Chereads / 13;26 / Chapter 46 - Koalisi

Chapter 46 - Koalisi

di saat Karang tersenyum mengetahui sang adik kelas menyukainya, hatinya masih saja kepikiran tentang laki-laki yang mengikuti sang gadis pujaan. ada senang bercampur khawatir yang di rasakan Karang.

Cinta tetaplah cinta, membuat orang mabuk kepayang sampai mau pingsan.

ingin rasanya Karang melempat girang, tapi dengan, banyaknya kaleng cet yang mengelilinginya membuat dua berpikir ulang. akhirnya dia hanya mampu berdiri dengan senyum dan ekspresi tersipu. niat awalnya untuk membantu menyelesaikan lukisan untuk stage terlupa. sampai akhirnya dia menutup semua kaleng cat di hadapannya. dan pergi untuk menikmati hangatnya rasa yang baru ia rasakan kini.

akan sulit di percaya, orang yang sedingin dan sependiam Karang mampu tersipu oleh sebuah rasa yang di sebut cinta. tapi, tidak ada yang mustahil untuk Karang rasakan bagi kedua sahabat sekaligus keluarganya. bagi Jeram dan Air, sedingin-dinginnya Karang dia tetap manusia normal.

mereka hanya belum cukup dekat untuk melihatnya mengekspresikan perasaannya. ini pertama kalinya, orang luar selain Jeram dan Air melihat ekspresi Karang. ini tentu saja sesuatu yang mengagetkan untuk mereka. saat di vila mereka, ingin Karang menceritakan tentang gadisnya dan masalah yang di hadapi si gadis kepada sahabatnya. walaupun dia tahu, sahabatnya tak perlu dia ceritakan tentang apa yang terjadi karena mereka bisa menebak mimik wajahnya, tetap saja ini mengganggunya.

sampai waktunya makan malam yang sengaja Air persiapkan akhirnya Jeram tidak sabar lagi untuk menanyakannya.

" kamu nggak mau cerita tentang rasa senang dan khawatir mu?"

" aku jatuh cinta dan cintaku berbalas, tapi gadis itu belum tahu cintanya berbalas. untuk saat ini aku cuma bisa bilang itu. rasa yang membuat aku senang. untuk kekhawatiran ku aku sudah berjanji untuk menutup mulut pada gadis itu." jawab karang dengan ekspresi yang sering berubah-ubah, kadang tersipu kadang khawatir.

selama sisa hari sebelum pementasan, mereka akhirnya menginap di kampus untuk menyelesaikan pekerjaan. ini juga memberi ketenangan untuk Karang, dengan begini untuk beberapa hari kedepan dia bisa menjaga gadisnya dengan leluasa dengan dalih ini.

Ai juga senang karena berarti selama beberapa hari kedepan dia akan sering melihat Karang meski tak ada sapaan atau percakapan seperti yang dia inginkan. baginya sudah cukup untuk melihat Karang bekerja keras dengan timnya.

tapi tidak dengan Findra, sisa hari sebelum pementasan adalah hari-hari terburuk baginya. setiap kali dia ingin lebih dekat akan ada orang yang menghalanginya. bukan hanya empat orang sahabat Ai tapi juga dua orang tambahan sahabat Karang. jangankan mendekat untuk melihat Ai pun sekarang sangat susah. tampaknya Jeram gereget dengan Karang yang tak kunjung bercerita, hingga dia mencari sendiri informasi tentang hal yang membuat karang khawatir kepada sahabat Ai. jadilah kolusi untuk menumbuhkan cinta di antara mereka.

ruang klub serasa lebih meriah selama hari-hari itu. ada banyak canda tawa yang menggema di setiap sudut ruangan. tak lupa kamera yang Fei pinjam ada di sudut-sudut nya untuk merekam aktifitas selama ini.