya sambil tertawa.

setelah satu jam setengah kemudian Jnas pamit ke seluruh keluarga dan mengajak Elif untuk keluar rumah, Jnas menggandeng tangan Elif menuju ke mobilnya yang ada di garasi rumahnya, dengan perlahan mobil Jnas meninggalkan pekarangan rumahnya.