Chereads / Terbelenggu / Chapter 3 - Hari yang buruk bersama Psikopat

Chapter 3 - Hari yang buruk bersama Psikopat

krekkkkkk!!!!!! ( suara pintu terbuka )

seketika aku menghapus air mataku

"Selamat siang nyonya tuan Adamson menyuruh saya membawakan makan siang untuk nyonya "!! sapa pelayan yang terlihat seumuran ibuku jika masih hidup

" Katakan pada Psikopat itu aku takkan memakan apapun sampai dia melepaskan ku !" (membuang muka)

"emmmm bik boleh aku tau siapa tuan rumah ini ?" (sedikit mendekat dan menarik tangan pelayan tua itu )

"OH.... Dia tuan muda Adamson Peter nyonya Pemilik perusahaan Adamas group !" jawab bibik.

"Apa !!! pemilik perusahaan fashion terbesar di Asia !!!! (Terkejut mendengar jawaban pelayan itu )

Benarkah dia CEO BRAND ADAMAS ?? lalu apa hubungannya denganku kenapa dia mengurungku bik ? aku bahkan tak pernah bertemu dengannya . ( tanya ku kembali )

"Yang saya dan pelayan lainnya tau Nyonya akan menikah dengan tuan besok !!! " Dan dia tak mengijinkan nyonya keluar ruangan ini sampai pernikahan besok, jika tidak ada pertanyaan lagi bolehkah saya pergi nyonya jika ada yang anda perlukan silahkan panggil saya nyonya, anda boleh panggil saya bik nani, saya permisi nyonya !!! melangkah meninggalkan kamar.

Di halaman kediaman Peter

"Tuan anda sudah kembali ?" sapa Bik Nani

"Ya bik hari ini aku pulang lebih awal dan membawa beberapa gaun pengantin untuk Ana, Apakah ana sudah makan ? " tanya nya sembari memberi tas dan jas kerja ke tangan Bik Nani.

"Maafkan saya Tuan, tapi sepertinya nyonya tak menyentuh sedikit pun makanannya, apa perlu saya buat kan yang baru Tuan ?" mengikuti Adamson dari belakang.

"Tak perlu bik, suruh pelayan lain mengantarkan makan siang ku ke kamar Ana, aku akan makan bersama nya !! " berjalan menuju kamar ana

Apa yang harus aku lakukan sekarang, owh... aku mungkin bisa kabur dari jendela itu, kenapa tak terpikirkan olehku, sebaiknya aku kabur sekarang sebelum psikopat itu datang aku pun beranjak mendekati jendela mengukur ketinggian dan menarik tirai dan mengikat nya menjadi satu bagian, ahk kenapa keluarga Peter membangun rumah setinggi ini. Saat menyiapkan ancang-ancang tiba tiba sebuah suara

'Apakah istriku tak takut mati ?" bisik Adamson di telingaku

sontak aku kaget dan hampir jatuh keluar jendela, tapi Adamson menahan pinggang ku.

"Apa yang kau lakukan lepaskan aku psikopat gila !!" meronta berusaha melawan walaupun aku sadar tak ada gunanya melawan Adamson, dengan tubuh kekarnya aku hanya seekor semut baginya

bruckkkkkkk !!!! mendorong ku ke tempat tidur.

"Ana sepertinya kau paling suka membuat ku marah, Pelayan bawakan makan siang ku dan nyonya masuk !!" perintah Adamson.

Mendengar perintah Adamson semua pelayan masuk dan meletakkan makanan di atas meja, dan satu persatu pelayan meninggalkan ruangan Ana.

" Aku tak mau makan apapun darimu !!" membuang muka

" Owhhh aku tau, Bukankah kau terlalu manja jadi isteri, baiklah kita akan lakukan seperti kemauan mu !!! memakan sesuap nasi dan menarik leher Ana merapat ke arah wajahnya.

Perlahan bibir Adamson mulai mendekati bibir Ana, Ana tak bisa melawan kekuatan Adamson yang membuat bibir mereka harus bersentuhan. Pelan pelan Adamson memasukkan makan yang ia makan ke dalam mulut Ana menggunakan lidahnya.

"Cuihhhhhhh!!!" Bajingan !!! Ana berusaha melepaskan diri dari Adamson.

Belum sempat berdiri Adamson menarik tubuh ku dan lagi lagi aku terbaring di tempat tidur dengan posisi Adamson berada di atas ku.

"Apa yang kau lakukan menjauh dariku bajingan !!!" berusaha mendorong Adamson

Dengan gerak cepat Adamson melumat bibirku, dan tangan kanan nya memegang kedua tangan ku di atas kepala, dan tangan yang lain berusaha meraba tubuh ku, rasa takut mulai mengahantui ku. Perlahan air mata ku mengalir dengan derasnya tapi psikopat ini tak menghiraukan raungan ku sedikit pun, bahkan ia menjadi lebih agresif dengan perlahan membuka seluruh kancing bajuku. menampakan bahagian dada ku

"Ja...ja..ngan aku mohon, a..a..KU akan menuruti kemauan mu !!" Rintih Ana berusaha bicara walaupun bibir Adamson masih melekat di bibirnya

Mendengar perkataan Ana membuat Adamson sedikit tenang dan melepaskan Ana ,

" Maka besok menikahlah dengan ku, jangan melawanku dan turuti kemauanku ! " sambil membelai rambutku.

Mendengar perkataan Adamson membuat Ana kembali marah

"Lebih baik aku mati dari pada menikahimu !!!" ucap Ana dengan nada emosi

Hehhhhhh ..... !!! menyeringai

Pengawal bawakan Laptop ku kemari !!!

Mendengar perkataan Adamson seorang pelayan masuk dan meletakkan laptopnya tepat menghadap ke arahku

"Nenek.....!!!" terkejut melihat rekaman yang ada di layar laptop

"Dr Harry kau tau apa yang harus kau lakukan ? perintah Adamson

Berhubung ini adalah panggilan video call tentu saja dia mendengar suara Adamson.

Mata Ana masih fokus menatap Dokter dengan membawa suntik mendekati botol infus nenek nya.

" Apa yang ingin kau lakukan, Berhenti...!!!" teriak ana meronta

" Itu adalah suntik sayang yang diisi zat mematikan sekali dia masuk ke dalam botol infus nenek mu maka nenek mu akan meninggalkan dunia ini !" mulai mendekat ke arah Laptop.

Dalam video call tersebut terlihat jarum suntik sudah menembus botol infus nenek, membuat ku sangat frustasi, aku tak sanggup kehilangan nenek, tanpa berfikir panjang aku meraih kaki Adamson.

"Tolong jangan sakiti nenek, hanya dia yang ku miliki saat ini, aku akan menikahimu tapi jangan sentuh nenek ku !!!" pinta Ana memelas dan menangis di kaki Adamson

" Kenapa kau menunggu aku berbuat kejam padamu Ana, andai saja kau tak keras kepala aku takkan sekejam ini." mengangkat Ana dan membawanya duduk di kursi

"Makan makanan mu dan jangan membuatku marah aku tak ingin wanitaku terlihat kurus di hari bahagianya, karna besok akan ada banyak reporter yang datang jangan membuat masalah...!!!" memperingatkan Ana

"Hari bahagia, bajingan ini benar benar gila, menculik pengantin orang lain dan sekarang memaksaku menikah dengannya bahkan berusaha membunuh nenek " umpat Ana di dalam hati dan melahap makanan yang sudah Adamson sajikan.