Mereka bertiga terkejut dengan jawaban Axton. "Wenda istrimu?!" ulang Leo tak percaya. Wenda segera berdiri dan menarik Axton menjauh dari mereka.
"Apa kau gila?! Datang ke rumah orang tanpa salam dan menyelonong masuk lalu memberitahu hubungan kita yang sebenarnya itu tak sopan tahu!?" kata Wenda kesal.
"Justru kau yang gila! Aku sudah menjelaskan semuanya padamu tapi kau masih saja mau pergi dari rumah dan mengajukan surat pengunduran diri!?"
"Tapi aku tak mengatakan aku memaafkanmu! Sudahlah biarkan aku sendiri, aku ingin tenang dulu." bela Wenda.
"Wenda ..." Axton merentangkan kedua tangannya hendak memeluk Wenda tapi wanita itu malah mendorongnya menjauh.
"Kau pikir aku tak sakit hati kau permainkan seperti itu, pulanglah nanti kalau aku sudah tenang aku akan pulang lagi!" Wenda berjalan meninggalkan Axton tanpa menoleh sedikit pun.
Perasaan Axton campur aduk, rasanya menyesal dan sedih bersamaan. Menyesal karena telah membuat Wenda sedih dan sedih karena Wenda menolak sikap manis.
Tapi sungguh dia tak bisa memarahi Wenda sekalipun Wenda adalah orang yang membuatnya kesal. Axton lalu pergi meninggalkan kediaman DeMonte dengan perasaan kacau.
💘💘💘💘
Adam dan Leo masih tak percaya dengan perkataan Axton. Kabarnya itu benar-benar mengejutkan mereka. Leo menghela napas berat sebelum akhirnya tersenyum getir.
"Jadi itu sebabnya, mereka adalah suami istri." Adam menatap simpati pada Leo dan menepuk bahu cucunya itu.
"Kakek minta maaf, kakek pikir..."
"Kakek tak salah apa-apa. Kakek juga sama sepertiku tak tahu kalau mereka adalah suami istri. Mungkin dia bukan jodohku walau aku suka padanya." potong Leo cepat.
"Kakek yakin suatu hari kau pasti mendapatkan jodoh yang terbaik untukmu." hibur kakek Adam. Leo masih dengan tersenyum mengangguk.
Wenda datang menghampiri keduanya. "Jadi bagaimana?" tanya Leo setelah Wenda kembali duduk di tempat duduknya.
"Dia sudah pergi paling ke kantor atau ke rumah. Terima kasih ya sudah mengijinkanku tinggal di rumahmu sementara."
"Yah sama-sama. Setelah ini kau akan melakukan apa?" tanya Leo lagi.
"Tentu saja untuk melakukan rencana berikutnya memanasi Axton." jawab Wenda dengan seringai licik.
💘💘💘💘
Malam semakin larut. Wenda belum saja tidur dan memilih untuk membaca artikel di ponselnya. Saat sedang asyik membaca, layar ponsel tiba-tiba menampilkan telepon masuk dari Zarina.
"Halo," ucap Wenda setelah menerima telepon.
"Halo kak, Kakak Axton ada di sana?" tanya Zarina dari nada bicaranya dia kelihatan panik.
"Tidak, ada apa?" Wenda balik bertanya.
"Kak, setelah dia dari rumahnya teman Kakak, Kakak Axton tidak pergi ke kantor begitu juga di rumah dia tak pulang kak!" Wenda melirik pada jam dinding yang menunjukan pukul 23.00.
"Kau sudah berusaha menghubunginya?" tanya Wenda. Dia mulai tertular kepanikannya Zarina.
"Sudah, tapi teleponnya tak aktif. Cody juga sedang berusaha menghubungi dan mencarinya." ujar Zarina.
"Telepon Dalton, mungkin dia tahu di mana Axton." kata Wenda memberi nasihat. Dalton adalah sahabat dekat Axton maka kemungkinan besar dia tahu di mana Axton.
"Aku juga akan mencarinya, katakan padaku kalau kau mendapat informasi tentangnya." Leo mendengar suara keributan dari arah luar. Dia keluar dan mendapati Wenda dengan baju hangat.
"Kau mau kemana larut malam begini?" tanya Leo.
"Axton, dia menghilang. Cody dan Zarina berusaha menghubunginya tapi teleponnya tak aktif." jawab Wenda.
"Aku akan membantumu juga, ayo."
"Terima kasih." balas Wenda.
💘💘💘💘
Catatan Author :
Well, well ini dengan author! Maaf ya kalau dua hari sebelumnya author cuma update satu bab. Ini semua dikarenakan author malas pas hari sabtu dan minggu, jadi maklumi saja kalau dua hari itu updatenya agak lambat dan hanya satu bab.
Yang kedua, kuota internet author lagi sekarat nih. Harus irit agar bisa update dan juga jika suatu hari author tak update, itu berarti kuota author sudah habis.
Makasih sudah baca dan selalu tunggu updatenya ya!!