Chereads / Devourer Of Spirits : Immortality (Pindah ke Noveltoon!) / Chapter 6 - Cp.6 - Tombak emas terkurung bersama dengan pria berkumis

Chapter 6 - Cp.6 - Tombak emas terkurung bersama dengan pria berkumis

Didalam gua Shen Zhu berjalan dengan tenang sambil mengarahkan salah satu jarinya yang bercahaya kepermukaan dalam gua. Semakin lama berjalan didalam gua, Shen Zhu dan pria setengah baya kini telah berada pada pusat inti gua tersebut. Suasana yang tadinya biasa-biasa saja, kini menjadi mencekam karena beberapa kelelawar yang singgah tiba-tiba saja berterbangan dan beranjak pergi melewati mereka berdua.

Wuuusssh!

Shen Zhu sedikit terkejut dan hampir saja cahaya yang ada pada salah satu jarinya mati. Lalu tidak lama kemudian terlihat sebuah pilar-pilar yang tersusun rapih memutari sesosok manusia yang sedang duduk bersila ditengah-tengahnya.

"....?"

Ekspresi wajah Shen Zhu berubah ketika melihat sosok manusia yang sedang duduk bersila, Ekspresi wajah itu bukanlah tanda bahwa Shen Zhu takut namun sebaliknya dia merasa penasaran dengan apa yang kini sedang dilihatnya.

"Apa yang sedang dilakukan orang itu didalam Gua ini?" Ucap Shen Zhu sambil mengarahkan jari bercahayanya kearah pilar-pilar yang memutari sesosok manusia.

Lalu tidak lama kemudian pria setengah baya yang sudah berada tepat didepan pilar-pilar tampak berkata dengan nada sedikit tinggi kepada Shen Zhu;

"Sedang apa kamu, nak?"

"Cepat kesini!"

Mendengar perkataan tersebut membuat Shen Zhu mau tidak mau harus mendekati pria setengah baya itu. Tanpa berkata-kata Shen Zhu pun mulai berjalan dan semakin lama dirinya mendekat dengan sosok manusia didalam pilar, Shen Zhu mulai menyadari sosok manusia tersebut adalah seorang pria dengan kumis yang menyatu dengan janggutnya. Bisa diperkirakan umur pria tersebut setara dengan umur ayahnya.

Setelah Shen Zhu berada didekat pria setengah baya, Shen Zhu sedikit penasaran mengapa sosok pria berkumis yang duduk bersila sama sekali tidak mempedulikannya?, namun disaat itu juga pria setengah baya yang ada dihadapannya berkata;

"Itu adalah tubuhku yang sebenarnya,"

"Bukankah tubuhku itu sangat gagah, nak?"

Saat itu jelas Shen Zhu terkejut bahkan dirinya sama sekali tidak percaya dengan perkataan pria setengah baya yang melayang-layang disampingnya.

"Apa kau sedang bercanda, pak tua? itu tidak mungkin." Ujar Shen Zhu yang mengetahui betul perbedaan raut wajah pria setengah baya tersebut dengan pria yang sedang duduk bersila ditengah-tengah pilar-pilar yang mengelilinginya.

"Hahahahahaha!"

Seketika itu juga pria setengah baya tertawa terbahak-bahak setelah mendengarkan ungkapan dari Shen Zhu. Tawa itu bukanlah tawa yang menghina ataupun merendahkan pengetahuan Shen Zhu justru sebaliknya, pria setengah baya merasa sangat senang hingga akhirnya dia tertawa lapas begitu saja didepan Shen Zhu.

"....?"

Raut wajah Shen Zhu tampak kebingungan karena tiba-tiba saja pria setengah baya tertawa terpingkal-pingkal didepan. Lalu tidak lama kemudian pria setengah baya mulai angkat bicara sambil menunjuk kearah pria berkumis yang duduk bersila;

"Itu benar-benar tubuhku, nak"

"Sosokku yang sekarang hanyalah arwah,"

"Oleh karena itu aku berharap kamu bisa membantuku untuk masuk kedalam tubuh asliku."

Mungkin semua itu terdengar konyol, namun apa yang dikatakan pria setengah baya adalah benar. Karena sejatinya jiwa (arwah) dapat terlepas dari raga (tubuh) dan semua itu hanya dapat dilakukan oleh orang-orang tertentu saja.

"Apa kau yakin pak tua ini tubuhmu?" Ucap Shen Zhu merasa masih sedikit ragu dengan pernyataan yang telah dikatakan oleh pria setengah baya kepadanya. Shen Zhu berkata seperti itu juga bukan karena dia tidak percaya namun dia masih meragukannya.

"Aku sama sekali tidak berbohong, agar kamu lebih percaya mungkin aku akan melakukan sesuatu agar kamu mempercayai jika itu adalah tubuhku yang sebenarnya." Ungkap pria setengah baya yang tidak ingin melewatkan kesempatan yang selama ini di nanti-nantinya.

Tidak membutuhkan waktu lama, pria setengah baya tersebut menutup matanya dan tidak lama kemudian sebuah benda yang berada di samping pria berkumis tampak bergetar.

Druk-druk-druk!

Mendengar suara tersebut membuat Shen Zhu langsung memalingkan wajahnya kearah pria berkumis, sangat tidak disangka sebuah pusaka berbentuk tombak emas berdiri tegak di samping pria berkumis.

"Apa kamu melihat tombak emas itu berdiri?" Ucap pria setengah baya sambil menutup matanya dan sama sekali tidak melihat kejadian yang sedang dilihat oleh Shen Zhu.

"Ya!, aku melihatnya!" Ungkap Shen Zhu terkejut melihat tombak emas yang semakin lama semakin mengeluarkan cahaya walaupun itu tidak seterang cahaya pada salah satu jarinya.

Setelah mendengar perkataan Shen Zhu, pria setengah baya itu pun mulai membuka matanya kembali dan tidak lama kemudian tombak emas yang berdiri terjatuh kembali.

Bruuk!

"Huft!, mungkin dengan ini aku harap kamu mempercayaiku." Ucap pria setengah baya kepada Shen Zhu. Namun disisi lain, Shen Zhu masih merasa ragu bahwa pria berkumis yang ada didalam pilar adalah tubuh pria setengah baya.

"Jujur saja, aku masih meragukannya, tapi entah mengapa aku merasa perkataanmu tidaklah bohong" Ungkap Shen Zhu dengan nada sedikit rendah melihat kearah pria setengah baya yang kelelahan karena baru saja mencoba menggerakkan sebuah benda pusaka berbentuk tombak emas.

"Apa? kamu masih ragu? baiklah aku akan membuktikan satu kali kepadamu!" Ucap pria setengah baya yang sedikit kesal karena sangat susah untuk membuat Shen Zhu percaya kepadanya.

Namun, tidak lama kemudian Shen Zhu berkata sambil mengarahkan satu tangannya kearah pria setengah baya;

"Sudah, sudah. Itu sudah cukup, aku percaya kepadamu!"

Mendengar perkataan Shen Zhu membuat pria setengah baya mulai tersenyum dan langsung mendekati Shen Zhu dengan tatapan yang penuh harapan.

"Jadi, apakah kamu bisa membantuku membuka segel yang selama ini menyegel jiwaku?" Ungkap pria setengah baya dengan wajah yang sangat membuat setiap orang pasti akan langsung menjauhinya. Namun berbeda dengan Shen Zhu yang masih berdiri tegar meski pria setengah baya sangat dekat dengannya bahkan Shen Zhu terlihat sangat fokus melihat kearah pria berkumis yang duduk bersila.

Lalu tidak lama kemudian Shen Zhu pun berkata;

"Baiklah, aku akan membantumu,"

"Tapi bagaimana aku bisa membuka segel itu?"

Tangan kiri pria setengah baya tampak langsung mengerahkan ke sesuatu tempat setelah Shen Zhu berkata-kata kepadanya. Seketika itu juga Shen Zhu langsung melihat kearah yang baru saja di tunjukan oleh pria setengah baya kepadanya.

"...?"

Meski pria setengah baya belum berbicara, Shen Zhu telah menyadari bahwa ada sebuah bongkahan batu yang telah terukir rapih membentuk sebuah simbol pada pilar-pilar yang berjajar mengelilingi pria berkumis yang berada didalamnya.

"Kamu hanya perlu membuka segel itu di sana, aku akan memberitahumu apa yang harus kamu lakukan setelah berada di sana." Ucap pria setengah baya kepada Shen Zhu dan masih mengangkat tangan kirinya.

Lalu tidak lama kemudian Shen Zhu pun berjalan kearah yang baru saja ditunjukan oleh pria setengah baya, jujur saja Shen Zhu tidak bisa menyembunyikan rasa ketakutannya ketika dirinya semakin mendekati sebuah ukiran berbentuk simbol dari bebatuan. Bahkan, hawa yang dirasakan sangatlah berbeda dari sebelumnya. Karena Shen Zhu merasa tidak bisa menahan rasa takutnya, dia pun berhenti melangkah sebelum berada tepat didepan ukiran tersebut.

"Kenapa kamu berhenti?" Ucap pria setengah baya yang melihat raut wajah Shen Zhu mulai memucat dan itu jelas membuat pria setengah baya merasa khawatir dengan Shen Zhu.

"Apa aku akan baik-baik saja setelah membuka segel itu?" Ungkap Shen Zhu yang merasa tubuhnya semakin lemas dan tidak berenergi ketika semakin mendekati ukiran tersebut.

"Tenang saja, aku pastikan kamu akan baik-baik saja!" Ujar pria setengah baya yang tampak sedikit menyembunyikan sesuatu kepada Shen Zhu. Meskipun begitu, Shen Zhu sama sekali tidak mencurigai perkataan pria setengah baya itu dan mencoba melangkahkan kakinya lagi mendekati ukiran yang tinggal beberapa langkah lagi akan sampai.

Tap-tap-tap-tap

Didepan sebuah ukiran tersebut Shen Zhu tampak berdiri dengan raut wajah yang pucat. Dia benar-benar merasakan sesuatu yang menekan jiwanya, bahkan Shen Zhu mulai merasa sedikit sulit untuk bernapas.

"Apa kamu baik-baik saja, Nak?!" Ucap pria setengah baya melihat Shen Zhu berdiri dengan tidak stabil atau bisa dikatakan (Sempoyongan).

"Aku baik-baik saja, cepat beritahu aku bagaimana cara membuka segelnya." Gumam Shen Zhu yang berusaha tetap berdiri tegak meski itu sangat sulit untuknya.

Melihat Shen Zhu yang begitu nekat dalam kondisi yang tidak baik membuat pria setengah baya langsung memberitahukan apa yang harus dilakukan oleh Shen Zhu jika ingin membuka segel tersebut. Didalam hal ini pria setengah baya berkata agar Shen Zhu menaruh kedua telapak tangannya diatas ukiran simbol tersebut dan kemudian Shen Zhu harus memejamkan matanya agar dapat berkonsentrasi penuh dalam mengontrol kekuatan yang ada didalam tubuhnya maupun pada ukiran simbol tersebut.

Disaat pria setengah baya sedang memberitahukan hal yang harus dilakukan Shen Zhu, disaat itu juga tiba-tiba sinar cahaya muncul tepat pada ukiran simbol yang ada didapan mereka berdua.

"????"