Chereads / Indonesian Love Girl For Iraq Army / Chapter 18 - Biola untuk elif

Chapter 18 - Biola untuk elif

Satu minggu pun berlalu

Bibi aminah berkemas-kemas mempersiapkan keberangkatannya nanti sore ke bagdad, elif membantu merapikan beberapa barang yang akan di bawanya sedangkan ruqia sibuk merapikan baju bajunya, semua orang sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing, hanya paman abdullah yang duduk santai di ruang tamu sambil membaca koran, elif pergi ke dapur dan membuatkan teh jahe hangat untuk paman abdullah dan ia memberikannya kepada paman abdullah,

" elif kemarilah "

elif kembali dan duduk di samping paman abdullah

"ia paman...??"

"mungkin waktu yang agak lama kami akan tinggal di bagdad, jadi paman minta baik-baiklah kamu di sini ya" kata paman khawatir

"paman tidak perlu khawatir,aku sudah kenal dengan beberapa tetangga di sekitar sini paman"

" iya baguslah... mungkin setelah dua atau tiga minggu yusuf akan kembali kesini dia kan ada kuliah"

elif mengangguk dan tersenyum kepada paman abdullah,seluruh keluarga ruqia sangat baik dan menganggap dirinya adalah keluarga mereka sendiri, setelah selesai berbenah akhirnya mereka semua sudah siap untuk berangkat ke bangdad, ruqia menangis karena harus meninggalkan sahabatnya sendirian di rumah pamannya.ia tak henti hentinya memeluk elif.

" heeiii khobalah ayolah jangan cengeng aku akan baik baik saja kok disini " ucap elif

" bagaimana aku tidak sedih , kamu akan tinggal sendirian di rumah ini,ayoolah elif kita kembali ke bagdad setelah itu kita kembali bersama kesini," ucapnya sedih.

" tenanglah kamu tidak perlu khawatir oke, nanti malam jnas akan pulang dari basecamp nya jadi aku punya teman lagi." ucap elif sambil menenangkan sahabatnya.

" jika kamu merasa takut langsung hubungi jnas ya?"

" oke tuan putri"

elif terharu dengan kepedulian sahabatnya, ia mengantarkan seluruh keluarga ke mobil mulai dari paman abdullah bibi amainah dan tufi satu persatu memeluk elif , tak lama kemudian mobil meraka pun melaju semakin jauh dan elif pun masuk kedalam rumah, ia mengedarkan pandangannya sekeliling rumah, beberapa menit yang lalu rumah ini masih rame,ujarnya pelan.

ia menyalakan tv untuk menonton film sambil menunggu kabar dari jnas,akan tetapi beberapa saat kemudia handphone elif bergetar.

" hallo..." ucap elif pelan.

" elif apa kamu baik baik saja" terdengar suara jnas yang sangat khawatir mendengar suara elif yang lemah.

" ia aku baik- baik saja, hanya saja aku sedikit sedih saat ini."

"kenapa??" tanya jnas penasaran

" ruqia dan seluruh orang rumah sudah berangkat ke bagdad"

"apa ?!! jadi kamu hanya sendiri di rumah"ucapnya khawatir.

" iya aku sendiri, mereka mengajak ku tapi aku tidak mau"

"huuuufff elif irak bukan seperti indonesia, tidak baik seorang gadis sendirian di rumah."

" tenanglah jnas kamu jangan khawatir aku baik- baik saja di sini." elif meyakinkan sahabatnya.

" baik lah elif jangan kemana mana, sekarang aku masih mampir ke mall berasama teman teman ku, dua jam lagi aku akan sampai di rumah mu oje" ucap jnas dan ia pun mematikan handphone nya.

elif melangkah ke kamar mandi ia ingin menyegarkan tubuhnya sebelum jnas datang, dan ia memasak beberapa masakan sederhana khas irak, selain menyukai menulis novel elif juga suka memasak dan belajar beberapa musik atas perintah ibunya.

kriiiiinngggg bel rumah berbunyi

elif berlari kecil keruang tamu untuk membuka pintu rumahnya" ia pasti jnas" gumam elif gembira.

saat membuka pintu elif terkejut.

" taraaaaaaa!!" jnas mengagetkan elif

" iihhhh apaan siih" pukul elif ke pundak jnas sambil cemberut, jnas hanya tertawa jail pada gadis di depannya.

jnas di persilahkan elif masuk ke ruang tamu,dan jnas menyerahkan sebuah bungkusan besar ke tangan elif.

" apa ini ??" elif membolak balikkan bungkusan itu dengan heran.

" buka saja surprise for you" jnas tersenyum saat menekan kan kalimat for you.

elif membuka bunkusan besar itu dengan perlahan, ia terkejut saat melihat isi dari bungkusan itu.

" jnas apa ini??"

" biola" ucap jnas singkat

" aku tau,buat apa kamu beli biola?"

" untuk mu elif , aku ingin sekali mendengarkan kau memainkannya di depan ku"

"tapi ini sangat mahal dan aku tidak bisa menerimanya." kata elif sambil mengembalikan benda itu ke tangan jnas.

" elif kamu ingin membuat aku kecewa?" kata jnas kesal

"bukan itu maksud ku, ini sangat mahal jnas"

" sudahlah uang tak maslah buat ku, aku ingin kau memainkannya di depan ku" ucap jnas

elif tersenyum bahagia dan tanpa ia sadari elif memeluk jnas dengan erat,jnas pun membalas pelukan elif, sesaat elif tersadar dan melepaskan pelukannya dan tertunduk malu

" maaf aku tak sengaja"ucapnya pelan

jnas tertawa melihat tingkah elif.

" hahhhhhhh sampai pagi pun aku rela di peluk elif" jnas mengerlingkan matanya

elif hanya memukul bahu jnas dan ia pun bangkit dari tempat duduknya lalu mengambil biola barunya, dengan perlahan elif mulai menggesekkan benda itu, elif memejamkan matanya ia hanyut dalam alunan nada biola yang di geseknya.tampa ia sadari jnas telah melingkarkan kedua tangannya di pinggang elif yang ramping,jnas memeluknya dari belakang ia mecium aroma parfum elif jujur saja ia sangat menyukai bau parfum elif ucapnya dalam hati sambil juga mendengarkan permainan biola elif. meraka hanyut dalam alunan musik yang sangat indah itu,mungkin ini adalah momen yang tak kan pernah mereka lupakan.