Seminggu sebelum pernikahan ku, aku mulai teringat nenek yang sekarang berada di Australia untuk melakukan perawatan, ya.... di usia nenek yang sudah tak lagi muda dia kerap terserang penyakit dan akhirnya aku dan Tante Jenie sepakat mengirim nenek ke Australia, Tante Jenie adalah anak kedua nenek ku setelah Ayah dan menikah dengan seorang pengusaha berdarah Australia hingga mereka semua menetap di Australia.
"Hi....!! Tante bagaimana keadaan nenek..?, apa ada perkembangan ?, O ya apa dia sudah tahu bahwa aku akan menikah ?" ( Pesan yang ku tulis untuk Tante Jenie ) Karna kami belum memberi tahu apa apa ke nenek mengingat kondisi nenek yang tak stabil
selang beberapa detik ....
"HI Ana ! (Ana adalah Panggilan yang di buat nenek dan Tante)
Nenek sudah lebih baik dari sebelumnya tak perlu khawatir, o... ya ! tentang pernikahan mu aku belum memberi tahu ibu, mengingat kondisi sekarang, aku takut dia akan minta pulang, karna cucu kesayangan nya akan menikah." Ledek Tante Jenie
"Tapi Ana itu takkan baik untuk kesehatannya." Keluh tante Jenie
"mungkin aku dan ibu juga tak bisa hadir ke acara pernikahan mu. Tante harap Ana mengerti, mengingat kondisi nenek mu belum stabil aku tak bisa meninggalkan nya tapi tenang saja aku akan menyiapkan paket honeymoon ke Australia untuk mu dan Dirga. Titip salam dari Tante dan Nenek untuk Dirga dan Ibu Pratama . "
Aku tersenyum malu ketika membaca pesan dari Tante tentang Honeymoon, membuatku sedikit memerah karena jujur saja walau sudah menjalin kasih selama bertahun tahun tapi Dirga adalah pria yang punya komitmen dia takkan menyentuh ku sampai aku sah menjadi istri nya
"tokkkkk.tokkkk.tokkkk !!!!" suara ketukan pintu
"siapa yang datang berkunjung sepagi ini ?" tanyaku dalam hati
"Selamat pagi sayang ku ...!" sapa Dirga
"selamat pagi.... Eh.. Mama ikut juga ?! sambil mempersilahkan Dirga dan Mama masuk kerumah
"Ya Sya, Mama sama Dirga sepakat datang kemari,"
"mau liat kamu memakai beberapa baju pengantin yang sudah Mama dan Dirga pilihkan!!" Mumpung hari Minggu Dirga dan kamu libur !( tambah ibu Dirga sambil mengulurkan beberapa gaun pengantin berwarna putih )
Makasih ya Bu udah bantuin Tasya, Tasya yakin pilihan ibu yang terbaik ! pujiku sambil memeluk
Kalo gitu Tasya coba dulu ya Bu bajunya !!!
Sya mau dibantu gak ! Kalimat yang keluar dari mulut Dirga yang membuat aku dan ibu menatap tajam ke arah Dirga
hahahaha !!!!!! kenapa tatapan Ibu dan Tasya mengerikan, maksud ku adalah menolong Tasya membawa beberapa gaun ini. ( sambil menunjukkan beberapa gaun ke arah kami )
spontan aku dan Ibu tersipu dan senyum malu malu
setelah beberapa menit aku keluar dengan gaun pertama.
emmmm..., Sya sepertinya gaun itu terlalu terbuka aku takut kamu masuk angin di acara pernikahan kita !!! hahahah !!! sindir Dirga sambil melirik ke arah Ibu
Dirga kamu takut Tasya masuk angin, atau takut ada pria lain yang akan melirik tubuh indahnya ? jawab ibu sambil mencubit hidung anak kesayangan nya
setelah beberapa baju yang aku coba tapi kedua Ibu dan anak ini tak menyukainya ini baju terakhir yang aku coba
gaun putih yang menonjolkan bahuku dan panjang mengikuti lekuk tubuhku dengan bawahan sedikit mengembang mampu membuat Ibu dan Dirga tertegun dan menjulurkan kedua jempol tangan mereka yang menandakan mereka menyukai gaun ku.
Emmmm Ibu dan Dirga sudah pergi tinggal aku dan gaun yang sudah kami pilih disini
tokkk tokkk tokkk !!! suara pintu
hemmm pasti Dirga meninggalkan sesuatu lagi . Dalam hati dan berlari untuk membukakan pintu "kleck...."!!!!
Ya Dirga ke,,, !!
belum sempat aku melanjutkan kata kata ku tiba tiba aku di bekap seorang pria yang tak sempat kulihat wajahnya dan bius nya membuat ku hilang kesadaran .
Entah berapa lama aku tidur yang pasti aku bangun di atas kasur empuk dan dalam kamar bernuansa mewah. Membuatku tersadar ini bukan kamarku.
Saat akan bangkit dari tidurku aku melihat seorang pria tampan gagah bahkan kuakui dia lebih tampan dari Dirga dan mengenakan Jas hitam dalaman kemeja Putih berdasi biru gelap sedang duduk di kursi dan menatap ke arah ku !
Apa tidur mu nyenyak istriku ??? tanyanya sambil meneguk segelas air yang ada di genggamannya
istrimu ??? tanyaku tegas, maaf aku ada dimana ? berusaha bangkit dan mengingat kejadian yang aku alami
tiba tiba laki laki itu mendekat dan memegang daguku
" Ya aku lupa hari ini kamu belum menjadi istri ku tapi besok akan menjadi nyonya Peter", bukankah aku terlalu buru buru sayang ?
" Kamu gila besok, mana mungkin aku menikahimu, kenal saja tidak, jangan main main dengan ku sebentar seminggu lagi aku akan menikah dengan Dirga!!" menepiskan tangannya dari daguku
"Hahahaha sayang apa maksud mu kamu akan menikah besok, apa kamu tidak sadar kamu terlalu nyaman di tempat ini hingga tidur selama 6 hari.!!!
"Apa aku pingsan selama enam hari, bagaimana dengan Dirga dia pasti menghawatirkan ku aku harus segera pulang bagaimana pun caranya". Dalam hati
Ketika akan beranjak meninggalkan laki laki itu, tiba tiba tubuhku serasa di dipeluk dari belakang ..
" Mau kemana sayang,? Ana apa kamu berfikir kamu bisa lari dari calon suami mu ini ?" menarik dan mendorong ku jatuh ketempat tidur
" Hei psikopat aku tak ingin membuang waktuku dengan mu pergi dari hadapan ku aku bukan perempuan sembarangan." bangkit dan terus melawan.
Tiba tiba dia menghampiri ku dan terus mendekat ke wajahku, hampir membuat bibir nya dan bibir ku bersentuhan
"Ana jangan pancing amarahku tidakkah kamu tau calon suami mu ini sangat pemarah, sebaiknya jangan mencoba lari karna besok kita akan menikah" . sambil mengecup bibirku
"parrrrrrrrrrr ! spontan aku menamparnya dan mendorongnya jauh dari hadapanku.
"Jangan menyentuh ku bajingan, kau psikopat gila"!!! dengan nada keras
"Tak kusangka calon istri ku begitu agresif seperti seekor serigala liar, sungguh menarik. beranjak dan mulai melangkah meninggalkan ku
"O...iya.... nanti akan ada pembantu yang datang mengurus mu dan mengantar makanan mu Ana !!!! sebaiknya jangan berbuat hal yang membuat ku marah atau kekasih yang paling kau cintai takkan kau lihat lagi selamanya !!!! ucapnya dengan nada yang mengerikan.
Seketika aku tertegun mengingat kembali dia memanggilku "Ana" nama panggilan yang hanya digunakan nenek dan Tante untukku. Dan dia mengenal Dirga ? Siapa dia ? aku tak mengenalnya tapi dia seperti sudah lama mengenalku ? dimana aku? Bagaimana caraku pulang ?
sejuta pertanyaan mulai menghampiriku hingga membuat ku takut dan meneteskan air mata ..... entah apa yang akan terjadi setelah ini ?!.. membuat tangisanku semakin deras mengalir .....