Chereads / 13;26 / Chapter 47 - Drama dibalik Drama

Chapter 47 - Drama dibalik Drama

sehari sebelum hari pementasan, semua persiapan selesai. Karang, Jeram, dan Air, berdiri di tengah-tengah ruang klub mengumpulkan seluruh anggota klub. setelah semua anggota klub berkumpul membentuk setengah lingkaran di depan mereka, Meraka turut duduk dan mulai berbicara,

" persiapannya sudah selesai hari ini. kalian pulanglah dan istirahat yang baik. besok adalah pementasan kedua setelah penerimaan mahasiswa baru tahun ini. tampilkan yang maksimal, buat sejarah untuk diri sendiri." kata Jeram menatap semua anggota klub.

" berdasarkan data yang di berikan Riza, untuk pementasan bulan ini akan di hadiri banyak orang yang berpengaur, setidaknya dilingkungan kampus. harap jaga sikap dan bekerja samalah dengan rapih." Air menambahkan.

" bubar...." satu kata perintah dengan nada dingin ini hanya ada satu orang yang bisa melakukannya. siapa lagi kalau bukan Karang.

***

semua persiapan untuk drama di setiap akan tampil selalu saja menguras tenaga lebih. semua kelelahan. beberapa mahasiswa malah numpang tidur di UKS kampus sebelum pulang ke rumah masing-masing dan istirahat dengan baik.

untuk kelima sahabat itu, mereka langsung pulang setelah membereskan barang bawaan. sedang yang paling akhir meninggalkan ruang klub adalah Karang dan kedua temannya. mereka memastikan tidak ada orang lagi di ruang klub. baru setelahnya mereka pulang.

ketenaran tentang klub drama kampus itu tidak hanya ada di dalam kampus saja, tapi sampai keluar. Findra tahu, Ai berpartisipasi dalam klub itu. karena tidak memungkinkan Findra akan mendapatkan tiket itu dengan identitas aslinya, Findra meminta temannya untuk mencarikan tiket untuknya. jadilah Findra mendapatkan tiket masuk menonton drama itu. alasan utamanya jelas bukan pertunjukannya, tapi gadis yang terlibat didalamnya.

semua kegiatan klub, termasuk isi dapur di ruang klub semuanya adalah hasil dari penjualan tiket pertunjukan itu. tentu saja harga yang di terapkan berbeda-beda sesuai dengan letak kursinya. yang termahal adalah yang paling strategis untuk melihat seluruh set itu.

hari pertunjukan tiba, hari masih menunjukan terangnya cahaya matahari, tapi ruang klub drama sudah sangat sibuk. ada yang menata kursi untuk tamu kehormatan. ada yang memeriksa ulang perlengkapan, ada yang memasang kamera. semua sibuk masing-masing. tak terkecuali Ai. dia sibuk mengarahkan teman-teman nya. sore membungkus klub drama. semua sudah siap, para aktor sudah berjanji pakaian dan mulai merias diri. beberapa orang masih lalu lalang mengambil barang. sedang yang lainnya kembali memeriksa kembali persiapan. Ai berdiri di tengah lautan kursi yang belum ada satupun yang duduki. matanya melihat amfiteater yang sedang berganti background yang di gerakkan oleh orang di belakang panggung.

Karang melihat Ai sedang berdiri sendirian, matanya tertuju pada amfiteater di hadapannya. Karang yang langkahnya sehalus kucing, sampai tak terdengar telinga orang berjalan menuju tempat Ai. Karang yang sedang berada di belakang Ai, mengamatinya dari atas sampai bawah penampilan gadis itu.

semua anggota klub yang tidak memainkan peran, sepakat menggunakan kemeja hitam.

begitu juga yang di kenakan Ai, Karang, dan yang lainnya. Ai memakai celana bahan hitam khas wanita karir, menunjukan betapa jenjangnya kaki yang dimilikinya.

rambutnya yang panjang di ikat menjadi satu. di saku celananya ada sebuah HT untuk berkomunikasi dengan tim. tangannya memegang catatan rangkaian pertunjukan.

secara keseluruhan yang dapat di lihat karang dari penampilan Ai hari ini adalah ringkas dan profesional.

belum sempat Karang menyapa Ai tamu mulai berdatangan. sebagi salah satu pendiri klub, Karang menyabut para tamu yang datang. beberapa orang lainnya mengantarkan tamu menuju kursinya. Ai berdiri di samping karang di dekat pintu masuk amfiteater sebagai orang yang menulis naskah drama. saat itulah Ai terkejut melihat Findra datang dengan menggenggam tiket.