Chereads / 13;26 / Chapter 56 - Bubar

Chapter 56 - Bubar

pagi itu hanya ada pertengkaran kecil itu, sisa hari uang mereka lewati berjalan dengan mulus, lembut, bahkan saking mulus dan lembutnya jadi terasa membosankan dan sepi.

hari beranjak sore..., semua masih di dalam kamar masing-masing. tiduran dengan pose bosan, cape, dan khusus Fei pose tidurannya adalah kenikmatan. setelah bertempur dengan mimpinya kini waktunya untuk istirahat sebelum bertempur lagi. tentu saja dengan Medan yang berbeda.

jika sebelumnya hanya perlu menyibukkan diri tanpa mendengarkan orang lain sekarang saatnya pertempuran mental, kareba yang di inginkannya adalah saran dan kritik untuk perbaikan di kaya selanjutnya. tentu saja Fei mengharap pujian yang lebih banyak di banding dengan kritik.

malam yang dingin datang membuat mereka semakin mengeratkan diri dengan selimut. kairan bahkan menggulung selimut ketubuhnya persis seperti kepompong. sangat menggemaskan melihatnya tidur seperti itu, sangat berbeda dengan dia saat terjaga.

kairan yang seperti itu lebih mirip bayi kecil yang tertidur dari pada seorang ahli bela diri. mau bagaimana lagi? mungkin dia akan melembut saat bertemu dengan seseorang yang berharga. persis seperti yang terjadi pada karang.

malam yang dingin dan sepi untuk mereka berlima, tapi tidak dengan restoran yang ada di depan markas mereka. dinginnya malam tidak membuat pelanggan sepi di restoran itu. mengingat sulitnya mendapat bagian privat di restoran itu para pengunjung malah lebih bersemangat datang ke sana hanya untuk menikmati malam di atas atap berhias bintang di langit malam.

sangat di sayangkan, meski beberapa tamu berharap bisa menempati atap mewah tempat itu tetap tidak bisa menempatinya se awal apapun mereka datang ke tempat itu. nyatanya Meraka tetap kalah jika harus berhadapan dengan tiga sekawan itu, siapa lagi jika bukan tiga orang yang namanya berhubungan? karang, air, dan jeram.

"sayang, sepertinya dia tidak keluar hari ini...." kata karang menghela nafas berat.

"ya, jadi sia-sia kamu pakai setelan seperti itu..."ejek jeram dari menebang meja.

"hei..., sudahlah berhenti menjadi anak kecil..." ucap air yang duduk di sisi meja yang lain.

malam dingin yang kelabu...

****

pagi cerah, semua sudah siap di depan gerbang. sambil menatap satu sama lain dengan senyuman sebelum akhirnya melangkah menuju kampus. udara masih bersih, belum banyak kendaraan yang lewat. sebelumnya mereka sudah janjian untuk datang ngampus lebih pagi, jadi wajar jika belum banyak kendaraan lalu lalang di jalan.

mereka berjalan santai di selingi canda dan tawa di setiap langkah.

seperti janji Fei kemarin mereka akan menonton hasil karya yang diam-diam Fei kerjakan di amphiteater klub.

sambil menonton sesekali si menatap teman-teman.

'mereka sudah banyak berubah, sepertinya 13;26 sudah tidak perlu lagi ada. mereka sudah merasakan hidup kembali, sekarang sudah waktunya juga memilih jalan yang di inginkan masing-masing pribadi.' batin si saat film hasil karya Fei yang berupa potongan-potongan kejadian selama proses penampilan drama ini juga kisah cintanya dengan si dia hampir selesai.

filmnya berakhir, Fei berdiri di depan ke empat temannya. "yang satu ini untuk kita pribadi, sedang yang untuk umum kita akan tonton dengan yang lain. jadi bagaimana? apa kalian menyukainya?" tak ada satupun dari mereka yang berkomentar, mereka hanya saling pandang dengan senyum, kemudian menatap Fei, Fei menjadi gugup dengan tindakan teman-temannya, tapi detik berikutnya senyum puas dan rasa haru memenuhi hatinya, padahal yang di berikan teman-temannya hanyalah senyum dan tepuk tangan.

reda rasa gugup dan haru Fei, giliran si yang berdiri menatap semuanya dengan senyum, "kalian ingat saat pertama kali kita membentuk 13;26, kalian ingat tujuannya?" yang lain hanya mengangguk dan bingung dengan apa yang di bicarakan Ai, jarang sekali Ai membahas ini. menghirup nafas dalam Ai melanjutkan. " kita sudah sembuh dari luka itu, juga sudah banyak yang kita sembuhkan, bahkan ada yang membuat klub kedua. jadi menurutku sudah waktunya kita berhenti dan memberikan tanggung jawab ini pada yang lebih muda. kita berhak untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. kontrak hidup dan mati juga sudah lepas dengan berakhirnya misi ini. bukan aku ingin berpisah dengan kalian tapi sudah saatnya kita kembali menghadapi kenyataan dan kembali ke kehidupan masing-masing." mereka semua tertegun dengan semua yang di ucapkan Ai, sebelum akhirnya mereka serempak mengangguk dan tersenyum.

dengan ini 13;26 bubar dan hanya akan ada orang-orang yang membantu kesulitan orang lain tanpa perlu ikatan semacam kontrak nyawa.