Setelah mandi dan berganti pakaian, Chad mengajak Flair mengunjungi rumah Shandy untuk membawa Fayre pulang. Rumah Shandy berada dekat dengan Pabrik Meuble Atwood milik keluarga mereka yang dijalankan oleh Barric. Rumah besar yang berada di pinggir kota dan terlihat paling besar dari rumah-rumah lain di sekitarnya. Dengan halaman yang superluas dan bergaya lampau dengan ornamen batu menghiasi sepanjang pagar tinggi yang mengelilingi rumah tersebut.
Hadley memarkir mobilnya di bawah pohon dekat dengan pintu masuk. Dan terlihat Sean yang berjaga di depan pintu masuk mengawasi siapakah orang yang baru saja datang ke rumah besarnya itu.
"Auntie Flair....!!! " Panggil Sean berlari kecil dari pintu rumahnya ke arah flair yang baru saja memasuki taman di depan rumah besar itu.
"Dimana mama mu, Sean?? " Tanya Flair sambil mengangkat tubuh kecil itu dan menggendongnya.
"Mama sedang di dapur, ia khusus memasak untukku hari ini, karena aku dan dia kami sama-sama sedang libur bekerja. " celoteh riang Sean yang ceria karena Flair datang di rumahnya.
"Libur bekerja? Wah, kau juga bekerja sayang? " Lanjut Flair sambil mengelus kepala Sean.
"Iya kata Mama aku juga bekerja, kelak ilmuku juga bisa menghasilkan uang saat aku sudah dewasa, seperti Mama." Riuh riang celoteh kecil ini tak dapat ditahan.
"Kalian sudah datang, mari sarapan bersama." Ujar Shandy sambil sibuk menyiapakan makan pagi di dapur. Omlet, sup ayam jamur kesukaan Sean dan spageti dengan daging kesukaan Barric sudah tersedia di sana.
Sedangkan di pojok dapur Fayre sengaja tidak memandang wajah Chad dan menyibukkan diri menyiapkan beberapa jus buah untuk semua orang.
"Spageti daging? Ini kesukaan Baaric." Ucap Flair sambil mengenali makanannya itu.
"Iya, Barric mengirim pesan padaku ia akan pulang pagi ini. Tolong jangan menanyakan apapun padanya. " Balas Shandy dengan cemas sambil bergantian menatap Flair dan Chad.
"Baiklah, aku juga sudah mendapat beberapa bukti kalau dia terlibat penggelapan uang. Aku harap dia segera jujur padaku dan tidak lagi membuatku mabuk seperti tempo hari. " Sahut Chad dengan wajah jengkel.
"Ternyata kau mabuk bersama Barric malam itu? " Tanya Fayre dengan mata melotot.
Lalu Fayre meletakkan gelas-gelas jus buah di meja makan dan pergi memasuki ruang tengah rumah Shandy.
Flair meminum salah satu jus dari gelas-gelas di meja itu dan menikmatinya bersama makanan kecil yang ada di sana.
Chad mengikuti Fayre masuk ke ruang tengah dan memcoba menghentikan langkah Fayre. "Fay, jangan menghindar dariku lagi!" Ucap Chad minta diberi kesempatan.
"Aku tidak mau dengan pemabuk, jangan lagi sentuh aku!! " Seru Fayre dengan galak kepada Chad.
"Tapi Aku sedang tidak mabuk sekarang!!! " Ujar Chad masih berupaya terus mendekati Fayre yang masih saja tidak mau menatapnya.
"Tapi bisa saja kamu mengulanginya lain kali!!! " Bentak Fayre mendorong tubuh Chad yang berusaha memeluknya.
" Baiklah hukum aku jika membuatmu kembali baik!!!! " Chad masih memaksa ingin diperhatikan oleh Fayre.
"Nikahi aku!!!! Bilang kepada semua anggota keluarga!!! Aku akan berikan semua tubuhku padamu!!!! " Seru Fayre dengan mata yang berapi-api memandang dengan sinar yang menuntut keinginannya untuk dipenuhi.
"Apa kau yakin???!!!" Tanya Chad sambil menatap tajam pada Fayre tidak yakin dengan apa yang didengarnya barusan.
"Aku sangat yakin, tinggal keberanian mu saja menghadapi semua anggota keluarga yang mungkin tidak setuju dengan hal ini!!!"
Ungkap Fayre menantang Chad.
"Ah, aku yakin kamu tidak akan berani, dan kamu tidak serius denganku. Aku hanya anak kecil bagimu!" Lanjut Fayre sambil melepaskan diri dari tangan-tangan Chad yang mencengkeram kedua lengannya.
"Tapi ada penolakan malam itu... !!!" Ucap Chad dengan nada yang lebih rendah.
"Aku ingin melakukannya dengan sadar, dengan penuh cinta. Bukan dalam keadaan mabuk yang mungkin akan kau lupakan setelah itu." Jelas Fayre masih memandang tajam pada Chad.
"Kamu sendiri mengapa malam itu menyentuhku seperti singa yang kelaparan??? " Tanya Fayre sambil mendorong jengkel tubuh tegap Chad hingga mundur ke belakang.
Chad "....."
"Ah kamu hanya ingin tubuh saja tanpa ingin serius bersamaku!!!! " Fayre membuang pandangannya ke arah lain.
"Sudah lama aku tidak menyentuh wanita. Kau tau sendiri bukan, luka ini terlalu dalam setelah istriku meninggal, Fayre. Baru kini kamu membuatku memikirkan mu setiap saat di mana pun aku berada. " Ungkap Chad dengan suara merendah.
Chad meraih tubuh mungil Fayre dan memeluknya dari belakang. " Maafkan aku, Aku sungguh-sungguh meminta maaf. Aku sama sekali tidak ingin menyakiti atau memepermainkan mu. Kau tahu kan aku selalu ingin melindungi kalian. "
"Sudah!!! Kamu harus bisa membedakan dan membiasakan, kamu sebagai paman atau ingin menjadi suamiku kelak!!! " Bentak Fayre dengan mata yang berkaca-kaca, air mata merembes dari kedua matanya.
"Aku ingin tahu mengapa kamu ingin cepat-cepat menikah denganku? Aku harus tahu alasannya. Karena sekali kita melangkah mengumumkan perasaan kita maka kita tidak akan bisa kembali lagi!!!" Ucap Chad sambil menyeka air mata yang mulai mengalir di mata Fayre.
Chad mendekatkan wajahnya ke wajah Fayre.Bibirnya memanggut dalam-dalam ke bibir merah Fayre, ciuman yang begitu dalam dan Fayre pun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Ciuman ini seperti sebuah morphine yang mampu menghilangkan rasa sakitnya, menenangkan rasa takutnya. Rasa sakit akan serangan Ken, rasa sakit karena takut terpisah dari Chad, sakit jika nanti menghadapi pandangan anggota lain jika mengetahui hubungan ini.
Ponsel Flair jatuh tanpa ia sadari. Tangannya mengatup menutupi kedua mulutnya yang menahan tangis. Tadinya ia ingin memberi tahu Fayre bahwa kontrak kerja dengan SW Grup yang diurus oleh Rory berhasil diperbarui dan ia mereka bisa kembali kerja esok hari. Namun langkahnya terhenti ketika melihat pintu ruang tengah itu terbuka sedikit dan Ia menatap kedua insan itu saling berpagutan. Paman dan saudara kembarnya. Paman yang ia sayangi sebagai pengganti orang tuanya, paman yang ia kagumi yang telah menjaganya lima tahun ini. Paman yang ia harap bisa melindungi mereka hingga mereka menikah nanti. Dimana pikiran Fayre hingga bisanya adik kembarnya itu melakukan semua ini.
Jadi selama ini wanita yang sedang merajuk itu adalah Fayre, orang yang dihindari di rumah mereka oleh Fayre itu adalah Chad. Flair menghubungkan semua kenyataan yang terjadi akhir-akhir ini. Flair menghapus air matanya sendiri dan ia segera pergi tanpa pamit dari rumah itu.
.
.
.
*) Jangan lupa Follow IG : MyAzra_Tyas
untuk tahu judul Novel saya yang lain