saat itu Findra yang belum tahu betapa istimewanya Ai, hanya diam di tempat duduknya sedang Radien semakin menggelayut manja di tangan Findra.
beberapa bulan kemudian, ujian kenaikan kelas di laksanakan. Ai masih sebangku dengan Radien. hubungan di antara keduanya juga masih berjalan seperti sebelumnya, hanya ada perbedaan kecil saja. Ai tidak lagi memberikan contekan kepada Radien. bukan kerena dendam tapi kerena peduli.
setiap kali Radien meminta contekan, dengan tegas Ai menjawab,
" maaf tapi jika seperti ini terus kamu akan merugi selama sisa hidupmu. jadi tolong kamu jangan meminta lagi..." Radien hanya tidak tahu bahwa itu adalah bentuk kepedulian Ai terhadapnya, dan setiap kali mendapatkan penolakan itu, dia akan menghubungkannya dengan peristiwa perselingkuhannya bersama Findra. kemudian menghela nafas panjang dan meminta kepada yang lain. dengan kecantikannya yang populer sedikit yang bisa menolak permintaan Radien.
Ai yang melihat itu hanya bisa menghela nafas pasrah. usai ujian dan classmeating, hasil akan dibagikan oleh wali kelas masing masing. hasil yang didapat Ai adalah yang terbaik di satu angkatannya dan membuatnya memasuki kelas favorit di kelas sebelasnya.
dengan keistimewaan Ai dalam pelajaran dan kontrol emosi membuatnya hanya bertahan tiga bulan di kelas sebelas itu. banyak tawaran tentang sekolah yang lebih baik dan direkomendasikan oleh guru-guru sekolahnya. dengan segala fasilitas dan kemudahan yang didapat Ai, akhirnya Ai putuskan untuk mengikuti anjuran guru-guru sekolah itu. sejak awal kelas sebelas dia banyak mendapatkan tawaran itu dan menjadi sering bolak baik kekantor guru.
Ai yang selalu membiarkan orang berpikir semaunya tentang dirinya membuat kesalahpahaman besar di sekolahnya.
salah satunya adalah alasan Ai pindah sekolah ke kota, banyak yang berpikir bahwa Ai pindah sekolah karena tidak tahan lagi melihat teman semejanya dulu bermesraan dengan Findra yang kini sudah menjadi mantan pacarnya. tidak banyak yang mengetahui kemampuan sebenarnya dari seorang Ai, jadi Ai menganggap hal itu wajar dan tak ambil pusing. bahkan saat ditanya pun Ai hanya memberikan senyum sebagai jawaban. membuat orang-orang tidak bisa menebak alasan sebenarnya. barulah tiga bulan setelah kepindahannya teman-temannya tahu bahwa Ai pindah karena kemampuannya mengolah emosi dan nilainya yang selalu di atas rata-rata.
cepat atau lambat kebenaran pasti terungkap dengan bukti yang jelas. begitu menurut Ai hingga dua berani membiarkan orang berasumsi tentang dirinya dengan bebas.
***
sedang Findra mulai bosan dengan permainan remajanya, yang selalu diwarnai oleh pacaran dan perselingkuhan cinta monyet yang sedang mekar di usiannya. tak ada lagi kepuasan saat bisa memeluk atau mencium pacarnya, bahkan perselingkuhan pun terasa hambar baginya setelah kepergian Ai ke sekolah yang ada di salah satu kota yang maju jauh dari jangkauannya.
hal itu membuatnya selalu teringat pada Ai, selama ini gadis-gadis cantik yang dia temui dengan suka rela melemparkan dirinya pada Findra. beda halnya dengan Ai yang bahkan belum pernah dia sentuh selama enam bulan mereka menjalin hubungan.
Findra merasa frustasi dengan rasa penasaran yang tak terpuaskan akan rasa dari tubuh Ai. karena itu, dia tidak lagi menyibukkan dirinya dengan gadis-gadis lagi. malah mencemplungkan dirinya dengan setumpuk materi sekolah dan latihan basket yang menjadikan dirinya berprestasi di dalamnya. dia berhasil di bidang basket tapi nilai pelajarannya juga tidak seburuk sebelumnya. semua itu dilakukan agar dirinya bisa menyusul Ai di kota sana.
Findra satu angkatan lebih awal di banding Ai. jadi saat Ai kelas dua belas di salah satu SMA favorit di kota, Findra masuk bangku perkuliahan di kota yang sama. satu hal yang menghalangi Findra untuk mencari Ai adalah kesibukannya sebagai mahasiswa baru dan latihan basketnya untuk menjadi pemain pro. dan barulah sekarang, saat Ai di sibukkan dengan kegiatan mahasiswa baru, Findra bisa pergi mencarinya.