detik berikutnya mereka sadar. Fei menyuruh untuk mematikan lampu mobil. sesudahnya mereka keluar bersamaan. mereka menghampiri si dan karang yang masih betah dengan posisi mereka yang berpelukan. membuat orang-orang itu merasakan panas pada mata mereka menyaksikan adegan tersebut.
"mau sampai kapan kalian mau pelukam? mataku udah panas lho, kalian belum mau lepas?" tanya Fei yang memang sangat perasan.
"iya, nih. buruan lepas, aku cemburu, sahabat baikku kamu pelik lama-lama." kata Alka, berjalan kearah Ai dan karang melepas paksa pelukan mereka. setelah lepas, tanpa segan Alka seenaknya menempatkan tangannya di bahu Ai. terlihat alami seperti pasangan, sesuatu yang membuat Karang gelagapan.
"yang..." suara Karang memelas melihat Alka dengan tangannya di bahu si pacar. Ai mendongak menatap mata memelas Karang, "hahh..." jawab Ai seadanya. tangan si dilipat didepan dadanya, membuat seolah dia nyaman dengan posisi itu, tentu dia tidak keberatan dengan perlakuan Alka, selama tidak keterlaluan. dan menurut Ai ini belum keterlaluan.
karang kecewa dengan tanggapan Ai, matanya layu seketika. sebelum sepat protes dengan apa yang terjadi di hadapannya, Riza terlebih dulu berbicara,
"kamu akan memilikinya selama sisa hidupmu, biarkan dia sekarang bersama kami saat dia ada di wilayah ini. pulanglah..." kata Riza tenang.
"dia milikku, kenapa aku tak boleh bersamanya di wilayah ini?" tanya karang protes, Kairan sudah tak tahan lagi berlama-lama didepan gerbang seperti ini, jadi dia ikut bicara sambil menyelampirkan tangannya di bahu karang,
"sudahlah, meskipun dia milikmu dalam artian hubungan cinta, tapi dia milik kami dalam hubungan persahabatan. dan baginya sahabat lebih penting dari pacar, jadi pulanglah. besok masih ada kesempatan bersamanya." bahkan Kairan yang tidak terlalu banyak bicara akan menjadi cerewet jika sudah berhubungan dengan sahabatnya.
karang pasrah, Kairan membebaskan karang dari tangannya, begitu juga dengan Alka yang membebaskan Ai dari tangannya. karang menggenggam tangan Ai, dan mengucap perpisahan dengan enggan. saat karang ingin mencium kening Ai, Ai di tarik dari belakang oleh Alka sampai usaha karang gagal.
"sudah cukup bermesraan ya hari ini, simpan untuk besok. sekarang dia milik kami, pergilah." kata karang saat menarik Ai kebelakang.
Karang kembali pada ekspresi datarnya, tapi hatinya cemberut mengeluh. tanpa menunggu lebih lama lagi karang menyalakan motornya dan kembali ke rumahnya. sedang Ai merasa puas sejak tadi dia di buat tersenyum dengan kelakuan sahabat-sahabatnya.
malam semakin larut saat kelima sahabat itu tertidur, kecuali Fei yang sibuk dengan hasil yang ditangkap oleh lensa kameranya. mengalihkannya kedalam memori laptop dan mulai mengeditnya. semalam Fei tidak tidur.
paginya pun Fei masih berkutat dengan laptop di hadapannya, sarapannya bahkan tidak tersentuh. siang barulah dia makan, bersih-bersih kemudian tertidur dengan rambut panjang yang basah. setelah dua belas jam berkutat dengan laptop akhirnya proyeknya selesai juga.
esok akan ku tunjukan hasilnya pada mereka, ujar Fei kepada dirinya sendiri sebelum jatuh tertidur sampai pagi.