Sangat sulit untuk mengakui sebuah kebenaran yang mungkin saja akan berdampak buruk di kehidupan kita. Begitulah yang saat ini dirasakan oleh Franklin di satu sisi Franklin ingin sekali mengakui bahwa Cecilia adalah putrinya namun disisi lain Franklin masih ingin tetap mempertahankan hubungannya dengan Shella. Mengingat Franklin adalah anak dari panti asuhan tentu saja saat ini hatinya iba melihat Cecilia, bagaimana mungkin Cecilia bisa tumbuh hidup dan melewati masa remajanya tanpa seorang ayah di sisinya.
" Apa maksudnya aku terlihat Familiar ? Tanya Franklin.
" Hahaha... aku hanya bercanda. Kata Lia kembali menyantap makanannya.
Awalnya Franklin berfikir Lia sudah mengingat segalanya semua kenangan tentang mereka 3 tahun yang lalu, berpikir bahwa ia akan mengatakannya tapi ternyata tidak. Franklin sedang bingung apakah Lia hanya sedang bermain-main atau sedang berpura-pura melupakan Franklin itulah yang menjadi pertanyaan di kepala Franklin.
Semua orang terlihat biasa mereka tertawa dan bercanda seolah tidak terjadi apa-apa namun tidak dengan Franklin yang masih terbawa akan perasaannya hatinya menjadi tidak tenang dan tentu saja Franklin terus menatap kearah Lia dan Cecilia. Franklin menjadi lebih optimis untuk melakukan tes DNA terhadap dirinya dan Cecilia.
Setelah makan malam semua orang kembali ke kediaman masing-masing Franklin tentu saja mengantar sella untuk kembali ke rumahnya. Namun di sepanjang jalan franchise orang melamun dan tidak menghiraukan perkataan saya yang sedari tadi berbicara dengannya.
" Are you okay ? Tanya Shella menyentuh pundak Franklin.
Franklin menoleh dan dengan terkejut menjawab " Ya... I'm Okay.
" Tapi aku rasa tidak, kau seperti menyembunyikan sesuatu dari ku. Kata Shella.
" Tidak aku tidak apa-apa. Itu hanya perasaan mu saja La. kata Franklin.
Shella hanya diam setelah mendengar perkataan Franklin namun hatinya tetap merasa ada yang janggal dengan Franklin.
Sesampainya di rumah setelah Shella turun dari mobil Franklin langsung berlalu pergi tanpa mengucapkan selamat malam hanya tersenyum sebelum pergi. Sikap nya menimbulkan beberapa tanda tanya di hati Sheila sebenarnya apa yang sedang terjadi kepada Franklin saat ini.
Keesokan harinya
Setelah mendapat beberapa helai rambut Cecilia kemarin Franklin segera melakukan tes DNA di ruang laboratorium rumah sakit bagaimanapun keputusan itu tidak akan keluar dengan cepat karena keputusan yang mungkin akan keluar dalam tiga hari kedepan. Franklin sudah meminta bantuan dari teman yang merupakan dokter dari bagian Forensik untuk agar hasilnya keluar lebih cepat.
" Jadi dia anak mu ? Tanya Dokter Duan.
" Aku belum bisa memastikan makanya aku ingin melakukan tes DNA terlebih dahulu. Kata Franklin.
" Tapi bukannya kau sebentar lagi akan menikah ? Bagaimana kalau ternyata dia adalah anak mu ? Tanya Dokter Duan kembali.
" Entah apa yang harus aku lakukan.
Franklin menjambak rambut nya frustasi.
" Hey man... Ini hanya kesalahan masa lalu jangan jadi kan hal ini menghambat kehidupan mu. Toh wanita itu juga tidak mencari mu sama sekali. Sebaiknya jika benar dia putri mu maka sebaiknya bicarakan hal ini baik baik dengan Shella. Aku yakin dia pasti mengerti dan mau menerima anak ini. Kata Duan.
" Tapi bukan kah seharusnya Pria luar memang sudah sering melakukan sxx bebas, bukankah ini hal yang biasa untuk kalian ? canda Dokter Duan di ikuti tawa.
" Tapi aku tidak seperti mereka itulah kenapa aku menyukai gadis Indonesia. Mereka punya budi pekerti yang tinggi dan sopan santun mereka menjadi hal yang paling menarik. Shella memperlihatkan nya secara nyata kepada ku. Dia cinta yang tidak bisa aku jelaskan seberapa dalam, dan besarnya perasan ku terhadap wanita itu. Kata Franklin.
Shella dimataku adalah sosok malaikat dari dunia, matanya penuh dengan kehangatan dan hatinya penuh dengan cinta. Untuk pria yang selalu mengalami kesepian sepertiku dan tidak pernah mengenal kata keluarga dia adalah semua yang aku butuhkan. Dia mampu membuatku merasakan bahwa dia adalah ibu, ayah, saudara, sekaligus istri secara bersamaan. Menikahinya adalah impian terbesar dalam hidupku. Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan mencintai seseorang sedalam ini. Dia membuat ku mampu jatuh cinta hanya lewat senyuman yang tulus. Jujur saja selama ini Aku tidak pernah memikirkan atau bahkan membayangkan sebuah pernikahan. Aku hanya bahagia melakukan semuanya sendiri. Bahkan aku tidak pernah ingin mengenal wanita, atau bahkan menjalin hubungan. Tapi semenjak Shella datang ke hidupku semuanya berubah semua persepsi itu berubah.
Keesokan Harinya.
Setelah menerima panggilan dari Dokter Duan dengan segera Franklin berlari menuju ruang laboratorium untuk menemui Dokter Duan. Karena hasil tes DNA ini merupakan sebuah rahasia di antaranya dan Dokter Duan. Franklin tidak ingin ada Dokter yang lain yang melihat hasil DNA ini.
Franklin membuka pintu Lab dengan segera dan saat itu Dokter Duan sedang memegang surat hasil tes DNA di antara Franklin dan Cecilia.
" Bagaimana Hasilnya ? Tanya Franklin.
" Entah kali ini aku harus bilang ini berita baik atau buruk tapi yang jelas aku sungguh tidak menyangka hasilnya seperti ini. Kata Dokter Duan dengan wajah terkejut.
" Ada apa ? Sebaiknya jangan ber tele-tele Dokter Duan. Kata Franklin menarik selembar kertas tersebut dari tangan Dokter Duan.
Setelah matanya menyusuri semua hasil yang tertera di dalam kertas tersebut. Franklin perlahan kehilangan keseimbangan dan saat itu tangannya meraba kursi yang ada di sebelah nya. Sambil terduduk, wajahnya pucat dan perlahan ia membuang nafasnya dengan keras. Franklin menatap Dokter Duan.
" Aku sudah menduganya, Jadi dia benar benar putri ku. Aku sudah memastikan nya sejak awal karena kami punya warna mata yang sama . Kata Franklin.
" Jadi apa yang akan kau lakukan ? Tanya Dokter Duan.
" Entah lah ini masih sangat mengejutkan. Aku belum bisa berfikir jernih.
" Tapi sebelum itu aku ucapkan selamat kepada Dokter Franklin. Karena sudah sah menjadi seorang Ayah. Hahaha. Kata Dokter Duan.
" Hemmm Dokter Duan kenapa kesannya anda sedang mengejek saya. Kata Franklin sambil menatap Dokter Duan.
" Hehehe .. Kau yang sedang mengejekku. Aku sudah 5 tahun menikah dengan istri ku tapi kami masih belum juga di karuniai anak sama sekali. Tapi lihat dirimu baru satu malam kau sudah menghasilkan anak. Kata Dokter Duan.
" Apa kau mau aku mengajarimu caranya ? Tanya Franklin jail.
" Boleh !!! Jawab Dokter Duan dengan penuh semangat.
" Sudahlah aku sedang tidak ingin bermain-main, kalau begitu aku pergi dulu. Thanks Dr. Duan. Tapi tolong rahasiakan ini ya. kata Franklin berjalan meninggalkan ruangan Lab.
Dokter Duan berlari ke arah pintu dan sempat berteriak " Aku akan merahasiakan nya jika kau memberi tahu caranya. Kata Dokter Duan.
" Jawabannya sudah aku dapat kan tapi sekarang apa yang harus aku lakukan ? Batin Franklin sembari berjalan mengabaikan Dokter Duan.