Di sebuah kamar yang cukup besar terlihat Shen Zhu terbaring diatas tempat tidur. Tubuh kecilnya terselimuti kain berbulu merah dan tidak ada satu pun orang dikamar itu. Berbagai lukisan terpajang dimasing-masing sudut ruangan, lukisan yang indah bahkan tampak seperti nyata. Shen Zhu yang kala itu hanya terbaring terlihat mulai membuka matanya secara perlahan.
"Aku dimana?" Shen Zhu terkejut melihat seisi ruang kamar yang sangat asing dimatanya. Shen Zhu sepertinya tidak menyadari jika Jun Yuan telah membawanya pergi dari dalam gua. Disaat Shen Zhu mencoba mengangkat tubuhnya untuk duduk diatas tempat tidur. Tiba-tiba, dua gadis cantik muncul menembus lemari yang ada tepat di hadapannya.
Wussssh~
"Siapa kalian?!" Ucap Shen Zhu sambil memegang kain berbulu merah dengan sangat erat. Ke dua gadis yang baru saja dilihat oleh Shen Zhu tampak melayang-layang diatas udara, bahkan karena kecantikan dua gadis tersebut membuat Shen Zhu tidak menyadari jika mereka berdua bukanlah seorang manusia.
"Kakak!, dia bisa melihat kita!" Ujar salah satu gadis berambut panjang dengan jepitan rambut berbunga berwarna biru kepada gadis yang berada didekatnya.
Ke dua gadis cantik yang berada dihadapan Shen Zhu sepertinya kakak beradik, semua itu juga dapat dibuktikan dengan paras wajah yang sama. Namun, untuk membedakan mereka berdua cukuplah mudah. Karena dengan melihat jepitan rambut yang dipakai kedua gadis tersebut, itu sudah dapat membedakannya yang dimana masing-masing jepitan rambut memiliki warna yang berbeda (Merah dan Biru).
Gadis cantik dengan jepitan rambut berwarna merah pun langsung mendekati Shen Zhu setelah sang adik berbicara kepadanya. Disaat itu juga Shen Zhu mulai menyadari jika kedua gadis yang ada dihadapannya bukanlah manusia. Bagaimana tidak, gadis yang mendekatinya saat ini melayang-layang diatas udara tanpa melangkah menggunakan kakinya dan ditambah lagi tumbuh gadis itu tembus oleh cahaya.
"Kamu bisa melihat aku dan adikku, tuan?" Ungkap gadis cantik yang semakin dekat dengan Shen Zhu. Tatapan matanya terlihat sangat sulit untuk percaya jika Shen Zhu benar-benar dapat melihatnya.
Ketika gadis cantik itu baru saja bertanya kepada Shen Zhu. Tiba-tiba, pintu yang ada didalam kamar terbuka dengan cukup keras sehingga membuat ke dua gadis tersebut terkejut dan mulai melihat kearah pintu yang baru saja terbuka. Terlihat kala itu San Yuan berdiri dengan tatapan mata yang tajam kearah Shen Zhu sambil berkata dengan nada tinggi;
"Apa kamu baik-baik saja?!"
Shen Zhu yang melihat kedatangan San Yuan tampak terkejut, bahkan dia kebingungan untuk melihat kearah San Yuan atau gadis cantik yang kini ada dihadapannya, namun tanpa direncanakan Shen Zhu terlihat menganggukkan kepalanya kepada San Yuan.
Lalu disaat itu juga San Yuan mulai berteriak sekeras mungkin didepan Shen Zhu dan juga dua gadis yang melayang-layang diatas udara;
"Ayah!, dia sudah sadarkan diri!, cepat kemari!"
Dilain tempat, di sebuah teras berlapis kayu, Jun Yuan yang sedang bermain catur (Xiang Qi) bersama dengan pria berjenggut panjang tampak mendengar suara anaknya yang baru saja mengatakan jika Shen Zhu telah sadarkan diri. Jun Yuan jelas terkejut mendengar perkataan anaknya dan dia pun langsung berdiri sambil berkata;
"Apa kau mendengarnya, Tong Yang?!"
"Anak itu sudah sadarkan diri!"
Tong Yang yang mendengar perkataan itu pun mulai berkata;
"Ya!, aku mendengarnya."
"Sebaiknya kita tunda dulu pertandingan ini, kau harus lekas bertemu dengannya."
Tanpa pikir panjang Jun Yuan pun bergegas meninggalkan Tong Yang dan langsung pergi ketempat dimana Shen Zhu berada. Langkah kaki Jung Yuan terdengar jelas ketika melewati beberapa anak tangga dan bahkan terdengar sampai ke telinga Shen Zhu.
Tidak lama kemudian telah sampailah Jun Yuan ditempat dimana Shen Zhu berada. San Yuan yang melihat ayahnya langsung memberikan jalan untuk dapat mendekati Shen Zhu yang sedang berada diatas tempat tidur.
"Akhirnya kamu telah sadarkan diri juga, Nak!" Ucap Jun Yuan yang tidak kuasa menahan rasa bersalahnya dan langsung memeluk Shen Zhu.
San Yuan yang melihat ayahnya begitu dekat dengan Shen Zhu tampak sedikit iri, namun jika bukan karena San Yuan mengetahui tentang Shen Zhu yang telah menolong ayah, mungkin saja San Yuan langsung menendang ayahnya seperti biasanya.
"Petapa gua?" Ucap Shen Zhu yang saat itu masih sedikit mengingat tentang pria berkumis yang betapa didalam gua dan dia pun sama sekali tidak menyadari jika pria setengah baya yang pernah bertemu dengannya adalah pria berkumis (Jun Yuan).
"Terimakasih kamu telah membuka segel yang mengurungku selama ini, jika bukan karena kamu mungkin saja aku tidak akan pernah bertemu dengan orang yang kusayangi." Jun Yuan berbicara tanpa menghiraukan ucapan Shen Zhu kepadanya. Bahkan karena perkataan Jun Yuan, Shen Zhu mulai menyadari jika orang yang saat ini memeluknya adalah pria setengah baya yang pernah bertemu didalam gua dalam wujud hantu/arwah.
"Haaaaaaaaaa!?, Kau pak tua itu?!" Ujar Shen Zhu terkejut sambil menjauhkan Jun Yuan yang memeluknya. Sedangkan ke dua gadis cantik yang melayang-layang diatas udara terlihat hanya berdiri disamping San Yan berada.
Mendengar perkataan Shen Zhu, Jun Yuan pun mulai membalas perkataan tersebut dengan nada yang cukup mengesalkan;
"Sudah aku katakan, aku tidak berbohong kepadamu."
"Inilah wujudku sesungguhnya."
"Bukankah aku terlihat gagah?"
"Ha-ha-ha-ha!"
Di saat itu juga, setiap wajah selain Jun Yuan mulai terlihat seperti meremehkan perkataan tersebut. Bagaimana tidak, Jun Yuan tampak begitu percaya diri mengungkapkan betapa gagahnya dirinya. Namun, semua yang dikatakan Jun Yuan terbilang benar walaupun sulit untuk dipercaya.
"Sungguh, dia bukanlah ayahku." Ungkap San Yuan didalam hatinya ketika mendengar perkataan ayahnya yang begitu percaya diri.
Lalu tidak lama kemudian Jun Yuan pun kembali berbicara dengan rasa penasaran yang ditunjukkan olehnya;
"Oh ya!, aku hampir lupa untuk menanyakan namamu,"
"bolehkah aku tahu siapa namamu, Nak?"
Mendengar perkataan tersebut, Shen Zhu terlihat langsung menjawabnya tanpa ragu;
"Namaku Shen Zhu"
Saat mendengar nama itu, Jun Yuan merasa tidak asing dengan nama itu. Lalu setelah terdiam sejenak untuk mengingat-ingat, akhirnya Jun Yuan pun mengingat nama yang hampir sama dengan nama yang baru saja dikatakan oleh Shen Zhu kepadanya.
"Shen Zhu?, apakah kamu anak dari Shen Jian?" Ucap Jun Yuan yang sedikit ragu dalam mempertanyaan ke samaan nama Shen Zhu dengan Shen Jian.
Terkejut mendengar nama ayahnya sendiri, Shen Zhu pun langsung berkata dengan nada tinggi kepada Jun Yuan tanpa menghiraukan kedua gadis cantik dan San Yuan yang berada didalam kamar bersamanya;
"Pak tua!, Kau mengenal ayahku?!"
"Siapa sebenarnya kau, Pak tua?!"
Shen Zhu sama sekali tidak percaya bahwa masih ada orang yang mengenal ayahnya, bahkan dia juga tidak mengira jika Jun Yuan akan mengucapkan nama ayahnya disaat-saat seperti itu. Siapa sebenarnya Jun Yuan?, bagaimana dia bisa mengetahui nama ayah Shen Zhu dan bagaimana dia juga bisa mengenal guru Han Gu yang telah mengajari Shen Zhu mempelajari Kultivasi?, tentunya semua itu membuat Shen Zhu benar-benar penasaran akan sosok Jun Yuan si pria berkumis.
☢ Note : Mohon untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini tanpa seizin penulis, terimakasih. ☢
☢ [INFO PENTING!] ☢
Beri apresiasi pada penulis supaya novel D.O.S.I tetap berlanjut. Caranya mudah kalian hanya perlu ketik di google -> karya karsa .com/azhiez (Hilangkan spasi) dan di sana ada dukungan dimulai dari 5 ribu. Dengan mengapresiasi penulis melalui dukungan, kamu dapat membaca chapter terbaru yang lebih cepat daripada disini.
Kenapa saya memerlukan dukungan ini?, tentunya karena penulis novel D.O.S.I memerlukan asupan gizi 👊
Instagram -> @azhieznovelist
Support me On Karyakarsà -> @Azhiez