Suara mesin motor yang sangat akrab ditelinga ku itu makin mendekat kearah rumah ku, yaa itu Keenan mencoba datang kerumah untuk menjelaskan segalanya, ku tengok dari jendela kamarku dia datang dengan style nya seperti biasa, jaket kulit dan t-shirt serta ripped jeans dan sneakers, ini sudah hari ke 5 aku diam dikamar tidak mau berinteraksi dengan siapapun, acara sosial di kampus ku mungkin juga sedikit kacau karena aku termasuk bagian penting dari acara tersebut, sudah banyak notifikasi missed call, chatting, yang masuk ke handphone ku dan aku sama sekali tidak peduli dengan itu semua, ini benar-benar membuatku down, kepercayaan ku selama ini yang kuberikan pada Keenan hancur seketika, aku termasuk orang yang sulit membuka hati untuk seseorang, dan dulu Keenan berhasil membuka hatiku yang lama tertutup dengan segala usaha nya dan janji manis nya padaku, dan mungkin sekarang hatiku kembali tertutup kembali dengan kekecewaan yang sama dengan sebelumnya. Ntah apa yang dibicarakan Keenan pada mama, Keenan pun berjalan mendekat kearah kamarku, dan langsung membuka pintu kamarku tanpa mengetuk nya terlebih dahulu, aku yang berada diatas kasur duduk sambil memeluk kedua kakiku dan menyandarkan kepalaku ke lutut.
"...." Keenan masih terdiam namun langkahnya mendekati ku dan sekarang dia duduk di pinggir tempat tidurku, dan tanpa basa basi dia langsung memelukku.
"Maaf..." ucapnya singkat, aku pun berusaha melepaskan pelukan Keenan, namun percuma tenaga Keenan lebih besar dariku
"LEPAASSIIINNNN..." aku pun berteriak sambil menangis, sungguh air mata ini kembali jatuh lagi karena semua adegan di video itu kembali teringat di otakku.
"Ngga .. aku gamau lepasin" peluk Keenan makin kuat
"Aku kesini mau jelasin semuanya ke kamu please dengerin aku" sambung Keenan.
"MAU JELASIN APA LAGI HAH ? SEMUA UDAH JELAS, KAMU ANCURIN SEMUANYA, AKU BENCI SAMA KAMU... LEPAASSIIINNNN" aku pun makin berteriak sambil memukul badan Keenan semampu ku, tenaga ku habis aku pun menyerah di pelukan Keenan dengan tangisan yg makin menjadi.
"Maafin aku sayang ... Maafin aku .. aku dijebak" ucap Keenan yg kurasa dia juga menangis.
"DIJEBAK KAMU BILANG ? DIJEBAK TAPI NIKMATIN JUGA ? KAMU NGELAKUIN ITU KE DIA KARNA KAMU GA DAPET ITU DARI AKU ? KAMU MAU ITU SEKARANG ?" ucapku emosi sambil membuka 3 kancing piyamaku.
"Nggaa ... ngga sayang... jangan begitu" ucap Keenan yang langsung menutup kancing baju piyamaku, Keenan kembali memelukku.
"kita putus.." ucapku singkat dan lirih sambil melepaskan pelukan Keenan dan berjalan menuju pintu untuk membuka kan pintu dan mempersilahkan Keenan keluar. Ntah dari kapan Keenan mengikuti ku sebelum aku membuka kan pintu Keenan langsung menghampiri ku dan mencium bibir ku dan mendorongku untuk bersandar ke pintu, Keenan pun melumat bibirku namun aku tak membalas ciuman Keenan, air mata ku turun lagi, ciuman ini ciuman yang menyedihkan dan jadi ciuman terakhir kami, aku pun melepaskan diri dari Keenan dan membuka pintu kamar.
"sekarang kamu pergi, makasih buat semuanya, semoga kamu bahagia sama Marissa" ucapku terbata-bata sambil menghapus air mata. Keenan pun pergi meninggalkan kamarku, dan tidak lama kemudian suara motor itu terdengar meninggalkan rumah.
Akupun kembali berbaring di tempat tidur sambil memeluk guling ku, masih memikirkan semua nya, dan aku pun berpikir untuk menutup hatiku rapat. Sedikit cerita, dari awal aku berpacaran kisah cinta ku tak pernah berhasil dan dengan masalah yang sama yaa itu semua karena orang ketiga, mungkin aku bodoh karena terlalu menaruh cinta berlebihan ke dalam nya, sehingga saat terjadi hal ini sakit yang kudapatkan juga berlebih. Aku merasa diriku lelah akan percintaan yang seperti ini.