Chereads / Indonesian Love Girl For Iraq Army / Chapter 26 - Dua tiket pesawat

Chapter 26 - Dua tiket pesawat

Satu bulan pun berlalu

sudah dua bulan Elif berada di negara Irak, Elif ingin lebih lama lagi tinggal di Irak bersama Jnas awalnya mama dan papa Elif tidak setuju alif tinggal lebih lama lagi, tapi elif membuat kedua orang tuanya tidak mengkhawatirkan dirinya dan mengerti dan mengizinkan Elif untuk tinggal lebih lama lai, dan semenjak kejadian malam itu di bukit. Jnas benar benar memperlakukan Elif dengan sangat baik dia menjaga Elif dan selalu berada di samping gadis itu ,Jnas benar benar sangat mencintai Elif meskipun Elif tinggal sendirian di rumah paman Ruqia, Jnas selalu menemani Elif dan tidak membiarkan kekasihnya merasa kesepian, setiap hari Jnas selalu pulang tiap jam tiga malam dari rumah paman Ruqia, dan kembali saat siang ataupun sore harinya.

di pagi hari saat Elif sedang membereskan kamarnya ia terkejut, dengan tiba tiba Jnas datang dan langsung memeluk tubuh Elif dari belakang.

" Selamat pagi sayang " ucap Jnas

Elif berbalik dan sedikit memukul bahu kekasihnya karena ia terkejut dengan kedatangannya yang tiba tiba.

" aauuuwww sakit gadis jahat" ucap Jnas bercanda sambil mencubit hidung Elif

" iiihhh sudah aku katakan jangan selalu buat aku terkejut!"

" hahahaa tapi aku suka "

" Emmmmm... baiklah sudah puas sekarang ?!"

" tidak akan puas selama Elif ku belum memberikan ciuman pertamanya di pagi harinya " goda Jnas pada Elif yang cemberut

" tidak mau "

" kenapa tidak ???

" karena aku tidak mau mencium mu" Elif menjulurkan lidahnya dan menjauh dari Jnas.

Jnas mengejar Elif yang berlari k eruang tamu, saat Elif mulai capek ia berhenti untuk menarik nafasnya, jnas menangkap tubuh mungil Elif dan menggelitikinya.

" oke aku menyerah sekarang jnas jahat" ucap Elif sewot

" berarti cium aku sekarang"

" enggak mu"

Jnas mulai menggelitiki tubuh Elif lagi.

"sayang berhentilah aku menyerah, tutup mata mu sekarang"

saat Jnas menutup matanya Elif berlari dari hadapan jnas, tapi dengan sigap Jnas menangkap kembali tubuh mungil kekasihnya dan mencium gadis itu dengan paksa.

" iiihhhh dasar mesum "

" tidak masalah selama mencium kekasih sendiri" ucap Jnas tertawa, ia mengeluarkan sesuatu dari balik jaketnya dan memberikannya kepada Elif

Elif mengambilnya dan membacanya lalu terbelalak terkejut." apa ini sayang, sebuah tiket pesawat ??"

" tepat sekali gadis pintar "

" untuk apa ??

" bukankah kamu ingin mengunjungi turki??

" apa ???" Elif terkejut sambil melihat dengan jelas dua tiket pesawat itu.

" kita akan ke turki besok " ucap Jnas santai sambil menyalakan sebatang rokok di tangannya.

" Jnas ini sangatlah mahal ,terus bagaimana dengan pekerjaan mu?"

" aku libur tidak ke basecamp selama satu bulan, lagian aku juga sangat ingin mengunjungi teman teman ku disana sekalian berlibur dengan mu Elif" ucapnya santai, sebelum berkenalan dengan Elif tiga tahun yang lalu Jnas memang tinggal di turki selama dua tahun sebelum dirinya resmi di tentara.

" wooooww sungguh! baguslah aku sangat senang sekali, terima kasih " ucap Elif dan tiba tiba dia mencium pipi Jnas.

Jnas mencekal tangan Elif " bukan seperti ini caranya berterima kasih" dengan perlahan Jnas melumat bibir Elif, dia mencium bibir Elif dengan lembut dan bergairah, Elif membalas ciuman Jnas ia sangat menyukai cara Jnas menciumnya dengan kasar seperti ini, maka dia sedikit menggigit bibir Jnas untuk memancing pria itu untuk lebih menciumnya, "i Love you Elif " bisik Jnas di antara ciuman mereka, Elif benar benar sangat bahagia saat ini. setelah beberapa menit kemudian Elif pergi ke dapur untuk membuatkan teh hangat untuk pria di sampingnya ini, dan memberikannya kepada pria itu.

" sayang setelah ini kita kerumah ku, mamah sangat merindukan mu"

" baiklah.. oh ia sayang mamah tahu tidak kalau kita akan ke turki ?"

" Ya aku sudah mengatakannya tadi malam"

" terus kenapa tidak mengatakannya kepada ku sebelum beli tiket ini "

" aku mau buat kejutan untuk mu " ucapnya santai

" Terima kasih, aku sungguh terkejut dan bahagia"

Jnas memandang wajah Elif lembut sebelum akhirnya mereka berangkat kerumah Jnas.