Air dan Jeram sudah pergi ke parkiran, mereka menaiki mobil yang sama untuk berangkat ke klub hari ini. jadi mereka juga pulang bersama. sedang karang yang datang lebih awal ke klub menggunakan motor sport nya.
Ai cs sudah menuju parkiran, lagi pula sudah tidak ada lagi orang di klub. mereka tahu kalau mereka akan pulang malam. jadi mereka membawa mobil. satu mobil berlima akan mempererat persahabatan mereka dengan obrolan hangat.
sudah tidak ada waktu lagi berpikir, jika tak dilakukan sekarang tidak akan ada kesempatan kedua. karang membulatkan tekad untuk mengejar Ai cs ke parkiran. saat jaraknya tinggal lima meter dari mereka berlima, "kalian, tunggu!!!." teriak karang.
kelimanya memalingkan kepalanya ke asal suara, mereka melihat Karang yang ada di belakang berdiri tegap.
Riza dan Fei tahu bahwa karang selalu didekat Ai selama pertunjukan. mereka juga melihat Findra yang selalu memandang kearah keduanya. dengan kata lain kehadiran Karan melindungi Ai dari keinginan Findra untuk dekat-dekat dengan Ai.
sedangkan Kairan dan Alka terlalu sibuk dengan pertunjukan sehingga tidak melihat ditail pertunjukan.
Karang berjalan mendekat mengikis jarak sampai satu meter. barulah kemudian, "boleh aku pinjam teman kalian selama perjalanan pulang? aku pastikan dia aman."
Riza tidak puas dengan cara Karang mengajak Ai dengan Cera seperti itu, jadi, "siapa yang kakak maksud? jangan lupa kami berlima, harus lebih spesifik." katanya.
dengan kecerdasan Karang, dia tahu persis apa yang di inginkan Riza, jadi dia memperjelas maksudnya untuk memuaskan Riza. tentu saja semuanya tahu bahwa yang Karang maksud adalah Ai, "aku mengajak Ai pulang bersama. bolehkah?"
"ohhh" jawab Riza.
Karang menatap Ai menunggu jawabannya. Ai sedikit ragu-ragu, tapi saat merasakan tangan Fei menggenggam tangannya dan melihat anggukan kecil darinya, Ai kembali menatap karang dan memberikan anggukan kecil sebagai konfirmasi.
" kalian pulanglah, aku akan pulang bersamanya." kata Ai menatap ke empat sahabatnya.
mereka hanya senyum menanggapi kalimat Ai, kemudian berbalik dan melanjutkan perjalanan menuju mobil mereka. Ai dan jarang masih berdiri di tempat yang sama sampai mobil yang disetir Alka meninggalkan mereka.
Karang menggenggam tangan Ai menuntunnya menuju motor sport nya yang tak jauh dari mereka. meski tahu akan pulang malam Ai tidak membawa jaket karena dia naik mobil dia tidak akan kedinginan karena angin malam. tapi tidak sesuai rencana, dia akhirnya pulang bersama dengan Karang. lagi-lagi menggunakan motor. beruntung kali ini Karang memiliki persiapan lebih, di bagasi motornya sekarang bukan hanya ada celana panjang cadangan tapi juga jaket. nyatanya Karang sudah merencanakan ini jauh-jauh hari.
melihat jaket di bagasi Karang, Ai senang sekaligus sedih. sudah seberapa banyak orang yang pernah di perlakukan seperti ini olehnya. dengan ketampanannya dia tidak akan kekurangan wanita cantik di sekelilingnya. tanpa sadar dia melepaskan genggaman tangan Karang yang sebelumnya sangat tak rela untuk di lepas.