Chereads / Friends with benefit ? / Chapter 2 - 2. Dissapointed

Chapter 2 - 2. Dissapointed

"Jess ... Jessie ... Bangun nak, udah jam berapa ini ? kamu ada kelas pagi kan ?" suara teriakan dengan ketukan pintu yg keras membangunkan ku yang masih sesungguhnya membutuhkan tidur, dengan terpaksa aku pun membangunkan diri dan membuka pintu, aku tidak rela membuat orang diseberang pintu itu menunggu ku terlalu lama.

"Iyaa ma, aku udah bangun kok, selamat pagi maah" ucapku setelah membuka pintu sambil tersenyum ke malaikat tanpa sayap yang dikirimkan Tuhan untukku.

"yaudaah mandi terus siap-siap ke kampus yaa, nanti mau dianterin papa atau dijemput Keenan ?" ucapnya sambil mengelus pipiku dan tersenyum dengan lembutnya,

"hemm belum tau mah, liat nanti yaa aku juga belum check handphone ku" ucapku yang sedari tadi bersandar di daun pintu.

"yaudah mama tunggu dibawah yaa" ucap dia yang langsung meninggalkan kamarku setelah kujawab dengan anggukan kepala dan senyum manis kepadanya.

Sebenarnya keluarga ku tidak kekurangan dalam segi ekonomi, semua tuntutan dari orangtua ku terutama papa, papa mau anak-anak nya mandiri dan tahu bagaimana perjuangan nya untuk mendapatkan uang, itulah kenapa aku bekerja paruh waktu, moodku pagi ini sangat baik sekali dan merasa semangat ke kampus karena memang hari ini kebetulan ada acara lelang dan penggalangan dana untuk korban bencana alam dan aku pun sebagai panitia di acara tersebut, aku pun juga sudah bersiap-siap untuk pergi ke kampus sesaat ku cek handphone untuk kabar dari grup WhatsApp panitia acara tsb, dan juga dari Keenan. Namun sebelum aku cek chatting dari itu semua ada satu pesan yang langsung menarik perhatian ku dari nomor tidak dikenal dan mengirimkan ku sebuah link dan dengan cepat kubuka link itu dan.... aku hanya bisa diam tak bergumam handphone ku pun terlepas dari genggaman ku, pipiku memanas air mata ini tak bisa dibendung lagi, yaa aku pun menangis sejadi-jadinya karena memang tidak tahu apa yang harus kulakukan, dan handphone ku pun masih memutar video dari link tersebut yang berisi Keenan dan Marissa sedang melakukan hal 'itu' disebuah kamar hotel dan disitu terlihat Keenan sangat menikmatinya, suara dari desahan Marissa pun makin membuat Keenan menggebu-gebu, sialnya aku lupa mengecilkan volume di handphone ku, suara mereka berdua pun mengisi seisi ruangan kamarku dan tentunya mengundang mama untuk datang ke kamarku,

"Jess .. kamu denger apaan sih ? kok suaranya ngedesah gitu ?" tanya mama yang masuk ke kamar dan langsung mengambil handphone ku dan sontak kaget dengan apa yang terlihat di sana, dan dengan sigap nya mama memelukku dengan erat, aku pun tidak sanggup berkata apa-apa hanya memeluk mama dan menangis sejadi-jadinya.

____________________________________________

- FLASHBACK -

Setelah Keenan mengantar Jessie pulang, Keenan pun langsung menelfon seseorang untuk memastikan.

👨 : "have you arrived ? i'm on my way"

👧 : "yes, i'm here , hurry up dear i can't wait"

Marissa, mantan pacar Keenan yang sekarang tinggal di Amerika, Marissa kembali ke Indonesia karena pekerjaan nya sebagai model dan juga karena ingin bertemu Keenan. Keenan pun langsung tersenyum setelah mendengar jawaban Marissa, dengan cepat Keenan pun langsung menuju tempat yang sudah ia sepakati dengan Marissa. Sesampainya di hotel tempat yang mereka sepakati, Keenan memencet bell kamar tersebut dan langsung disambut oleh Marissa sesaat setelah pintu terbuka Keenan pun langsung masuk ke kamar dan mencium bibir Marissa dengan ganas dan ciuman Keenan pun dibalas oleh Marissa mereka berjalan menuju ranjang tanpa melepaskan ciuman yang makin panas dan bergairah, dengan sigap Keenan pun membuka jaket kulitnya serta kaos nya pun ikut terlepas, Keenan pun sudah duduk diujung ranjang dan menuntun Marissa duduk dipangkuan nya, Marissa pun melingkarkan lengan ke leher Keenan, dan ciuman itu pun masih berlanjut, Keenan pun perlahan melepas pakaian Marissa dan menuntun nya untuk berbaring di ranjang, setelah pakaian Marissa terlepas ciuman Keenan pun berpindah ke leher Marissa dan disambut desahan Marissa seraya menikmati perlakuan Keenan dan desahan Marissa makin menjadi ketika daerah pribadi Marissa diremas lembut oleh Keenan, dan selanjutnya mereka pun menikmati malam mereka itu dan tanpa Keenan sadari Marissa sudah mempersiapkan kamera tersembunyi di sekitar sudut kamar dan merekam semua 'aktifias' malam mereka.

- FLASHBACK END -

____________________________________________