NOTE : Sambil baca bab ini, otor saranin sekalian dengerin lagunya J.rice – Thank you for the broken heart.
Soalnya pas otor nulis babnya otor juga sambil dengerin lagunya, dan lagunya related banget sama bab nya...
_______________________________________________
"Dan aku juga masih sangat mengingat dengan janjimu yang tidak akan pernah meninggalkanku dan akan menjauhkan segala kesedihan dari kehidupanku" ucap Selin memecah kesunyian yang ada di antara mereka, "tapi nyatanya janji hanya akan tinggal janji, justru kau yang ternyata memberikan kesedihan terbesar dalam hidupku" sambungnya dengan suara tercekat, dadanya tiba-tiba saja merasa sesak saat mengingat kenangan mereka.
Raka tak langsung menanggapi ucapan yang baru saja dikatakan oleh Selin, perkataan yang bagaikan ribuan belati menghujam jantungnya. Ia merasakan sesak yang teramat sangat.
"justru karna aku ingin menjauhkanmu dari kesedihan yang tak berujung, makanya aku merelakan kebahagiaanku sendiri dengan melepaskanmu demi kebahagiaanmu" ucap Raka lirih, tetapi masih bisa didengar dengan jelas oleh Selin.
Raka menundukkan kepalanya dengan begitu dalam untuk menyembunyikan rasa sakit yang tercetak jelas pada wajahnya, bahkan sekarang matanya pun telah berkaca-kaca saat mengingat kembali keputusan terberat yang pernah ia ambil dalam hidupnya dengan melepaskan Selin, satu-satunya kebahagiaan yang tak akan bisa miliki.
Jika saja ia memiliki ego yang tinggi, ia sudah pasti tidak akan melepaskan Selin, tapi ia memilih untuk tidak bersikap egois dan merenggut segala impian yang telah di dambakan oleh Selin.
Raka kembali terdiam setelah menanggapi ucapan Selin, ia tidak sanggup melanjutkan perkataannya karna takut ucapannya akan menyakiti Selin semakin dalam.
Keheningan kembali melingkupi dua orang anak manusia yang pernah memiliki hubungan dimasa lalu yang berakhir tragis.
Entak karna apa, lagu yang sedari tadi terdengar dari pengeras suara di setiap sudut kafe yang sedari tadi memutar lagu bahagia kini berganti dengan lagu yang seakan sangat pas dengan keadaan mereka, lagu yang memang sering di dengarkan oleh Selin selam beberapa tah7n belakangan ini.
'Thank you for the broken heart'
Everything i know about love i learned from you, From you ...
And everything i know about pain i learned from you, From you...
Selin kembali merasakan sesak yang sangat amat menyiksa dari setiap kata yang terdapat dari lagu tersebut.
You were my only, you were my first
you showed me lonely, And you took me in when i was hurt...
but the most important thing you ever gave me, you was the one
that hurt the most
so thank you for the broken heart
oh yeah...
And thank you for the permanent scar
Lagu patah hati itu terus mengalun memenuhi setiap sudut kedai kopi, Selin kini tak bisa lagi menahan tangisannya. Terdengar sangat jelas isakan pilu yang keluar dari mulut Selin dari tempat duduk Raka.
Sedangkan Raka kini bertambah sesak dengan rasa bersalahnya yang seakan bertambah saat mendengar isakan pili penuh kesakitan dari Selin.
cause if it wasn't for you
i might forget, how it feels to let go
and how it feels to get a brand new start
so thank you for the broken heart
i still remember when you called
and said that he didn't admit anything
how could you expect me to look at you the same way
you were my only, but not my last
you showed me lonely, and you made me put you in the past
But the most important thing you ever gave me was the one
that hurt the most...
so thank you for the broken heart,
oh yeah...
and thank you for the permanent scar
cause if it wasn't for you
i might forget, how it feels to let go
and how it feels to get a brand new start
so thank you for the broken heart
and everytime i find myself alone in pieces
i find myself i'll just remember when you hurt me and i made it
so thank you for the broken heart
and thankyou for the permanent scar
cause if it wasn't for you
i wouldn't be here,
with the love of my life all my pain disappear, i've come so far
so thankyou for the broken heart
i thankyou,
I thankyou for the broken heart
oh yeah oh, broken heart…
Lagu terus mengalun hingga selesai dan tergantikan oleh lagu lain yang lebih bersemangat. Walaupun demikian, isakan kepedihan Selin tetap saja terdengar.
Karna tak tahan mendengar isakan pilu gadis yang sangat ia cintai sampai sekarang itu, Raka beranjak dari duduknya dan mengambil tempat duduk di samping Selin dan langsung membawa tubuh Selin ke dalam dekapannya.
Awalnya Selin memberontak, tapi Raka malah lebih mengencangkan dekapannya pada Selin. Selin menyerah dalam aksi berontaknya ingin lepas dari pelukan Raka dan sekarang malah semakin terisak pilu sambil mencengkeram ujung kemeja Raka.
"Kamu tidak pernah tau seberapa kerak aku mencoba bangkit dari keterpurukanku.... kamu ngga akan pernah tahu...." ucap Selin dengan isakan pilunya dan semakin mengencangkan cengkeramannya pada ujung kemeja Raka.
"Aku tahu, karna aku juga merasakan hal yang sama" jawab Raka dengan isakan yang lolos dari mulutnya. Ia kini tidak tahan lagi menahan dirinya untuk tidak ikut menumpahkan segala rasa sakit yang ia rasakan selama ini.
Kedua orang yang berpelukan dan sama-sama terisak itu kini telah menjadi pusat perhatian dari seluruh pengunjung kedai kopi yang ada di sekitar mereka, mereka pasti sedang bertanya-tanya apa yang sedang terjadi diantara mereka. Tetapi kedua orang yang telah menjadi pusat perhatian tersebut seakan mengabaikan keadaan sekitarnya.
Bahkan Dion yang menjadi salah satu pengunjung yang saat ini menyaksikan adegan berpelukan menatap iba pada mereka. Tidak ada tatapan lain yang ia perlihatkan selain tatapan ibanya pada mereka.
Tadi, disaat perjalanan mengantarkan kedua mamanya itu, Mama Sophia bercerita sedikit tentang masa lalu sang calon istri dan mantan kekasihnya itu dan memberitahunya alasan kenapa Raka kenapa ia dengan tega meninggal Selin disaat acara pertunangan mereka telah di depan mata.
"Raka meninggal Selin bukan karna dia tidak mencintai Selin lagi, justru karna ia sangat mencintai Selin maka ia rela melepaskan Selin, melepaskan kebahagiaannya sendiri demi kebahagiaan k3bahagiaan Selin" ucap Mama Sophia dengan suara yang terdengar sangat sedih. Dion bisa merasakan kalau sebenarnya calon mama mertuanya itu sangat menyayangi Raka dan mungkin telah menganggap Raka seperti anak kandungnya sendiri.
"Mama harap, kamu tidak membenci Raka atau bahkan berpikiran buruk tentangnya, karna semua yang ia lakukan hanya demi kebahagiaan Selin semata. Dan mama sangat berharap kamu bisa menjalin pertemanan dengan nya, karna mama bisa menjamin 100 persen kalau dia memang orang yang sangat baik" ucap mama Sophia lagi.
Setelah mengantar kedua mamanya itu pulang, Dion segera menyusul Selin ke tempat ia sedang berbicara dengan sang mantan dengan memeriksa lokasi GPS dari ponsel Selin, dan di sinilah ia sekarang duduk tak jauh dari meja Selin dan Raka menyaksikan kedua orang yang pernah saling mencintai itu sedang berpelukan dengan isakan yang terdengar pilu yang mampu membuat Dion juga ikut merasakan sesak yang kedua orang tersebut rasakan.